27 September 2014

Kereta Kuda Ikut Kena Macet


Seekor kuda dan keretanya, yang hanya ditumpangi oleh sang kusir, ikut berjalan merayap menyusuri jalanan di Bintaro sektor 3 menuju arah Pondok Ranji. Entah kemana kuda ini akan berangkat, dari dekorasinya sih seperti delman wisata.


Oh ya, sekarang justru aku bingung, apa bedanya delman, andong, bendi, dan dokar? Setahuku semua termasuk jenis kendaraan jadul yang ditarik oleh kuda. Lagi malas googling nih...

#horse #chariot #trafficjam #street #bintaro #tourism

25 September 2014

After Rain...


Bunga-bunga di taman yang ada di bagian atas mal Changi City Point.



Sore ini harusnya ada rencana makan malam bareng, jadi aku menunggu di sini, karena pemandangan lebih menarik dibanding di dalam mall.



... ah, lagi-lagi lupa apa nama bunga ini,padahal sering banget ditemui.

24 September 2014

Menyusuri Sungai Singapura di Suatu Sore


Sungai Singapura tampak beriak tenang mengalir mendekati muara di Marina Bay. Selain karena angin semilir, riak air itu juga disebabkan oleh beberapa perahu wisata yang melintas di sungai ini. Sore ini udara cerah dan meeting dengan client berakhir lebih cepat. Jadi ada waktu untuk beristirahat sejenak di sekitar sungai, sambil melepas penat setelah meeting yang menguras emosi.


Singapore First Floating Bar .. demikian tulisan di spanduk yang dipasang di perahu yang barusan melintas. Hmm... jadi orang bisa menikmati minuman di atas sungai, sambil menikmati pemandangan kota. Konsep wisata yang cukup menarik. Kalau ada yang mabuk terus bikin ulah, tinggal dicemplungin ke sungai hehehe...


Si mbak yang lagi motret itu mendadak mendekatiku yang lagi duduk di pinggir sungai, dan langsung menyodorkan kamera. Tanpa banyak kata aku dah paham, dia minta tolong dipotretin :) Wah, agak grogi juga pegang kamera besar dan mahal. Modal nekat, asal jepret saja. Dia tersenyum dan mengucap terima kasih setelahnya. Semoga puas. Selanjutnya dia melanjutkan perjalanan sambil jepret sana-sini, mungkin aku juga jadi salah satu objek fotonya (geEr dulu ah)


Setelah perut sedikit terisi dengan roti dan jus botolan, aku pikir mendingan aku jalan-jalan saja, iseng menyusuri sungai Singapura ini. Jadilah aku berangkat dari Boat Quay, menuju ke arah utara, lewat jalan yang ada di pinggir sungai.


Tak berapa lama, sampai juga di Clarke Quay. Ini pertama kali aku berkunjung di tempat ini pada siang hari. Dua kali aku mampir ke sini selalu saat malam, dan ternyata ini cuma sebelahan dengan Raffles Place :) Pantesan saja di kedua tempat ini masih lalu-lalang perahu wisata.


Di salah satu tempat tampak sungai seperti terpotong oleh pembangunan. Aku pikir kok aneh banget sungai disumbat gini. Rupanya ini dilakukan sementara terkait pembangunan jalur MRT yang baru, Downtown Line. Lagipula arus sungai masih mengalir lewat sisi yang satunya.


Sebuah jembatan melintas di atas sungai, tampak unik dilihat dari bentuk maupun warna-warninya. Namanya Alkaff Bridge. Menurut wikipedia, jembatan ini bentuknya mirip tongkang dan selesai dibangun tahun 1999. Warna-warni jembatan ini dicat oleh artis Filipina Pacita Abad beserta timnya.


Nah, jembatan di samping Riverview Hotel ini juga tampak unik, apalagi untuk jenis jembatan kecil. Namanya Robertson Bridge. Aku merasa familiar dengan nama hotel itu dan ternyata benar, hotel ini yang sering aku lihat dari arah Holiday Inn di dekat Outram Park. Wah, ternyata tempat ini gak jauh dari Marina Bay.


Sebuah mobil Ferrari tampak baru saja keluar dari hotel dan langsung melaju kencang di jalanan. Modelnya bagus, tapi suaranya berisik, bukan tipeku :D

Dari sini aku menghentikan perjalanan menyusuri sungai karena hari sudah mulai gelap dan perut sudah meminta untuk diisi. Awalnya aku hendak menuju ke Outram Park, tapi aku batalkan dan berbalik ke Tiong Bahru karena penasaran. Jadi aku juga makan malam di sana, karena ada mall persis di atas stasiun MRT. Rupanya tempat-tempat yang selama ini aku anggap terpisah jauh (karena jalur kereta yang berbeda dan biasanya aku berkelana lewat jalur bawah tanah) ternyata berdekatan dan tidak terlalu melelahkan kalau ditempuh dengan jalan santai.

22 September 2014

Nyobain Marugame Udon


Aku kurang begitu menyukai Udon, karena bentuknya terlalu besar dan (biasanya) lebih terasa hambar. Tapi karena waktu di mal Taman Anggrek sering melihat antrian panjang di Marugame Udon, aku penasaran juga. Tapi gak pernah kesampaian nyobain. Setelah pindah di Bintaro barulah punya kesempatan nyobain makan di restoran ini. Untuk pertama kali aku nyobain menu udon kari. Overall, enak dan bisa dinikmati. Tapi membandingkan dengan harganya, bukan tempat yang bakal sering aku kunjungi :D


Sekilas aku sangka foto di dinding itu adalah Gunung Fuji, sebagai icon negeri Jepang dan biasanya tampil di restoran-restoran Jepang. Tapi kalau diamati lagi kayaknya bukan, karena gunung itu tidak tampak tinggi, mungkin lebih tepat dibilang bukit, dan diselimuti warna hijau. Sementara Gunung Fuji memiliki salju abadi, jadi pasti puncaknya berwarna putih.

17 September 2014

Pindah Kantor


Syukurlah, jadi juga pindah kantor, setelah beberapa kali ditunda. Lumayan, sekarang ada variasi pemandangan, tidak hanya menghadap tembok kosong :) Bisa mengamati lalu lalang orang lewat, meskipun jarang terjadi.


Minggu lalu sempat pesan meja portable di Lazada, mumpung lagi "promo". Dua hari dipesan barang sudah sampai rumah dan langsung dicoba untuk kerja di teras. Nyaman, jadi bisa merasakan angin sepoi-sepoi dari halaman. Sayangnya barang ini sangat rapuh. Baru dipakai sebentar sudah mleyot. Alasnya dari plastik terlalu tipis dan gampang sobek. Konsepnya sih oke, tapi bahannya murahan, jadi gak maksimal.

Padahal sempat kepikiran untuk bawa meja ini ke lapangan atau empang kalau lagi bosen, biar bisa santai kerja bareng2 teman. Perlu ditambal sulam biar bisa awet dan dipakai bareng-bareng. Lumayan nih daripada gelar tikar :)


Update : ternya kursinya bisa dilipat, dan jadilah meja lesehan. Lebih kokoh, jadi bisa dimanfaatkan buat kerja juga. Ya, setidaknya gak terlalu berasa rugi lah. Masih praktis karena bisa dilipat dan portable.

11 September 2014

Gladi Resik Peragaan Busana Thailand


Beberapa hari ini ada latihan peragaan busana di atrium utama Mall Central Park, dengan tema fashion dari Thailand. Awalnya aku cuek aja, karena melihat sekilas kok wajah-wajah modelnya gak jauh kayak wajah orang Jakarta.


Tapi melihat sang instruktur (pria, tengah dengan baju warna-warni dan celana panjang hitam), berbicara dalam bahasa asing (dugaanku sih bahasa Thai), barulah aku berhenti sejenak dan nonton, meskipun cuma sebentar.


.... yup, wajahnya gak jauh beda dengan wajah model di negeri sendiri ....


#fashion #show #thailand #mall #centralpark #models

08 September 2014

Pengalaman Ditraktir di The Cafe


Tidak sering aku makan di restoran ala buffet, all you can eat, dan pengalaman kali ini menurutku adalah makan di buffet paling memuaskan. Ditraktir bos tentu saja, kalau bayar sendiri sih masih mikir-mikir. Lokasi di restoran The Cafe, Hotel Mulia Senayan, Jakarta.


Beberapa kali makan prasmanan versi mahal ini biasanya ada terbatas dengan menu daerah tertentu, misal khusus makanan Jepang, atau makanan Eropa. Tapi di sini ada menu Korea, Jepang, Eropa, bahkan masakan tradisional Indonesia dan India. Tapi aku gak sempat mencoba semua jenis menu, udah kekenyangan. Apalagi sebelumnya pakai acara minum teh dulu karena ketemu client secara tidak sengaja. Jadi perut sudah terlanjur terisi :(


Mengikuti jejak si bos, mencoba oyster import dari Canada ini. Padahal aku gak suka makanan mentah, tapi ya sekali-kali mencoba. Kata bosku, kalau makan di all-you-can-eat gini, dia akan selalu mengambil makanan ini, biar gak berasa rugi. Soalnya ini makanan mahal, dan oyster paling enak katanya dari Perancis.  Buatku, cukup sekali ini saja aku mencobanya, gak terlalu bisa dinikmati. Malah terkesan hambar. Jadi mendingan jatah ngisi perut pakai menu lain yang lebih berasa dan nikmat, seperti daging sapi atau kambing yang mantap, termasuk menu seafood lainnya.

Penasaran juga, berapa ya biaya makan per orang di sini :-? Kalau gak nyampe 500 ribu per orang, mungkin kalau dapat bonus 3x gaji bisa ngajak keluarga ke sini hehehehe (ngimpi dulu)

Oh ya, makan di sini bareng-bareng Pak Harris dan istrinya juga. Ternyata besoknya adalah ultah pak Harris.

#dinner #office #hotel #allyoucaneat #buffet #jakarta

07 September 2014

Pernikahan Hadi


Akhirnya satu-satunya bujangan di kantor menikah juga. Pernikahan dilakukan di restauran Lembur Kuring. Aku datang dengan rental mobil, dan beruntung karena supirnya cukup hafal daerah ini jadi bisa langsung mudah menemukan lokasi pernikahan. Cukup banyak juga pengunjung yang datang, meskipun aku datang awal, tapi tidak bisa mengikuti acara awal resepsi karena harus menunggu teman-teman lainnya.


Bos dari Singapura menyempatkan diri untuk datang. Mengandalkan google map, dia kesulitan untuk menemukan lokasi resepsi ini. Rupanya informasi nama jalan dan lokasi restoran tidak sesuai. Ditambah lagi supir taksi yang ditumpangi juga kurang paham lokasi dan kurang giat mencari informasi. Akibatnya perlu 30 menit lebih untuk mencapai lokasi, padahal dia berangkat dari Hotel Sheraton Bandara, yang jaraknya tidak jauh dari loksai ini.


Tidak hanya bos yang kesulitan mencari lokasi, tapi keluarga Erika juga demikian. Makanya dia datang terlambat, untung saja masih kebagian hidangan makanan :) Oh ya, bicara soal makanan, antrian sangat panjang. Sampai-sampai bos merasa gak sanggup kalau harus ikut antrian itu, jadi memilih tidak ikut ngantri makan. Untung masih ada lapak lontong cap go meh yang sepi peminat, jadi aku ajak dia untuk makan lontong saja.


Foto bareng mempelai dan teman-teman kantor (beserta keluarga masing-masing). Harusnya kami foto lebih awal, tapi karena datang terlambat, kami masih repot menikmati makanan. Berulang kali tim kantor dipanggil untuk foto bersama, tapi harus diundur karena masih tanggung belum selesai makan :D Udah telat, wajarlah kalau lapar dan gak mau diganggu hehehe...

Congrats buat Hadi, semoga jadi keluarga yang berguna bagi nusa dan bangsa :D

Bazaar di GKJ Nehemia


Hari minggu ini mampir lagi di GKJ Nehemia untuk ikutan ibadah bahasa jawa. Seperti biasa, ibadah jam 8 pasti ramai, dan juga di pelataran parkir gereja sedang ada bazaar, sekaligus untuk mencari dana. Aku hanya mengamati saja sambil menunggu mulainya ibadah selanjutnya.


Dekat tempat duduk, ada 2 ekor anjing yang dipelihara di gereja ini sedang beristirahat. Awalnya salah satu anjing tampak heboh menggaruk-garuk tanah. Aku pikir dia akan pakai untuk buang air, seperti yang dilakukan kucing, ternyata dia pakai untuk duduk dan tiduran :)


Salah satu trik untuk memastikan dana hasil bazaar ini masuk ke tangan panitia (sehingga donasi yang dipotong sesuai dengan kesepakatan), pembelian dilakukan dengan menggunakan voucher, jadi tidak boleh langsung menggunakan uang tunai. Pengunjung harus membeli voucher/kupon dulu, barulah kupon itu dipakai untuk berbelanja. Karena sifatnya untuk menggalang dana, jelas harganya lebih mahal dibanding harga di tempat lain.


Ada juga yang jualan tanaman serta sayuran segar.

---
Btw, biar gampang, mulai bulan ini, judul posting aku pakai bahasa Indonesia saja :D

Senja di Situ Parigi - Pondok Aren

Kembali nongkrong di Situ Parigi, pas menjelang matahari terbenam, siapa tahu dapat golden hour yang menakjubkan. Air danau tampak berkurang...