29 June 2019

Halal Bi Halal 2019


Acara halal bi halal di kompleks, pertama kali diadakan di mushola yang baru. Pesertanya tidak terlalu banyak, mungkin karena libur cukup panjang jadi banyak yang belum pulang mudik. Selain itu ada beberapa warga yang tidak tahu - agak aneh juga.



Kali ini aku mengajak Fe, sementara El lagi sibuk bermain bersama bibi di tempat lain. Sengaja, soalnya kalau mengajak El, bakal heboh berkeliaran ke sana ke mari, malah repot. Fe sendiri juga mondar-mandir, tapi tidak seagresif El, selain masih kecil, juga relatif lebih anteng.


23 June 2019

Touring ke Jombang



Sudah lama tidak ikutan touring bersama warga (ada 3 kali touring yang tidak aku ikuti), akhirnya kali ini aku bisa ikutan. Lha iyo, wong tujuannya cuma dekat, yaitu daerah Jombang, bukan Jombang Jawa Timur, melainkan Jombang di Pondok Aren, Tangsel, yang hampir seminggu sekali aku kunjungi juga untuk belanja ikan hehehe.


El tampak manyun karena ingin segera berangkat, sementara bapak-bapak yang lain masih menunggu beberapa peserta.


... berangkat ...

Rutenya melewati jalan baru di samping kampus UPJ, kemudian belok ke arah Bxc, melewati Pasar Modern menuju Bintaro Sektor 9. Dari situ ada jalan tembus menuju perumahan Dahlia, tempat rumah Pak Andien yang baru. Meskipun rutenya jelas dan pendek, tapi tetap saja ada yang mencar dan mencari jalan sendiri - yang memang seharusnya lebih singkat. Payah hehehehe.


Iya, inilah rumah pak Andien yang baru, yang belum ada sebulan ditempati. Di sini kami berkumpul dan beramah tamah, mendengar sedikit wejangan dari ustad-ustad kompleks, dan tentu saja makan-makan. El tidak terlalu selera makan, dan hanya tertarik mondar-mandir naik turun rumah.


Waktunya pulang. Pas pulang bisa dibilang pulang sendiri-sendiri, toh lokasi dekat dan sudah hafal semua, apalagi ada yang punya agenda masing-masing.

08 June 2019

Istana Nelayan Resto Tangerang


Mumpung jalanan masih agak sepi, mencari makan siang di tempat yang agak jauh, di pinggiran kota Tangerang. Istana Nealyan Resto & Cafe, tempatnya nyaman, ada pilihan outdoor atau indoor, dan kami memilih outdoor. Tidak terlalu ramai, jadi tidak perlu antri ataupun lama menunggu makanan. Cuma memang pas ada acara halal bi halal di sana, tapi tetap tidak terasa padat.


Meski bisa dibilang dekat dengan jalan raya dan areal padat penduduk, pinggir sungai besar juga sih, tapi suasana perkebunan membuat tempat ini asri dan adem. Beberapa sudut malah mengesankan suasana pedesaan, karena selain ada kebun coklat, juga ada areal peternakan meskipun sedikit.


Soal makanan, enak meskipun tidak istimewa, setidaknya tidak merasa rugi dengan harganya. Es kopyor kelapa muda pantas menjadi favorit, apalagi kalau porsinya bisa lebih banyak hehehe. Aku tidak sempat banyak menikmati makanan, karena El sudah tidak sabar ingin bermain.


Nah, adanya sudut yang berisi wahana permainan ini benar-benar memanjakan anak-anak yang aktif seperti El. Hampir separuh waktu dihabiskan di tempat ini, betah sekali sampai sempat menolak waktu diajak pulang.

05 June 2019

Tradisi Lebaran : Kebayoran Lama


Selfie duru bareng anak wedok di stasiun, dalam perjalanan menuju Kebayoran Lama, melanjutkan tradisi lebaran, berkunjung ke keluarga dekat di sana. Kali ini giliran Fe yang aku ajak, soalnya kalau El pasti gak betah.


Benar dugaanku, meskipun awalnya Fe sempat takut-takut, tapi tak lama dia sudah akrab dengan budhenya ini. Malah cukup betah, dan memang lumayan kondisi rumah sekarang sudah jauh lebih bagus dan nyaman. Meski cuma makan krupuk dan emping, tapi Fe enjoy saja.

Serba Serbi Idul Fitri 2019


Pagi ini terbangun karena dering telpon dari pak Permadi, biasa mengingatkan buat foto-foto. Semalam sempat begadang hingga habis subuh, makanya terlambat bangun. Sampai di lapangan pas sholat ied akan dimulai.



... peserta termuda, cukup anteng meski hanya dibekali botol minyak telon...


... selalu senang motret bapak satu ini, warna rambut gondrongnya khas, padahal belum jadi kakek ...


...dan tak ketinggalan, pasti ada kucing yang "menginthili", sementara aku lupa bawa makanan kucing.


Kali ini Pak Syamsul bertindak sebagai iman dan khotib, dengan kotbah melanjutkan kothbah tahun lalu, terkait mudik.


Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.


Tak lupa, akhir acara selalu ditutup dengan foto bersama dan selfie-wefie. Selain untuk dokumentasi, apa gunanya baju baru, ya kan? Hehehe

04 June 2019

Ragunan Menjelang Lebaran


H-1 menjelang lebaran kami manfaatkan untuk jalan-jalan ke Kebun Binatang Ragunan, mumpung (seharusnya) belum terlalu ramai. Kami ingat beberapa tahun lalu saat lebaran, kunjungan ke tempat wisata ini sangat membludak sampai jalanan macet. Harapan kami bisa membuat El senang karena melihat binatang-binatang secara langsung.

Tapi ternyata El lebih berminat untuk bermain daripada melihat binatang.


Melewati kawasan burung-burung langka, bagus-bagus, sayangnya tidak punya waktu banyak untuk mengeksplorasi karena El sudah melaju lumayan cepat mendahului kami.


Melihat ini El langsung ingin naik, sayangnya belum beroperasi. Entahlah, tapi setidaknya tempat itu sepi dan kami memang tidak ada yang tertarik bermain di situ. Jadi beberapa kali aku mencoba mengalihkan perhatiannya. Bagaimana dengan Fe? Tampaknya dia belum paham, jadi ya ikutan saja.


Sejak awal El tampak berminat dengan buaya, karena dia memberi respon lumayan setiap bundanya menyebut kata crocodile (cekedai, kata El). Makanya kami coba langsung mengarahkan dia ke lokasi buaya, yang letaknya agak jauh dari gerbang utara. Sayangnya, sampai di lokasi kandang-kandang buaya tampak sepi. Seingatku, dulu ada agak banyak buaya berukuran besar. Setelah berputar-putar dan mencoba lebih cermat, memang ada beberapa buaya, tapi sebagian besar tampak bersembunyi, malah seperti berkamuflase. Seperti yang satu ini, hampir tertutup lumpur, kayak sudah bertahun-tahun tidak bergerak.

... dan ternyata El juga tidak terlalu berminat melihat buaya. Sepertinya perhatiannya cuma ada dua : mini zoo (yang ada di dekat gerbang masuk, karena banyak area bermain anak) dan kereta  yang berkeliling sepanjang kebun binatang.


Melewati satu kandang orang utang, tampak penghuninya kurang bersemangat. Mungkin karena masih pagi, atau memang sedang puasa hehehehe... Btw, belakangan baru sadar kalau di sebelah selatan ada kawasan khusus untuk primata, dan kami tidak sempat mengunjunginya. Pantesan saja beberapa kandang primata yang kami lewati tampak sepi, mungkin karena sudah dipindahkan.

Sampai di pusat oleh-oleh dan foodcourt, El sempat tertarik untuk membeli boneka. Setelah tanya-tanya harga, kami pastikan harga boneka yang dijual tidak terlalu mahal, wajar saja. Tapi alih-alih beli boneka, El memilih untuk membeli mainan gelembung sabun ini -- sama persis seperti tahun lalu waktu bermain di SeaWorld.

Baik El maupun Fe sangat gembira bermain gelembung sabun ini. Kebahagian sejati yang sederhana.


Sempat mampir sebentar melewati kandang gajah. El tetap tidak tertarik dengan binatang ini, dan mampir ke sini karena ingin membeli es krim.

Sempat ada pengunjung yang sendalnya jatuh ke parit di tepi kandang ini, dan meskipun sebenarnya bisa mengambil sendiri, tapi oleh pedagang di sekitar sana dianjurkan untuk memanggil petugas saja, lebih aman. Tak lama kemudian datanglah seorang petugas yang segera mengambilkan sandal tersebut.


Nah, akhirnya El menemukan tempat yang membuatnya betah - arena bermain. Awalnya dia tampak antusias ingin naik kereta api yang melintas di atas. Tapi setelah naik ke atas stasiun dan mendengar deru kereta, dia mundur, tidak berani. Bahkan di kereta api yang kecil yang berputar di bawah pun dia enggan untuk naik. Wah payah.

Satu-satunya permainan yang dia minati adalah bom bom car ini. Sampai lebih dari lima kali kami naik mobil-mobilan ini, semua coin yang dibeli dihabiskan untuk permainan ini. Itupun El tidak juga puas. Kami harus memaksanya untuk berhenti dan pulang. Tentu saja, perjalanan pulang penuh drama karena El menolak untuk pulang, dan aku terpaksa menggendongnya sampai gerbang masuk.

Oh ya, kami baru tahu kalau untuk masuk ke Kebun Binatang Ragunan ini wajib memakai Jakcard - kartu elektronik yang dikeluarkan Bank DKI. Tiket masuknya sebenarnya murah, hanya 6000 rupiah per orang. Jangan kuatir kalau tidak punya Jakcard, karena bisa beli langsung di sana. Waktu kami masuk, 3 orang dewasa 2 anak-anak + 1 tiket parkir, total bayar 45 ribu, dan dapat kartu baru Jakcard.

01 June 2019

Jalan Sore di Bxc


Awal bulan, sudah masuk libur panjang menjelang Lebaran, sekali-kali main ke mall yang sudah agak sepi. Sebenarnya karena Bunda pengen ajak El main di MookiLand, wahana permainan balon di halaman belakang mall Bintaro Jaya Exchange.


Fe tidak diajak, selain biar irit (tiket masuknya lumayan), juga bakal repot karena Fe belum terlalu lincah dan wahana itu juga belum cocok untuk seumuran Fe yang baru saja bisa jalan. Daripada bengong di rumah, aku ikutan sekalian ajak Fe bermain. Jadi kami bagi tugas. El dengan Bunda, Fe dengan bapaknya.


Bosen di luar, aku bawa Fe masuk mall. Seperti abangnya, dia sangat antusias bermain di mall, termasuk naik turun eskalator. Sempat mondar-mandir masuk toko dan tentu saja merepotkan, lumayan capek juga mengimbangi energinya. Juga susah untuk diajak pulang hehehe...


Meski sudah lumayan puas bermain di MookiLand, tetap saja El masih kelebihan tenaga dan berniat terus bermain di mall. Sempat ada drama sebentar karena dia menolak untuk pulang.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...