Senja di Situ Bungur

Tidak banyak kesempatan buat piknik, liburan atau sekedar main ke tempat rekreasi ataupun mall, jadi mengunjungi danau kecil dekat rumah sudah cukup buat sejenak melepas penat di sore hari. Apalagi saat bisa punya kesempatan menikmati senja yang menawan.

Memang ini bukan pantai yang indah ataupun puncak gunung yang megah, tapi bukan berarti tidak bisa disyukuri. Yang jelas anak-anak juga masih hepi saat diajak main ke tempat ini, masih lebih menyenangkan daripada terjebak di dalam rumah terus. Bahkan saat hanya ditemani cemilan cakwe dan air putih.

 

Mungkin suatu saat mereka tidak lagi tertarik buat nongkrong di sini, tapi biarlah ini jadi kenang-kenangan buat mereka. Semoga saat mereka bertumbuh remaja dan dewasa, mereka bisa menikmati alam sekitar mereka, tidak perlu pilih-pilih harus tempat yang populer ataupun mahal.

Bermain di rumah Yohan

Hari ini aku ajak anak-anak bermain ke rumah Yohan, sekalian aku minta tolong Yohan masangin konektor power di laptop Asus. Sebelumnya Yohan sudah mengundang agar anak-anak diajak, anaknya Yohan ada juga yang sepantaran, jadi bisa main bersama.

 Awalnya aku pikir Fe bakal malu-malu, berbeda dengan El yang senantiasa ramah dengan siapa saja. Tapi ternyata, saat mereka baru turun dari motor, sudah langsung masuk ke rumah tanpa dipersilahkan. Waduh, untung teman akrab, jadi santai saja. Akhirnya semua mainan dibongkar dan dibuat main mereka berdua. Anak Yohan tertua sedang pergi kursus, tapi anaknya yang kedua, Ka-El ada di rumah jadi bisa bermain bersama.

Syukurlah, ada variasi bermain yang aman, jadi anak-anak gak bosan di rumah melulu.

Jack Power Connector for ASUS laptop

Ini adalah konektor untuk colokan penyedia daya (power supply) yang ada di laptop ASUS. Sejak tahun lalu, sebelum aku pindah kerja, laptop dari kantor lama yang bagus (ASUS dengan prosesor i7) tidak lagi bisa aku pakai. Secara keseluruhan gak rusak, hanya saja laptop gak bisa diisi daya (charge), entah apanya yang rusak. 

Kebetulan waktu itu Anggit punya model laptop yang sama, dari kantor, dan dia pinjam power adaptor yang aku pakai. Ternyata bisa, berarti masalahnya bukan dari adaptor, tapi dari laptopnya sendiri.

Hari ini sempat minta tolong Yohan buat cek, dan ternyata memang masalahnya ada di konektor ini. Saat dia coba bypass, baterai bisa diisi dengan normal. Untung spare part-nya gampang dicari, termasuk di Tokopedia dan harganya murah (belasan ribu saja). Langsung pesen, biar bisa dipasangin sama Yohan hehehe.

Selama ini aku pakai laptop Acer yang pakai prosesor Celeron, lambat tapi masih bisa buat kerja sih. Hanya saja aku harus install Linux agar gak mudah crash, soalnya kalau pakai Windows 10, gampang sekali crash dan sering mendadak restart sendiri. Pakai Linux sangat lancar, bahkan bisa buat njelanin Visual Studio Code. Tapi ya tetap saja tidak selancar kalau pakai laptop yang lebih baik. Moga saja saat konektor ini bisa diganti, aku bisa pakai laptop yang ASUS yang lebih nyaman.

Installasi CBN Fiber

Akhirnya petugas dari CBN melakukan pemasangan jaringan internet broadband di rumah. Sengaja aku meminta mereka memasang routernya di lantai atas tempatku bekerja. Selain untuk mendukung kerjaanku, juga aku masih belum berniat berhenti berlangganan Firstmedia, biar ada semacam masa transisi.

Sudah lama jaringan internet Firstmedia yang aku pakai sejak lama tidak lagi bisa diandalkan. Speed bagus, tapi sering putus. Tidak hanya putus-putus sesekali, kadang bisa putus dalam hitungan jam, apalagi saat cuaca lagi buruk. Tapi untuk tv kabel, Firstmedia masih lebih bagus, apalagi aku perlu untuk tontonan anak-anak. Pilihan tv bawaan CBN (DensTV) kurang begitu menarik bagi anak-anak.

Setelah terpasang, langsung aku coba aplikasi mobile banking (BCA dan Mandiri), yang sebelumnya tidak bisa digunakan kalau pakai jaringan Firstmedia. Syukurlah pakai CBN ini lancar saja. Begitu juga dengan fitur call di Whatsapp. Semoga saja kualitasnya stabil, dan harganya tetap terjangkau.

Kerjaanku sangat tergantung dengan internet, bukan hanya saat pandemi, bahkan sebelum pandemi, jadi harus punya jaringan internet yang bisa diandalkan. Juga untuk hiburan, tentu saja.

Makan Siang di Bintaro Lot 9

Sering lewat, beberapa kali mampir sekedar melihat-lihat (di lapangan parkir), tapi selama 5 tahun pindah ke kawasan Bintaro, aku belum pernah makan di Bintaro Lot 9 ini. Mumpung libur lebaran gak kemana-mana, aku ajak El dan Fe saja. Sebenarnya aku ajak mereka biar gak bosen di rumah, soalnya Bunda pergi dengan Om.

Interiornya menarik, khas suasana cafe, meski tidak terlalu istimewa menurutku, tapi buat sekedar nongkrong santai bareng keluarga dan teman-teman sih oke. Anak-anak penasaran pengen melihat ke bagian atas itu, tapi sementara ini belum aku ijinkan. Tempat duduknya ada yang di dalam dan ada yang di luar ruangan.

Seperti biasa, tidak banyak pilihan makanan yang dimaui oleh anak-anak, jadi aku hanya pesan kentang goreng dan teh manis buat mereka. Mereka sudah cukup senang berada di tempat baru meski tidak ada areal bermain anak-anak.

Secara keseluruhan, tempatnya oke, makanannya juga oke dengan harga yang masih terjangkau lah. Ragam pilihan menunya juga macam-macam. 

 Saat libur lebaran memang kami jarang pergi-pergi, karena tidak banyak saudara di sekitar Jakarta. Paling ada kakak sepupuku di Kebayoran Lama, juga kakak sepupu Bunda di Bogor. Karena pandemi, kami tidak berkunjung ke tempat mereka.

Idul Fitri 1442 H

Meski datang telat karena salah perhitungan waktu dan ngantuk berat, lumayan lah masih sempat motret kegiatan sholat ied Idul Fitri tahun ini di lapangan kompleks, yang dilakukan dengan protokol kesehatan.

Secara jumlah, tentu tidak sebanyak waktu belum pandemi, apalagi saat ini sudah ada juga yang "nekat" mudik, meski harus jauh-jauh hari sebelumnya.

 Demi tetap menjaga jarak dan mengikuti aturan protokol kesehatan, tidak ada foto bersama seusai acara. Tapi bukan berarti gak ada emak-emak yang gak foto-foto dong, pokoknya harus tetap eksis :D

Perbaikan Pelantang Mushola

Beberapa tetangga sedang memperbaiki toa mushola yang rusak. Aku ikutan nimbrung saja, gak bantuin, cuma ngelihatin sambil nemanin ngobrol, toh gak paham soal per-toa-an hehehe.

 Pak Aman yang bertugas naik, masang speaker, sementara pak Hartono bagian perbaikan dan testing. Ada lagi pak Said, bagian beli spare part hehehe.

Ngopi di Atap

Sekali-kali ngopi di atap, mumpung waktunya pas, pas bikin kopi, mas waktu senja yang cerah, juga pas ada cemilan meski cuma gorengan sederhana.

 Enaknya minum kopi sore-sore di teras atap ini adalah anginnya sejuk, pemandangan yang tidak terhalang membuat rileks. Sayangnya, semutnya banyak, jadi gak bisa ninggalin kopi (manis) lama-lama karena bakalan dikeroyok semut.

Bunga Enceng Gondok

Bunga enceng gondok bermekaran di kolam mini sebelah mushola, warnanya putih keunguan, tampak anggun. Padahal tanaman enceng gondok termasuk tanaman yang bisa dibilang tidak menarik untuk jadi tanaman hias. Selama ini aku hanya menemukan di sawah, danau dan rawa, cenderung menjadi hama ketika terlalu banyak. Tapi tanaman ini punya keunggulan, katanya, bisa menjernihkan air kolam.

 Terus terang ini pertama kali aku mempehatikan bunga enceng gondok yang indah ini. Bunganya juga besar-besar.