13 October 2013

Universal Studio Singapore : Touchdown


Jadwal hari ini adalah ke Universal Studio. Ini adalah kunjunganku yang pertama, meskipun aku sudah beberapa kali ke Singapura. Bukannya gak tertarik nengok, tapi karena alasan ekonomi saja hehehe .... kali ini sengaja datang karena liburan keluarga, jadi gak merasa bersalah buang duit ke sini, beda kalau sendirian aja datang ke sini.



Foto bersama dulu sebelum nyampai di gerbangnya Unversal Studio. Ada maskotnya tugu/patung Resorts World Sentosa yang juga berputar-putar. Katanya, wahana ini kebanyakan disokong oleh keberadaan kasino yang ada di pulau ini, jadi sedikit kontroversial juga bagi yang anti-judi. Tapi entah apakah itu benar atau tidak. Bagiku, enjoy saja :)


Bisa dipastikan, setiap orang yang bawa kamera dan datang ke tempat ini, pasti gak mau ketinggalan untuk narsis di tempat ini. Kalau perlu gak cuma sekali, tapi berkali-kali. Tempat yang benar-benar monumental, iconic, ada di depan gerbang masuk Universal Studio, sebagai tugu selamat datang. Kami juga bersyukur karena pagi ini udara sangat cerah, terlalu cerah malahan sehingga panas - tapi gak masalah, sehingga kami bisa menikmati liburan kali ini.


Bergaya dulu di depan Hard Rock Cafe. Waktu buka ternyata baru jam 10 pagi, dan kami datang terlalu awal lebih dari satu jam. Jadinya kami pakai waktu sebentar untuk melihat-lihat tempat sekitar Waterfront ini.


Kami jalan-jalan sebentar ke arah tepi pantai, yang ternyata merupakan bagian yang menghadap pulau induk Singapura. Dari kejauhan tampak mall Vivo City, tempat kami naik MRT menuju Pulau Sentosa. Dekat pantai ini juga ada Crane Dance, tapi mungkin pertunjukannya hanya di malam hari, jadi kami tidak sempat menyaksikannya.


Hmm... entah kolam apa ini, tapi warna biru dan jembatan yang ada di ujung itu tampak indah.


.... duduk-duduk dulu sambil nunggu gerbangnya dibuka...


Pas balik kesini, sudah tambah banyak pengunjung yang datang. Salah satunya adalah rombongan dari BCA Blora, yang datang sambil membawa spanduk utuk foto bersama. Tidak bisa dipungkiri, kami banyak mendengar orang berbicara dalam bahasa Indonesia di sini.


Rupanya, setengah jam sebelum gerbang dibuka, orang sudah mulai antri, sesuatu yang terlambat kami sadari, sehingga waktu kami tiba, antrian sudah terliht sangat panjang. Padahal ada sekitar 5 gerbang atau lebih. Untunglah kami membeli tambahan tiket Express, jadi kami mendapat tempat antri di jalur khusus, bersama dengan pengunjung yang punya Annual Pass. Meskipun hanya satu gerbang, tapi pengungjung di jalur ini lebih sedikit.

Waktu lagi ngantri, di depan kami ada rombongan keluarga sekitar 9 orang, dari Indonesia juga. Dia cerita kalau tiketnya didapat sebagai bonus/voucher judi. Wah ...


Tampak kereta melintas dari atas gerbang pintu masuk. Kereta inilah yang bolak-balik membawa pengunjung dari Pulau Sentosa ke Vivo City. Ongkosnya 4 dolar, sudah termasuk tiket masuk ke Pulau Sentosa, bisa dipakai untuk masuk sekaligus untuk keluar, cukup bayar sekali.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...