Showing posts with label Christmas. Show all posts
Showing posts with label Christmas. Show all posts

24 December 2020

Malam Natal 2020

Di malam natal ini, di rumah saja, aku membuat pohon natal sederhana dari lego. El dan Fe gak mau ketinggalan. Fe membuat bentuk yang kecil di tengah, sementara El membuat bentuk yang menjulang paling tinggi.

Liburan natal tahun ini kami tidak pergi kemana-mana, biasanya kami pulang kampung ke Kediri dan merayakan Natal di sana. Karena pandemi Covid-19, kami tidak bepergian. Di sisi lain, lumayan juga bisa berhemat, mengingat kondisi perekonomian juga terkena dampak pandemi ini.

Keluargaku sendiri tidak punya tradisi atau kebiasaan khusus berkenaan dengan hari Natal, selain pergi ke gereja pas hari H. Tidak ada doa malam natal (christmas eve), pesta ataupun makan malam. Biasa saja. Paling-paling kami hanya memasang pohon Natal, satu-satunya yang bisa aku ingat dilakukan di keluargaku. Jadi setidaknya, aku ingin merawat tradisi itu, dengan tetap memasang pohon Natal, lengkap dengan lampu kerlap-kerlip, meskipun sederhana. Setidaknya El dan Fe lumayan semangat ikutan memasang hiasan di pohon Natal itu.


 Ini pohon Natal hasil karya El saat pelajaran agama di sekolah, yang dilakukan secara online.

Selamat hari Natal 2020, semoga damai Natal tetap hadir dalam semua keluarga, bahkan di masa pandemi ini. Semoga di hari Natal tahun depan, pandemi sudah berakhir.

25 December 2019

Mudik 2019 : Hari K-4, Natal


Tiap hari Natal di Kediri, kami agak ragu apakah bisa ikutan ibadah di gereja atau tidak. Soalnya ibadah Natal hanya sekali jam 5 pagi. Yup, artinya sebelum jam 4 sudah harus bangun dan siap-siap. Kabar baiknya, mulai tahun ini jam ibadah berubah jadi jam 6. Kami bisa bersiap cukup tepat waktu, syukurlah semalam anak-anak tidak ada yang begadang.


Meski sudah siap lebih awal, tetap saja terlambat dan kebagian jatah tempat duduk di balkom, paling belakang. Masih lumayan sih, kami datang belum pas waktu kotbah.


Sempat duduk selama 10 menit, akhirnya El tidak betah dan beranjak ke luar ruangan. Sementara Fe masih betah dipangku Bunda hingga akhir ibadah. Awalnya El hanya di teras atas, terus ada info soal promo mi gelas, ya sudah, turun saja untuk makan mie gratisan. Lumayan buat ganjal perut. Selanjutnya El hanya bermain di seputar gereja, kebanyakan di kawasan TK di samping gereja. Tidak seperti tahun lalu yang sampai keluyuran di jalanan. Setidaknya aku masih bisa mendengar kotbah yang disampaikan cukup jelas, yang isinya agak "nyindir" karena menyangkut soal mengajar anak beribadah.

.

Usai ibadah, antrian bersalaman dengan pendeta dan para pelayan ibadah terjadi cukup panjang. Biasa, karena hanya satu kali ibadah pagi, jadi jemaat yang datang banyak. Ditambah lagi ada tambahan pemudik seperti kami. Sebenarnya ada juga ibadah sore hari, tapi biasanya pengunjungnya sangat sedikit.


Masih sempat foto-foto dengan Eyang.

21 December 2019

Mudik 2019 : Berangkat


Akhirnya libur panjang tiba, waktunya mudik. Seperti biasanya, mudiknya ke Kediri naik kereta api. Sejak pagi El sudah antusias untuk naik kereta api, sampai bosan mendengar omongannya berkali-kali, "El mau naik kereta api", tentu dengan ucapan yang belum jelas.


Karena perjalanan termasuk lancar dan juga kami berangkat lebih awal, jadinya ada banyak waktu menunggu di St. Gambir. Padahal kereta berangkat jam 5 sore, lebih cepat dibanding biasanya. Agak repot juga menghadapi bocah-bocah yang tidak sabar menunggu, ditambah lagi dengan barang bawaan yang bejibun. Sesekali aku ajak El atau Fe berkeliling stasiun yang padat oleh calon penumpang.


Berbarengan dengan kami ada satu rombongan anak-anak sekolah yang juga menuju Kediri, tepatnya menuju Kampung Inggris di Pare. Sepertinya sih mereka rombongan dari kursus bahasa. Pakaiannya seragam agar mudah dikenali, apalagi tempat duduk mereka tersebar di berbagai gerbong. Ada cukup banyak yang berada satu gerbong dengan kami, dan dasar bocah berkelompok, kerjaannya main mulu lumayan heboh. Aku sempat jengkel karena sebagian mondar-mandir di gerbong dan agak berisik.


Sementara El dan Fe sudah jauh lebih anteng dalam perjalanan ini. Tidak ada lagi yang maksa untuk jalan-jalan menyusuri gerbong atau menjelajahi kereta api. Mereka cukup puas bermain di tempat duduk, sesekali mondar-mandir, tapi tidak jauh.

Sekitar jam 10 malam anak-anak sudah tidur. Fe dipangku Bunda, sedangkan El tiduran di kursi denganku, dengan kepala di pangkuanku. Posisinya agak kurang nyaman sebenarnya, karena tidak bisa meluruskan kaki, tapi setidaknya dia terus tidur sampai pagi. Justru aku yang agak sulit tidur dan sering terbangun, terutama saat kereta berhenti di stasiun tertentu.

Dulu di kereta api Gajayana ini masih tersedia kopi nusantara, kopi instant dengan racikan khusus seharga 20 ribu. Sekarang tidak ada lagi, adanya kopi saset kapal api seharga 8 ribu. Ya sudahlah, buat teman di perjalanan.

25 December 2016

Liburan : Ibadah Natal


Dua pelayan gereja sedang menyalakan lilin, sebagai salah satu bagian acara kebaktian Natal tahun ini. Ini adalah ibadah sore di GBI Setya Bakti, yang biasanya hanya menjalankan ibadah Natal satu kali pada jam 5 pagi. Tapi berhubung ini hari Minggu, kebaktian sore hari juga diadakan.


Semula kami terkejut waktu melihat banyaknya jemaat yang datang di kebaktian sore ini. Tapi ternyata separuh lebih pengunjung adalah paduan suara warga yang tampil dalam ibadah ini hehehe...
Mereka memenuhi sebagian besar tempat duduk di barisan depan.


Sementara jemaat lainnya, termasuk keluarga kami, lebih memilih duduk di barisan belakang, tipikal sekali, terutama karena datang terlambat #duh


Seorang warga sedang menyuapi anaknya di halaman depan gereja. Anak-anak cenderung tidak betah berlama-lama duduk diam di ruang ibadah dan lebih memilih bermain di luar. Begitu juga dengan El, yang akhirnya aku gendong ke luar gereja daripada heboh mengganggu kebaktian.


Pulang ibadah tak lupa foto-foto di tempat yang memang sudah disediakan. Di jaman media sosial ini, hampir setiap kegiatan menyediakan spot khusus untuk berfoto ria, memberi kesempatan pengunjung untuk mengambadikan momen dan mengungahnya ke media sosial.

25 December 2014

Natal 2014


Ada rasa bersalah setiap kali menghadiri ibadah hari Natal di gereja ini (Gereja Baptis Setia Bakti, Kediri), yang sudah aku ikuti selama lima tahun terakhir ini - menggerutu. Yup, hampir setiap kali kami berangkat ke gereja untuk menghadiri ibadah Natal di tanggal 25 Desember, kami selalu menggerutu. Alasannya sepele, karena ibadah dilakukan pukul 05.00. Jadi kami harus sudah mulai bersiap sejak jam 4 subuh, alamak, hari libur kok bangun subuh-subuh. Sementara gereja lain umumnya mengadakan ibadah malam natal (christmas eve), gereja ini memilih ibadah subuh.


Selain menggerutu, kami juga datang terlambat hehehe ... Maklum, berangkat dalam rombongan yang banyak, biasanya akan saling menunggu anggota lain, jadinya telat. Untunglah ruangan gereja baru sudah cukup besar dan ada juga ruangan di lantai atas. Jadi untuk pertama kali kami mengikuti ibadah dari lantai atas. Tampak seorang polisi melakukan pantauan di lantai atas juga selama ibadah berlangsung, memastikan ibadah berlangsung dengan aman. Terima kasih pak Polisi!


... paduan suara gabungan, orang dewasa dan remaja, yang membawakan lagu Natal seusai pak pendeta menyampaikan kotbah Natal ...


Wajah-wajah ceria tampak menghiasi jemaat seusai kebaktian, meskipun aku yakin banyak dari mereka yang seperti kami juga ... belum sempat sarapan :) Toh ibadah tidak sampai 2 jam, dan keceriaan karena berkumpul bersama keluarga bisa sedikit menghilangkan rasa kantuk dan jenuh karena harus bangun subuh. Seperti biasa, pak pendeta Yosia dan istri menyambut jemaat seusai kebaktian.


Sambil menunggu waktu pulang, karena biasanya pintu keluar cukup padat dan harus antri untuk meninggalkan parkiran gereja, beberapa jemaat memanfaatkan untuk foto-foto di sekitar gedung, terutama di dekat pohon Natal. Narsis bisa dimana saja :)

Oh ya, saat menunggu waktu pulang, ada mbak-mbak baik hati yang membagi-bagikan kopi instant ABC, baik yang white-coffee maupun black-coffee (less sugar). Promosi sih, tapi ya ambil untungnya saja. Anggap saja ini kado Natal hehehe ..

#christmas #morning #church #service #people #family #festival #kebaktian

05 January 2014

Inside Terminal 3 of Changi Airport


Tempat bermain anak ini adalah salah satu "wahana" yang ada di dalam areal boarding Terminal 3. Setahuku di Terminal 1 tidak ada seperti ini, entah di Terminal 2, soalnya sudah lama sekali masuk gak masuk ke Terminal 2. Mumpung kali ini nyampenya tidak terlalu malam, meskipun delay lebih dari 1 jam, aku sempatkan motret2 dulu fasilitas yang ada di  Terminal 3 ini.


Kalau biasanya tempat charging ada di dalam ruang boarding, disini ada sederet tempat charging yang ada di luar ruangan boarding. Jadi kalau misalnya pesawat delay dan ruangan boarding belum dibuka, masih bisa nge-charge gadget dan (mungkin) browsing juga.


Atau bisa sama-sama nonton tivi layaknya di ruang tunggu eksekutif. Bagiku desain interior tempat ini sangat bagus, menarik. Meskipun aku agak bingung dengan motif karpetnya.


Yang unik juga di terminal 3 adalah adanya Skytrain dari tempat boarding ke areal kedatangan / imigrasi. Jadinya perjalanan bisa lebih cepat, meskipun ada juga alternatif ekskalator horizontal di sepangjang terminal. Hanya saja kadang waktu tunggu agak lama, bisa 3-5 menit :), tapi kalau gak buru-buru sih lumayan, jadi gak terlalu capek jalan.


Meskipun sudah bulan Januari, hiasan natal masih belum berganti. Beberapa pengunjungpun masih memanfaatkan untuk berfoto ria, seperti yang dilakukan kedua anak ini (atas perintah orangtuanya sih). Mungkin sebentar lagi dekorasi akan berganti dengan nuansa Imlek :)


Beginilah sekilas ruang tunggu setelah keluar dari imigrasi, maksudnya ruang tunggu untuk mengambil bagasi. Yang unik di sini adalah dekorasi relief.

25 December 2013

Christmas 2013 (Paper Artist Edition)


Seperti halnya tahun lalu (dan dua tahun sebelumnya), ibadah natal tahun ini aku laksanakan di Gereja Baptis Setya Bakti Kediri. Maklum, liburan akhir tahun jatahnya mudik ke tempat mertua. Tapi sekarang ibadah sudah dilakukan di gedung gereja yang baru, yang kondisinya sudah layak pakai, tidak seperti tahun lalu yang agak dipaksakan. Yang khas di gereja baptis adalah ibadah hari natal selalu diadakan jam 5 pagi, dan hanya ada satu kali ibadah. Nguantuk polll....


Pak pendeta Yosia masih menjadi gembala sidang di sini dan membawakan kotbah natal bertema "Yesus datang dan berdiam di tengah kita".


Seusai ibadah, tak sedikit jemaat yang menyempatkan untuk berfoto bersama ataupun sendiri) di dekat mimbar, khususnya di depan pohon natal. Tidak satupun anggota jemaat yang aku kenal, selain saudara sendiri.


Kami sengaja keluar belakangan, karena antrian di pintu keluar cukup panjang, karena kebiasaan menyalami pendeta di depan pintu gereja. Sambil menunggu ya foto-foto dulu. Ibu mertuaku yang paling semangat ingin mengabadikan foto keluarga. Sementara bapak mertua juga tidak ketinggalan motret-motret, apalagi dia barusan mendapat smartphone bekasnya Andre, yang punya kemampuan kamera lebih baik.


Beberapa petugas keamanan dari TNI dan Polri dengan siaga berjaga-jaga selama ibadah Natal diadakan. Meskipun ancaman terhadap acara Natal sudah tidak ada lagi selama beberapa tahun terakhir, tapi petugas keamanan tidak mau ambil resiko dan tetap memberikan pelayanan keamanan yang maksimal. Salut!


Jemaat berkerumum menunggu mobil mereka datang ke depan gedung gereja, dan ada juga yang sekedar ngobrol maupun melanjutkan foto-foto di depan gedung gereja yang baru. Tidak bisa dipungkiri, acara seperti ini juga menjadi ajang reuni karena beberapa jemaat, seperti keluargaku, adalah perantau yang mungkin hanya sempat datang pas liburan Natal seperti ini.


Kalau ini pak Sarjono, mantan gembala sidang di gereja ini sebelum digantikan pak Yosia. Beliau sudah pensiun, tapi dalam  ibadah natal kali ini diminta untuk membawakan doa syafaat.

---

Catatan.
Setelah sebelumnya menggunakan instagram, kali ini aku sengaja bereksperimen dengan aplikasi Paper Artist bawaan dari Samsung Galaxy Camera. Aplikasi yang cukup menarik dengan beragam fitur olahan foto. Sayangnya dia tidak punya fasilitas cropping, karena aplikasi semacam ini biasanya bagus kalau object fotonya tidak terlalu kecil. Dalam beberapa kali percobaan, kalau object foto terlalu kecil dan "kemruyuk", hasilnya jadi kurang maksimal karena banyak detail yang hilang. 

22 November 2013

Christmas Decoration along Orchard Road


Patung keluarga beraneka warna ini menjadi icon Plasa Singapura, dan dengan adanya pohon natal sebagai latar belakangnya, patung itu tampak lebih meriah. Sejak bulan November, mall-mall di Singapura, terutama di sepanjang jalan Orchard sudah mulai memasang dekorasi bernuansa natal.


Dekorasi di sekitar Orchard Central aku rasa yang paling meriah. Dekorasi dipasang di hampir setiap kursi taman di sepanjang trotoar.


Tentu saja masih banyak dekorasi lainnya, seperti yang menempel di dinding atau pilar sepanjang mal.


Kalau ini pohon natal dengan berbagai dekorasi pendukung seperti kereta Santa, yang dipasang di depan Orchard Point, dilihat dari seberang jalan.



Pohon-pohon natal yang berjejer di sepanjang Mandarin Gallery tidak terlalu tinggi, dengan warna biru, dan dikelilingi lampu yang melingkari pohon. Sederhana, tapi saat malam hari, dekorasi ini tampak menawan dan modern.


Photo jarak dekat di salah satu pohon natal biru, jadi teringat film Tron.


Beralih ke pelataran Ngee Ann City, beberapa dekorasi khas natal seperti rusa, kue jahe dsb menempel di lampu jalan berwarna hijau. Tampak serasi dan keren, tentu saja kalau dinikmati di malam hari.


Pohon natal dari bola-bola coklat (entah sungguhan atau tidak) yang kemungkinan besar dibuat oleh Ferrero Rocher, salah satu produk coklat yang khas dengan bentuk bulat dan bungkus berwarna emas.



Nah, kalau lampu jalan ini ada di sepanjang jalan Orchard. Tapi waktu aku lewat, tidak semuanya menyala.


Sebuah taman buatan dipasang di pelataran ION Orchard, meskipun penuh dengan dekorasi bernuansa natal, tapi kok cenderung kayak dekorasi untuk pernikahan outdoor. Tentu saja menjadi favorit para pengunjung untuk sekedar duduk-duduk dan terutama berfoto ria.


Pohon natal raksasa juga dibuat di depan ION Orchard, dengan lampu yang  berubah-ubah warnanya secara bergantian. Ternyata bagian tengahnya kosong dan orang bisa masuk di dalamnya. Di dalam pohon natal itu diputar lagu-lagu natal. Cukup menarik berada di dalamnya, tidak bisa dilewatkan begitu saja.


Nah, kalau hiasan di depan Far East Shopping Center agak berbeda dengan yang lain. Di sini mirip dekorasi bernuansa hutan eksotik, dengan berbagai patung binatang liar. Menarik.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...