Showing posts with label Water. Show all posts
Showing posts with label Water. Show all posts

07 October 2022

Sisa Banjir Semalam

Kemarin sore air sungai menggenangi jalanan di ujung selatan kompleks yang paling rendah, meskipun sudah ada turap sungai. Tidak berbahaya, karena luapan air belum sampai masuk ke rumah warga kompleks kami. Tapi yang jelas kompleks seberang pasti lebih parah kondisinya, dan daerah yang lebih utara, terutama Jakarta, juga bakal mengalami genangan lebih besar.

Malamnya, saat aku hendak melewati terowongan di samping Bintaro Exchange, juga ada genangan cukup dalam, yang berasal dari luapan sungai, sungai  yang sama dengan sungai yang ada di samping kompleksku. Meski aku lihat beberapa motor tetap melaju menerobos genangan, aku milih putar balik, ketimbang motor bermasalah. 

Nah, pagi ini aku iseng menengok sebagian daerah kompleks Ciputat Baru yang semalam tergenang air lebih parah. Soalnya pagi hari waktu aku mengantar anak-anak ke sekolah, aku perhatikan masih ada genangan di mana-mana di sekitar kompleks itu. 


 Debit air sungai masih cukup tinggi, dan tertahan dengan tembok di sepanjang sungai, tapi tetap ada celah untuk air bisa menerobos ke kompleks. Sementara di sisi lainnya, jalanan yang masih ada genangan air di beberapa tempat. Waktu melewati, aku lihat sebagian warga sedang membersihkan teras dan halaman mereka yang kemungkinan semalam terdampak genangan air lebih tinggi.

Jadi ingat kejadian awal tahun 2020 lalu. Untungnya kali ini tidak sampai ada kerusakan gardu listrik sehingga aliran listrik tidak terganggu.

20 February 2021

Sungai Meluap Pasca Hujan Lebat

Hujan lebat semalam, dan hari sebelumnya, yang pasti juga terjadi di wilayah selatan (Bogor) membuat sungai samping kompleks meluap. Kolam nganggur terendam, termasuk jalanan di pinggir sungai.



Jalanan paling bawah, di samping kompleks juga ikut terendam, kurang lebih sekitar 20-30cm. Untung pekerjaan membuatan bronjong di tepi sungai sudah selesai, setidaknya bisa mencegah abrasi tepi sungai biar gak makin parah.




Sekali-kali aku ijinkan anak-anak bermain dengan air, toh tidak setiap hari dan juga tidak lama. Mereka cuma mondar-mandir sebentar selagi bermain. Namanya juga anak-anak, selalu tertarik bermain dengan air.
 

07 September 2017

Hujan September


Akhirnya hujan turun juga di bulan September, setelah lebih dari dua bulan cuaca lumayan panas terik karena kemarau. Meski bukan kemarau panjang, tapi musim kemarau terasa begitu mengganggu karena suhu yang panas. Air sungai sebelah kompleks, sudah sangat menyusut airnya dan sampah tampak menumpuk, begitu juga dengan kolam ikan yang sudah menganggur menjadi hampir kering.


Beruntung kemarau kali ini tidak terlalu banyak mendatangkan nyamuk seperti tahun lalu. Dengan mulainya datang hujan bulan ini, sumur-sumur warga juga mulai terisi, suhu sedikit menjadi dingin dan nyamuk berangsur-angsur berkurang. Sungai masih belum meluap karena intensitas hujan di daerah selatan (Bogor) belum terlalu banyak.

06 February 2017

Sehabis Hujan


Selain udara segar (dan dingin) yang tersisa sehabis hujan, aku suka menikmati pemandangan titik-titik air hujan yang tersisa di tanaman. Keindahan yang seperti sengaja disisakan untuk mengganti kekecewaan yang mungkin timbul karena hujan.


Entah apa nama tanaman ini, tapi tidak hanya warna daunnya yang unik, lebih ke warna ungu bercampur hijau, daunnya juga agak kedap air. Akibatnya butiran-butiran air tampak menggumpal bening di atasnya, seperti kristal berkilauan.


Ini adalah bunga pohon ketapang. Ada beberapa buah pohon ketapang di sebelah sisi utara perumahan, cukup rindang sehingga membuat suasana jadi lebih asri.


Butir-butir air hujan masih melekat di bunga tanaman pucuk merah yang tumbuh di tepi sungai.

Meski hujan turun hampir setiap hari setelah Imlek, tapi curah hujan yang ada belum cukup untuk membuat banjir di Jakarta. Apalagi sepertinya curah hujan di daerah Bogor juga masih normal, terbukti tahun ini belum pernah sungai ini meluap seperti tahun-tahun sebelumnya.

12 February 2016

Pagi Sehabis Hujan


Kucing persia punya tetangga ini sering dibiarkan keluyuran dan "ngecengin" kucing-kucing kampung yang berkeliaran. Biasanya dia akan menghindar saat aku mendekat, tapi kali ini dia sedikit santai. Kasihan juga salah satu matanya sakit, seperti belek, dan kalau dicermati badannya kurus. Bulu yang tebal membuatnya tidak kelihatan kurus, tapi bulu-bulu itu juga tampak kumal tidak terawat.


Pagi ini cuaca sedikit mendung dan udara terasa segar setelah hujan turun semalam, dan masih menyisakan titik-titik air hujan di dahan dan dedaunan. Aku mengajak si kecil jalan-jalan ke taman, sekaligus keliling kompleks untuk menikmati udara sejuk dan sedikit berjemur meskipun langit mendung.


Kucing kecil bermata biru ini asyik bermain sendirian sambil memanjat pohon. Sayangnya ketika aku mendekat untuk mengambil gambar yang lebih jelas, dia malah turun dan menghampiriku.


... bunga kaktus di samping rumah tetangga ...


Sekelompok burung sedang bermain dn berkicau nyaring di rerumputan yang tumbuh tinggi menjulang di kavling kosong. Burung-burung itu seukuran burung gereja, tapi menurutku bukan burung gereja atau pipit. Kadang ada yang berkepala putih, sedangkan badannya coklat lebih terang ketimbang burung gereja. Salah satu alasan untuk menikmati pagi di sekitar rumah, bisa mendengarkan kicauan burung di bebas dan menikmati udara sejuk di pagi hari, Menikmati saat-saat "terlepas" dari kemacetan kota Jakarta.

11 March 2015

Fresh After Rain


Hujan sore berhenti sebelum matahari tenggelam, menyisakan bulir-bulir air di dedaunan dan memberi udara segar di luar rumah. Aku iseng-iseng mengabadikan titik-titik air sisa hujan itu dengan ponsel LG G3 Stylus, ponsel yang termasuk kelas medium (belum selevel dengan IPhone, Lumia atau Galaxy S), tapi sejauh ini hasil foto yang bisa aku dapat sudah cukup memuaskan.


Malahan dalam beberapa kasus, seperti gambar di atas, untuk jarak dekat, hasilnya bisa lebih tajam dibandingkan kalau aku memakai kamera Samsung Galaxy Camera. Yang penting pencahayaan cukup bagus dan tanganku gak goyang saat memotret. Aku rasa kunci utama adalah pada kemampuan sensor optik kamera ini masih lebih baik dibanding Galaxy Camera, yang sekarang sudah jarang aku pakai.


Katanya, yang membuat kamera ponsel LG ini hasilnya cukup tajam, salah satunya adalah fitur auto-focus yang cukup cepat. Masuk akal juga menurutku. Dengan autofocus yang cepat, dia bisa mengimbangi kecenderungan tanganku yang kurang stabil dan biasanya menghasilkan gambar yang blur. Nah, dengan Galaxy Camera, meskipun ada fitur macro dan memberi hasil yang bagus, tapi tetap saja ketajaman hasil gambarnya masih kurang memuaskan.


Tapi tentu saja, memakai kamera ponsel ini harus benar-benar telaten dalam memilih fokus gambarnya, karena sedikit lebih sulit dibanding ketika memakai Galaxy Camera. Harus diakui, dengan Galaxy Camera, memilih titk mana yang akan menjadi fokus jauh lebih mudah dibanding memakai kamera ponsel LG ini. Salah satu yang belum bisa dikalahkand dari Galaxy Camera adalah optical zoom-nya yang (katanya) mencapai 21x, jadi bisa memotret object yang lebih jauh.

Memang, bukan perbandingan yang apple-to-apple sih, wong ponsel kok dibanding kamera hehehe.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...