30 September 2008

Hungry Cat



Tampaknya kucing ini kelaparan, dan tergolong kucing yang tidak "curigaan". Dia tidak lari waktu didekati, malah mendekat dan terus mengeong seperti minta makan. Sayang aku gak punya makanan, cuma ada belut goreng waktu itu.

28 September 2008

Alone



Pengemis tua yang kebetulan sedang sendirian itu menghindar ketika tahu aku sedang membidikkan kamera kepadanya. Di ibukota, hampir setiap jembatan penyeberangan ada gelandangan dan pengemis, seringkali cukup banyak, terutama di jembatan yang ramai.

Apalagi menjelang lebaran, makin banyak gelandangan dari luar kota menyerbu, mencoba memanfaatkan moment di mana banyak orang berlomba untuk mengobral kebaikan. Pemda pun gak mau ketinggalan, cukup gencar dalam melakukan razia terhadap pendatang tersebut, meski banyak juga yang mengkritik kalau pemerintah cuma bisa melakukan razia tanpa memberi solusi. Ya, mungkin itu cara paling mudah, daripada gak ada yang dilakukan.

Sleeping Cat



Pagi sudah hampir berlalu, sinar matahari sudah makin menyengat, tapi kucing ini tetap dengan tenangnya tidur tanpa menghiraukan lalu-lalang orang.

18 September 2008

Breaking the Fast (2008)

Buka puasa bersama sudah menjadi tradisi tahunan kantor, dan kali ini diadakan di rumah makan dekat pintu tol Lippo. Para anak magang termasuk beruntung, seperti tahun lalu juga, masih bisa merasakan suasana buka bersama di kantor.



Anak Bangka satu ini emang fotogenit, sadar kamera. Tiap ada kesempatan selalu bergaya, tentu saja dengan gaya yang sangat standard.



Ups .. tukang bajaj baru nih .. macho man!!!



Wajah-wajah kelaparan, yang berusaha bergaya sekuat tenaga sebelum menyambut datangnya berbuka.



".. cuminya enak ..", kata Rizki ...



Keluarga Pak Rofii. Di acara ini, diperbolehkan untuk membawa keluarga, salah satu cara untuk mengakrabkan kantor (yang isinya masih sedikit) dengan anggota keluarga masing-masing. Malah katanya, boleh bawa pasangan ...lho :) Cuma gak ada yang punya nyali.



... kemeriahan di meja makan, di saat nafsu tidak lagi terkekang ...



Keluarga Pak Iwan, datang agak terlambat karena harus menunggu mobil dan salah strategi dalam mengambil jalur. Untung stoknya masih banyak, maklum, di kantor sudah tidak ada lagi jagoan makan yang super rakus :))



Tak lupa, waktu pulang masih bisa kompak untuk mejeng bareng di depan rumah makan.
Habis itu, nyebar .. ada yang ke mal, pulang, atau melanjutkan bekerja (padahal rumahnya emang di kantor hehehehe).

17 September 2008

Cemetery



Kuburan selalu membawa nuansa angker. Pernah membayangkan tinggal persis di samping areal pemakaman umum? Kebetulan rumah budhe di Jogja persis di samping pemakaman, dan selama beberapa tahun aku pernah tinggal di sana, rasanya biasa aja.

Mungkin karena terletak di kawasan padat penduduk dan cukup rapi, sehingga suasana angker tidak terlalu terasa. Hanya saja waktu aku terakhir mampir ke sana, keadaan cukup berubah. Banyak bangunan penutup makam (yang bentuknya mirip rumah kecil ... aku lupa namanya) yang sudah rubuh akibat gempa, dan tidak dibangun lagi.

Tinggal di dekat kuburan mungkin bisa membuat kita selalu tersadar akan akhir hidup kita, jadi gak sembarangan dalam menjalani hidup ... hehehe :)

Mural



Mural di Yogya, salah satunya di bawah jembatan layang Lempuyangan, sepertinya dibuat dengan cukup serius, berusaha mencitrakan budaya setempat. Gambarnya sepertinya mengambil tema dari cerita wayang kulit, dan warnanya pun masih cukup cerah.

Church and Mosque



Gedung gereja Gondokusuman, yang terletak persis di depan kampus UKDW, arsitekturnya seperti gaya gedung-gedung jaman Belanda.



Sementara itu, masjid agung UGM memiliki kubah yang menurutku cukup unik, tidak mblenduk seperti masjid pada umumnya.

Waiting for the Train

Bagi hampir semua orang, menunggu sangatlah tidak menyenangkan, bahkan untuk menunggu sesuatu yang menyenangkan. Karena itu, banyak cara digunakan untuk melewatkan masa menunggu tersebut, dengan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan.



Mbak yang satu ini mengisi waktu menunggu dengan membaca, sepertinya masih kuliah, karena yang dibaca tampaknya bukan bacaan ringan.



Kalau yang ini, menunggu sambil pacaran, mengabadikan momen berdua di tengah cuaca yang cerah siang itu.



Terkadang waktu diisi dengan SMS-an, curhat dengan teman, atau sekedar bercerita.

Nah, kalau aku sendiri, menunggu sambil motretin orang yang lagi menunggu ...nah lho :)

16 September 2008

Snacks



Siang ini, sehabis beli tiket kereta untuk balik ke Jakarta, kami mampir di pertigaan Jl. Pramuka (kalau gak salah), di situ ada yang jual jajanan pasar, cukup lengkap sampai kami bingung mau milih apa aja, rasanya pengen beli banyak-banyak :)

15 September 2008

Play with Grandpa



Anak ini memang terkesan lebih akrab dengan kakek dibanding dengan ortunya. Mungkin karena ortunya tiap hari kerja sehingga jarang bermain. Hampir setiap saat berteriak "Mbah .. mbah .... ".

14 September 2008

Taman Pintar (Smart Park)



Di Yogya, antara Benteng Vredeburg dan Shopping Center sekarang ada Taman Pintar. Pembangunan taman ini diharapkan bisa menjadi wahana bermain yang edukatif bagi setiap kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Di sini ada beberapa peraga yang mencoba mempermudah penjelasan fenomena-fenomena sains, seperti warna, bunyi dan sebagainya.



Sepasang muda-mudi sedang berfoto ria di wahana air, dengan latar belakang gong perdamaian.



Di cakram cahaya ini, pengunjung bisa belajar kembali tentang konsep dasar warna dan cahaya. Mejikuhibiniu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Kalau cakram itu diputar cepat, warna akan "bergabung" menjadi putih. Kok bisa??? Gak ngerti :D



Di wahana air, anak-anak bisa bermain air sepuasnya, apalagi di saat udara panas cukup terik. Yah, paling-paling pulang ke rumah jadi pilek :)) ... pelajaran berharga, agar gak keseringan main air hehehehe...



Maskot taman pintar, sedang istirahat bersama pengelola yang ada. Dengan kostum sebesar itu, di tengah udara Jogja yang panas, bisa dibayangkan betapa gerahnya.



.. rumah pohon dan jembatan goyang ...



Seorang anak sedang asik memukul-mukul dinding berdendang, yang menghasilkan suara dengan nada yang berbeda-beda.

Ah, seneng juga rasanya ada tempat rekreasi semacam ini. Waktu sekolah dulu rasanya malas banget ngikutin pelajaran, tapi sekarang rasanya senang melihat adanya tempat bermain yang membuat nuansa nostalgia dengan jaman sekolah dulu.

Taking Picture on Street



Sekelompok turis bule dengan kompak mengabadikan apa yang mereka temui di jalan menuju tamansari. Tampaknya mereka lagi memotret lampion-lampion yang dijual di pinggir jalan itu, yang dibuat dalam rangka menyambut lebaran.

Taking Pictures on Vredeburg

Waktu aku dan Andri mengunjungi Benteng ini, pengunjung termasuk sedikit, padahal hari itu hari Minggu. Mungkin karena bulan puasa, jadi orang malas jalan-jalan, apalagi kayaknya benteng ini kurang termasuk menarik untuk didatangi, berbeda dengan pantai atau candi.



Seorang pemuda, nampaknya fotografer beneran soalnya kameranya jauh lebih keren dibanding punyaku, sedang membidik bagian dalam benteng. Hampir setiap ruangan dipotretnya, juga setiap bangunan yang ada.



Mengabadikan moment bersama saat mengunjungi tempat wisata hampir menjadi suatu kewajiban, apalagi bagi pasangan dan anak-anak muda. Benteng ini sebenarnya memiliki spot-spot yang cukup menarik untuk fotografi, jadi bagi yang narsis, bisa coba berfoto-foto ria di tempat ini.



Kalau ibu ini sedang memotret patung pahlawan yang ada di bagian tengah Gedung, yang menyambut pengunjung waktu pertama kali memasuki benteng.

Andri on Vredeburg



Meskipun gak terlalu suka dipotret, aku masih sempat beberapa kali mengambil foto Andri waktu kami mengunjungi benteng Vredeburg.

Andri sedang menelpon kekasihnya untuk menginformasikan kalau dia sedang jalan-jalan di benteng ini, sambil sengaja membiarkan aku motret sana-sini.



Menuruni tangga tempat pengintaian, karena penasaran dengan bentuk benteng. Selama di benteng ini, dia merasakan adanya "yang lain" di hampir setiap ruangan. Aku sendiri gak merasa apa-apa, dan karena siang hari, ngerasa serempun gak.



Istirahat dulu setelah selesai berkeliling. Sengaja tidak memasuki setiap ruangan karena waktu kami terbatas, jadi hanya berkeliling saja mengitari benteng.

Alan After Sick



Alan terlihat kurus waktu aku datang, berbeda dengan waktu pertama kali aku melihatnya bulan Februari lalu. Katanya karena sebulan lalu dia sakit dan susah makan, baru beberapa hari ini bisa makan dan minum susu setelah dicekokin.



Siap-siap berangkat ke gereja.

Metal .... man!!!



"Mas, mas ... potret donk!!!" ... demikian sayup-sayup teriakan anak-anak ini dari seberang jalan, waktu aku lagi motret-motret di pertigaan lapangan Denggung, Sleman.

Senang juga menyaksikan generasi penerus bisa tersenyum ceria ...

12 September 2008

Interview with Local Television



Ibunya Pak Iwan diwawancarai televisi lokal Jogja, terkait dengan pengelolaan rumah sakit yang dimilikinya. Entah dalam rangka promosi, atau sekedar liputan saja, yang jelas durasi totalnya 1.5 jam. Sayang aku gak sempat menyaksikan tayangannya di tipi.

10 September 2008

Cock Symbol on Church



Di pusat kota Klaten terdapat gereja Katholik yang di atapnya terdapat patung ayam jago. Andri sampai terheran-heran apa makna ayam jago bagi gereja, karena aku sendiri belum pernah denger ada simbol ayam jago dalam kitab suci.

Apalagi, aku ingat pernah melihat gereja yang juga memiliki atap ayam jago di daerah Ambarawa.



Saking penasarannya, aku googling. Ternyata ayam jago oleh Gereja Katholik jaman dulu dianggap sebagai simbol awal kehidupan baru. Ayam jago selalu berkokok di pagi hari sebelum matahari terbit. Ini melambangkan kesiapan untuk menyambut hari yang baru, kehidupan baru yang lebih baik -- kurang lebih seperti itulah. Dari googling juga, aku dapatkan kalau di PohSarang Kediri juga ada gereja dengan simbol ayam jago tersebut.



Ini gereja di Ambarawa yang atapnya ada simbol ayam jago.

BTW, dalam perayaan Paskah, sering juga ada simbol ayam jago. Kalau di sini ayam jantan itu mengacu pada penyangkalan Petrus yang ditandai dengan ayam jantan berkokok.

07 September 2008

Another Cool, and Calm Guy



Dulu ada Cristian, sekarang ada Weddy. Latar belakang mereka berbeda, tapi mereka memiliki kesamaan: pendiam. Di tengah suasana kantor yang "ribut", mereka tetap tenang, asyik dengan dunianya sendiri.



Di waktu luang, seringkali dia pergi ke tempat yang sepi, dengan wajah serius, entah apa yang direnungkannya. Bagi sebagian besar orang mungkin terlihat aneh, tapi aku sendiri sedikit bisa memaklumi, karena seringkali aku juga butuh waktu menyendiri, berjalan tanpa tujuan dan memandang lepas sekedar menikmati alam dan apapun yang terlihat.

Bedanya, anak ini terlalu sering menyendiri :)



Nah, ini dia yang bikin jadi makin aneh. Siang-siang nongkron sendirian di jembatan, pas di "pintu" pula. Mungkin dia menyesal karena sempat kepergok aku, berulangkali menolak untuk dipotret, sampai sempat pula foto yang ada dikomputerku dihapus secara sepihak.

05 September 2008

Afternoon Running



Sore ini Weddy ngajak jogging ke Cibiru, apalagi listrik lagi padam, sehingga praktis gak bisa bekerja. Daripada bengong di kantor, aku terima ajakannya, cuma aku gak lari melainkan naik sepeda.



Inilah sepeda (bukan punyaku) yang masih setia menemaniku, meski aku sangat tidak pandai merawatnya.



... beristirahat di padang rumput yang cukup luas, setelah berlari hampir 3km tanpa henti. Hebat juga, apalagi waktu itu masih agak panas, dan dia juga masih berpuasa. Cuma kakinya sempat terluka karena menginjak kerikil cukup tajam sementara dia berlari tanpa alas kaki.

03 September 2008

Dessy on Guitar



Siang itu, sehabis makan siang, Dessy mencoba menghilangkan penat dan kejenuhan dengan bermain gitar sendirian. Kebiasaannya bermain gitar adalah dengan bermain cukup pelan, sampai seperti cuma terdengar oleh dirinya sendiri. Kadang aku penasaran apa yang dia nyanyikan.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...