30 April 2021

Ujian Sertifikasi Offline di Jakarta


Biasanya aku ikut ujian sertifikasi Salesforce secara online saja, jadi cukup di rumah, tutup pintu dan jendela biar gak ada gangguan. Di masa pandemi, ada kelonggaran bahwa ujian bisa dilakukan pakai camera bawaan laptop. Tapi, gara-gara internet Firstmedia super ngaco, koneksi tidak stabil, dua kali aku gagal mengikuti ujian online. Mendadak dapat peringatan terkait koneksi, sampai aku ngobrol dengan technical supportnya. Akhirnya aku nyerah, diberi opsi ikut ujian secara offline di beberapa lokasi di Jakarta yang bisa aku pilih. Aku pilih lokasi test yang ada di SCBD Jakarta.

Untunglah pada hari H, ada bibi yang bisa jagain anak-anak dan mereka gak rewel. Setelah sekian lama, aku pakai baju rapi keluar rumah hehehe, jarang sekali aku pakai baju rapi. Ini juga pertama kali aku masuk ke gedung perkantoran di wilayah SCBD, makanya aku kayak orang kampung baru masuk Jakarta, alias bingung. Lokasi kantor yang jadi rekanan untuk test online ini ada di Treasurey Tower.

Masuk lapor ke resepsionis, ninggal KTP dikasih kartu. Rupanya tiap ruangan atau lantai ada lift yang berbeda, jadi gak bisa pakai sembarang lift, duh katrok benar, mondar-mandir kayak orang udik. Akhirnya ketemu juga kantornya, sepi, lha wong banyak yg kerja di rumah.

Tes yang aku ikutin ini topiknya Salesforce Service Clouds, berkaitan dengan fitur layanan pelanggan yang disediakan oleh Salesforce secara standard. Selama ini aku cuma tahu fitur Case management, eh pas belajar topiknya ternyata angat luas dan banyak subtopik yang aku baru tahu, misal Entitlement, Knowledge Management, Service Console, dan banyak lagi. Belum lagi topik-topik yang bersinggungan dengan Sales dan fitur lain. 

Test pertama gagal total. Test kali ini, GAGAL maning, meski secara skor ada peningkatan. Untunglah biaya tes (SGD 200) tidak pakai duit sendiri, melainkan dapat voucher dari bos. Jadi gak berasa rugi lah, anggap saja buat pengalaman.


 Selesai tes pas waktunya jam pulang kerja. Sebenarnya pengen santai, menikmati suasana Jakarta yang lebih sepi. Sayangnya kepikiran anak-anak, gak enak juga kalau Bibi harus nunggu sampai malam. Jadi aku bergegas naik Gojek ke Palmerah, dan pulang naik KRL. 

Sampai jumpa lagi, Jakarta!

19 April 2021

Angkringan di Ciputat Baru

 

Mumpung habis hujan, aku mampir nyobain angkringan di Ciputat Baru. Dulu dekat rumah ada angkringan, meski gak khas, tapi wedang jahenya enak. Sayangnya sejak pandemi, angkringan dekat rumah itu tutup. Pas banget nemu yang gak jauh dari rumah.


Menunya lumayan khas, dan cocok di lidah, wedang jahenya juga pas meski gak terlalu panas. Yang jualan sewa tempat di sini, dan dia kenal dengan istrinya pak Bernard, tetangga rumah. Sepertinya mereka sering jumpa di gereja.

09 April 2021

Servis Motor Ditinggal Ngemall

Di masa pandemi, aku malas sekali servis motor, harus nyari waktu yang pas agar anak-anak mau ditinggal di rumah. Belum berani untuk ajak mereka keluyuran. Nah saat ini ada kesempatan, setelah lebih dari 3 bulan gak servis. 

Berhubung antrian servis lumayan banyak, aku tinggal ke Bintaro Plaza, sekalian makan siang.

Meski jembatan penyeberangan di sisi timur mal ini sudah sering aku lihat, tapi baru kali ini aku menyeberangi jalan memakai ini.

Mall tampak sepi meski ada pengunjung dan banyak toko yang buka. Bioskop yang masih tutup jadi salah satu penyebab sepinya mall ini juga.


 Setelah muter-muter dan milih-milih mau makan apa, pilihan jatuh ke rice bowl Yoshinoya. Pas makan ada telpon dari bengkel, katanya ada masalah dengan shock depan, entah apa detilnya, total biaya bisa 500an. Ya sudah, aku iyain saja, terima beres lah.

Pas aku selesai makan, motor belum selesai dioprek. Aku perhatikan teknisi bolak-balik membongkar besi di porok bagian depan. Katanya sudah karatan dan dia coba bersihkan. Setelah selesai, hampir habis biaya 1 juta, termasuk bermacam spare part dan ganti oli. Begini resiko kalau jarang servis.

07 April 2021

Bermain Figur Binatang di Lapangan

Mainan paus sperma yang dibeli kemarin langsung dibawa bermain ke lapangan esok harinya. Cuaca lumayan cerah meski habis hujan, jadi pas banget bawa mainan binatang air.

Biar lebih rame, gak cuma mainan baru, tapi mainan rame, termasuk beragam figur dinosaurus juga dibawa bermain. Mumpung lapangan lagi sepi juga.


 

06 April 2021

Ultah Ngasih Kado


Ulang tahun bagi yang usia sudah diatas 40 sudah bukan hari istimewa, lebih ke hari merenung karena jatah umur makin berkurang, bersyukur karena masih boleh dapat tambahan usia. Gak perlu pesta atau hura-hura yang meriah, apalagi di saat pandemi seperti sekarang.

Biar gak terlalu sepi, hari ini justru aku rayakan dengan memberi kado ke anak-anak, mengajak mereka memilih sendiri mainan di Toys Kingdom.


Karena belum sempat makan siang, aku ajak mereka untuk makan dulu di warung sebelahnya. Tapi El dan Fe sama sekali tidak tertarik untuk makan, karena fokus mereka sudah pada mainan, jadi gak sabar untuk segera beli mainan.


Memilih mainan ternyata bukan soal gampang, setidaknya bagi mereka berdua. Tentu saja karena aku harus mengawasi mereka juga, jangan sampai memilih mainan yang terlalu mahal hehehe, meski aku dah siapkan budget yang agak besar, maksimal 500 ribu buat berdua lah. Beberapa kali mereka milih mainan yang harganya diatas 300 ribu, aku tolak, apalagi mainannya kurang begitu "tahan" untuk jangka panjang. Akhirnya, mereka memilih apa yang mereka suka, dan cukup mengejutkan.


Melihat figur ikan paus, El langsung berminat... "Ini pem wel (sperm whale)" katanya antusias. Aku cek harga, masuklah. Aku tawarkan untuk beli mainan lagi, dia bilang gak perlu. Fe milih mystery egg model unicorn. Ya, secara harga juga masih terjangkau. Akhirnya kedua mainan yang dipilih harganya jauh dari yang aku antisipasi. Yang penting mereka hepi.

04 April 2021

Menghias Telur Paskah

April identik dengan hari Paskah, yang identik juga dengan menghias telur. Karena anak-anak belum pernah ikut sekolah minggu, aku coba kenalkan ini ke mereka. Aku siapkan telur yang sudah kosong untuk dihias, untuk mengisi hari Minggu.

Aku belum menjelaskan apa itu hari paskah dan juga mengapa menghias telur, terlalu ribet, jadi biar dianggap main saja. Yang penting ada aktivitas yang membuat mereka tertarik.

Habis menghias telur, lanjut mewarnai kertas, tentu sesuai imajinasi dan kemampuan mereka.





 Update: foto terakhir ada foto 2 hari berikutnya, saat El mengikuti pelajaran agama secara online dan diajak untuk menghias telur juga. Tentu saja, gak cuma El yang antusias, tapi Fe juga.

Warung Sate Thesz Mendo

Nyobain warung sate tongseng baru di jalan WR Supratman namanya Thezs Mendo, persis depan restoran SHSD. 

Kali ini aku pesan sate kambing dan sup kambing dulu, lain kali baru pengen nyobain tongsengnya.


 Secara umum lumayan rasanya, meski harga lebih mahal dibanding Warung Pak Alex, cukup buat ngobatin kangen makan sate kambing khas Tegal.

02 April 2021

Reparasi Mesin Cuci

Di rumah aku pakai mesin cuci satu pintu depan merk LG, tapi nyusahinnya minta ampun. Berat, selangnya mudah copot, dan beberapa kali ada kabel lecet di dalam dan bikin nyetrum. Dulu pernah diservis dan untung berhasil menemukan kabel yang lecet itu. Belakangan mesin cuci ini bermasalah lagi, tidak mau berputar.

Sebenarnya aku dah pasrah, pengen ganti saja. Tapi istriku memilih untuk memanggil tukang servis, lewat jasa online.


 Untunglah tukang servis bisa menemukan masalahnya, yaitu kumparan yang menjadi magnet penggerak mesin cuci sudah lemah kemampuannya. Secara umum aku gak gitu paham, pokoknya iyain saja. Dia menawarkan pakai kumparan yang dia susun sendiri oleh timnya, mungkin 1-2 hari, tapi lebih murah ketimbang nyari sparepart asli. Apalagi produk jenis ini sudah lama. Ya sudah, aku nurut saja, yang penting bisa bener lagi lah.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...