30 July 2017

Menikmati Makanan di Teras


Meski tampak aneh, tapi tidak mudah mencari kesempatan untuk bisa santai dan menikmati makanan, atau sekedar minuman di teras.


 Makanya saat ada kesempatan, ketika El sedang tidur, cuaca dingin karena gerimis, menikmati secangkir kopi latte adalah keistimewaan yang membuatku makin mensyukuri hal-hal sederhana.


Ini adalah bajigur instant oleh-oleh istriku yang baru saja liburan dari Bandung. Aku sudah pernah mencoba beragam bajigur instant, termasuk yang buatan pabrik terkenal, tapi baru ini menemukan yang rasanya pas, sesuai dengan bajigur keliling yang dulu sering aku nikmati saat kuliah.


Suatu pagi yang cerah aku punya kesempatan untuk menikmati bajigur ini bersama dengan pempek Palembang oleh-oleh adik iparku. Kombinasi yang unik, makanan khas dari pantai bertemu dengan minuman khas dari gunung.

Bahagia itu sederhana, asalkan kita bisa mensyukuri hal-hal sederhana yang kita alami.

19 July 2017

Bermain Dengan Anjing


Saat baru bermain di teras, ada tetangga yang lewat bersama anaknya. Kata mereka ada anjing-anjing di tanah kosong, jadinya mereka batal main ke lapangan. Karena penasaran, justru aku ajak El untuk bermain ke sana.

Tanah kosong ini milik tetanggaku yang sering dipakai oleh saudaranya dari Jakarta untuk "mengumbar" anjing-anjingnya. Waktu kami sampai di sana mereka sudah mau pulang dan siap-siap dimasukkan ke dalam mobil. El sangat antusias melihat anjing-anjing itu.


Semua anjing yang dibawa posturnya besar dan gemuk, tampangnya juga lumayan menyeramkan bagi yang tidak suka anjing. Tapi kata pemiliknya, semuanya jinak. Makanya aku cukup santai dan membiarkan El mendekat ke anjing-anjing itu. Ada satu yang sengaja dimasukkan paling akhir, dan sangat jinak. Saat El boleh mendekat dan memegang anjing itu, wajahnya tampak benar-benar sumringah. Gak terlalu lama sih mainnya karena mereka sudah harus pulang berhubung cuaca lagi kurang mendukung.

Dari peristiwa itu aku jadi tahu kalau istri tetanggaku itu orang Batak, marga Hutagalung, sementara tetanggaku sendiri orang Jawa dari Magelang.


Cerita berbeda, saat bulan puasa lalu di kompleks sempat terjadi kehebohan karena ada salah satu anjing tetangga yang menggigit anak kecil. Anjing ini sebenarnya diikat di pekarangannya, tapi ketika anak-anak kecil bermain ke rumah tetanggaku itu, entah mengapa anjing ini mendadak jadi beringas dan mengejar anak-anak kecil itu. Satu anak berhasil digigit dan terluka, lumayan parah di bagian rusuk sehingga mendapat jahitan. Padahal setahuku anjing ini sangat jinak, El sendiri beberapa kali bermain dengannya dan benar-benar jinak. Entahlah, sampai sekarang masih penasaran mengapa anjing ini sampai lepas kendali. Tak lama setelah itu, anjing ini kembali diajak bermain oleh pemiliknya, dan saat El mendekat, tidak ada reaksi yang berbahaya, tetap jinak seperti sebelumnya.

16 July 2017

Bezuk Tetangga di RS Pondok Indah Bintaro


Ini bukan lagi piknik atau lanjut makan makan di restoran, melainkan habis membezuk salah satu tetangga yang sedang dirawat di rumah sakit ini, seusai acara halal bi halal. Yup, ini lobby rumah sakit yang interiornya ditata ciamik layaknya hotel atau mall.


Makanya habis menjenguk yang sakit, pada gatel foto-foto, untung saja tempatnya lagi sepi, jadi gak ketahuan norak dan ndeso nya hehehe.


Buatku sih baru sekali ini lihat rumah sakit yang interiornya menarik seperti ini, bikin betah buat nunggu. Tapi cukuplah jadi penjenguk, amit-amit jangan sampai jadi pasien di sini. Sakit aja amit-amit, apalagi di sini, mahal :D


... bambunya asli, tapi daunnya plastik, apalagi pandanya ...

Makan-Makan Lagi


Ibu-ibu kompleks sudah mulai duluan mengambil makan di acara halal bi halal tahun ini, sembari menunggu bapak-bapak yang sedang menunaikan sholat berjamaah. Ini kali ke-3 acara makan-makan bareng dalam tahun ini, dengan konsep yang sama, potluck party.


Meskipun tidak seramai kedua acara sebelumnya, tapi ya lumayan banyak juga yang ikut serta, dan yang jelas cukup meriah. Tujuan utamanya jelas bukan sekedar menikmati makan, tapi lebih untuk silaturahmi, biar makin akrab dan kompak.


Jaman sekarang acara gak lengkap kalau gak pakai foto-foto, wifie dan selfie ria :)
(.. sekali-kali upload foto para macan kompleks deh hehehehe ..)


Di tengah acara ada yang bawa gitar, ya lumayan buat makin meramaikan suasana. Ke depannya sedang dipikirkan cara agar bisa karaokean rame-rame :)


Sebentar lagi bulan agustus, berarti bulan depan bakal ada acara kayak gini lagi, ngumpul-ngumpul buat 17an. Semoga bisa lebih meriah, meskipun bukan kompleks besar, jadi RT saja belum memenuhi syarat :)

09 July 2017

Reuni Kecil dan Mencoba Jalur Lebak Bulus - Kampung Rambutan


Meski sudah setahun dibuka jalur busway antara Lebak Bulus - Kampung Rambutan, baru hari ini aku mencoba jalur itu. Hari ini ada acara "reuni" kecil bersama beberapa teman SMP dulu, dan tempatnya ada di Cibubur. Hanya saja aku janjian dengan beberapa teman untuk bertemu di daerah Cijantung dan berangkat bareng-bareng ke Cibubur.


Karena pembangunan MRT yang sedang berlangsung, halte Transjakarta di Lebak Bulus digeser ke pinggir jalan, dan sempit. Rute Lebak Bulus - Kampung Rambutan ini belum punya jalur busway khusus, jadi masih menyatu dengan kendaraan lain. Juga belum ada halte khusus, jadinya tidak jauh beda dengan naik Kopaja/Metromini.


Kami tiba di Cibubur sekitar jam 4, jauh meleset dari perkiraan kami sekitar jam 1 siang. Ya memang acaranya santai dan jalanan menuju ke sana sudah terkenal macetnya, tidak mengenal  libur.


Meski hanya berlima, tapi cukup menyenangkan bisa berkumpul dengan kawan lama berbagi cerita dan kenangan, tetap menjalin persaudaraan.


Acara bubar sekitar jam 7 malam, setelah kenyang tentu saja hehehe. Dari situ kami kembali ke Cijantung dulu, cukup lama melepaskan diri dari kemacetan di Cibubur.

Sampai ke Pasar Rebo sudah jam sembilan lebih, langsung masuk ke halte busway, sengaja biar hemat. Cukup lama menunggu bus menuju Lebak Bulus, hampir 30 menit tak juga ada. Padahal di layar informasi beberapa kali muncul keterangan akan datangnya bis ke sana, tapi mendadak bisnya "menghilang". Tidak ada petugas yang bisa dimintai keterangan, kalaupun ada petugas adanya di ruang tiket, yang harus keluar gerbang dulu - malas banget.

Saat akhirnya ada petugas yang bisa ditanyai, ternyata jalur ke Lebak Bulus HANYA sampai jam 9 malam, lewat itu sudah tidak ada lagi.
Akhirnya sih aku pulang naik taksi setelah sedikit berbasah ria.

07 July 2017

Matahari Senja Itu


Sore itu, sebelum terbenam, matahari tertutup awan tipis yang membuat sinarnya tidak terlalu menyilaukan.



Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...