Showing posts with label Office. Show all posts
Showing posts with label Office. Show all posts

11 October 2022

Office Gathering - Day 3

Pagi ini tidak ada acara khusus bagi kami, bahkan siang hari juga bingung menentukan acara. Sempat ada wacana buat ke Ubud dan nyoba tempat yang bisa sewa mobil ATV. Tapi perjalanan yang bisa makan waktu 2 jam membuat kebanyakan tidak tertarik. Padahal aku sudah semangat. Aku kasih alternatif buat lihat patung GWK, tapi gak banyak yang tertarik juga. Ah, memang ini kumpulan orang-orang mager hehehe.

Biar gak bosan, makan siang sengaja gak pesan di hotel, tapi pengen coba menu kuliner yang populer dekat sini. Aku usulkan buat coba babi guling khas Bali, toh semua peserta Kristen. Setelah cari di peta, ketemu warung yang agak dekat. Jadi kami jalan kaki ke Warung Babi Guling Pak Malen. Perjalanan dari hotel hanya sekitar 1 kilometer lebih, lewat jalan-jalan pintas sesuai arahan Google Maps.

Warung cukup rama, untungnya pas datang masih kebagian tempat. Makan sepuasnya, minum air kelapa. Hidangannya tidak sesuai yang aku bayangkan, aku pikir babi guling itu mirip seperti kambing guling yang sering ditemui di acara resepsi kawinan. Ternyata disajikan dengan cara berbeda. Tapi tetap enak sih.

Selesai makan, acara bebas, masing-masing orang boleh menentukan mau melakukan kegiatan apa saja. Karena dua peserta dari Vietnam ingin pergi ke Joger buat beli oleh-oleh, aku ikut mereka saja, bersama Wendi. Jadi kami berempat pergi ke Joger naik taksi online, sementara sisanya ada yang ke cafe, atau balik ke hotel.

Sempat heran pas sampai Joger kok ramai sekali sampai mau masuk saja antri. Padahal sepertinya ini bukan akhir pekan dan bukan waktunya liburan. Ternyata mereka rombongan piknik, entah dari mana, jadi ya pantes saja rame.

Joger sudah bukan hanya jualan kaos yang mengandalkan kata-kata nyleneh lagi, tapi sudah kayak supermarket khusus souvenir, barangnya banyak macamnya. Tapi ya dasarnya aku cuma ingin beli kaos, gak terlalu tertarik beli pernak-pernik lainnya. Cuma kata-kata yang ada di kaos yang dijual sudah tidak banyak yang menarik lagi, kalau menurutku, tidak seperti jaman dulu yang penuh "kritik" terselubung. Banyak kaos yang hanya berisi tulisan Bali, atau "Bali Bagus Joger Jelek" dengan desain yang unik. Aku coba tanya desain-desain yang lama, katanya sudah gak diproduksi lagi. Jadinya aku cuma beli satu kaos, dan dua celana buat El dan Fe.

Pemandangan sore dilihat dari lantai 3 Hotel, cuaca mendung membuat sunset jadi kurang menarik.


 Malamnya kami makan malam di Restoran Mozzarella, tak jauh dari hotel, jalan kaki meski hujan gerimis. Meski bernuansa Italia, tapi ada juga menu lokal. Di sini aku nyobain Martini karena ada promo. Nah, di lidahku, rasanya seperti minum air tape hehehe. Memang sih, air tape juga mengandung alkhohol meskipun dikit.

Yang unik bagiku adalah komentar Karl, waktu kami pesan tambahan desert. Kata dia, di sini kalau nambah pesanan, pelayannya tampak biasa saja, malah kayak senang. Beda dengan di Singapore, kadang kalau sudah malam, mereka bakal mengeluh kalau ada tambahan pesanan. Ya mungkin karena pengen buru-buru pulang.

10 October 2022

Office Gathering - Day 2

Selesai sarapan, kami semua berkumpul di ruang rapat untuk acara kantor yang agak resmi. Aku sempat heran, kok semua pada bawa laptop, padahal aku pikir ini hanya acara gathering yang sifatnya santai. Meski berbaju casual, tapi sepertinya semuanya seperti serius kayak mau meeting kantor. Aku cuma bawa hape, dan cuek saja.

Memang acaranya lebih banyak santai, meski sifatnya seperti meeting. Di kesempatan ini Chin memaparkan sekilas tentang perusahaan dan apa yang sudah dan sedang dikerjakan dan progress selama ini. Kami juga sempat diskusi sebentar dengan dua client di luar negeri, sekilas memberi gambaran apa yang akan kami kerjakan ke depan.

Dari sini aku juga baru tahu singkatan dari nama kantor selam ini, yaitu BCX - Beacon Customer eXperience. Setelah selesai presentasi, kami memainkan beberapa game ringan dan membuat kami bisa lebih saling mengenal satu sama lain, seperti hobi, kekuatan dan personalitas masing-masing.

Di kantor ini ada 2 tim atau departemen yang terpisah, dan hanya Chin yang satu departemen denganku sehingga selama ini aku tidak pernah berinteraksi langsung dengan orang lain.

Selanjutnya kami makan siang di hotel, dengan menu khas Indonesia, tapi tetap ada variasi pilihan makanan dari luar juga. Pilihan makanan yang banyak, sementara orangnya tidak banyak, membuatku kewalahan karena pengen nyoba ini itu, tapi sudah terlalu kenyang. Ibarat makan di restoran all-u-can-eat. Ya, selagi dibayarin kantor dan sudah masuk dalam anggaran, gak ada ruginya untuk memakai "aji mumpung" hehehe.

Sore hari kami semua menuju ke kawasan Atlas Beach Fest, lagi-lagi sewa dua taksi online. Perjalanan agak macet, jadi lebih terlambat dari yang direncanakan. Semula aku pikir ini kawasan hiburan keluarga seperti Ancol, tapi ternyata bukan. Lebih mirip kawasan pub atau diskotik berskala luas, di daerah Badung.

Wendi sempat bilang kalau dulu tempat ini adalah HollyWings, yang ditutup karena masalah di Jakarta dan berimbas ke cabang lainnya. Wah, aku sih gak paham dengan berita-berita begitu.

Sebelumnya kami dapat info kalau bisa datang sebelum jam 3, akan dapat harga promo untuk fasilitas VIP, lumayan bisa hemat 50% lebih. Tapi karena jalanan sempat macet (yang bagi orang Bali adalah berkah karena tanda wisatawan banyak berkunjung), promo itu sudah berakhir.

Jadi sempat bingung, apakah masih mau pakai fasilitas VIP atau regular. Sebenarnya dari pihak kantor tidak masalah untuk mengeluarkan biaya VIP. Yang jadi masalah, paket VIP ada syarat minimal belanja, dan karena kebanyakan dari kami bukan orang-orang clubbing yang hobi minum alkhohol, fasilitas VIP itu akan sia-sia. Jadinya kami beli tiket regular saja, kalau gak salah sekitar 150 ribu per orang dapat bonus 1 welcome drink, tapi tidak bisa mengakses tempat2 khusus VIP. Sementara kalau VIP, kalau gak salah minimal spent 6 juta untuk 5 orang. 

Dari sekitar 6 pilihan welcome drink, hanya satu yang tanpa alkhohol yaitu es kelapa muda, selain itu adalah minuman oplosan dengan berbagai campuran, tapi kata Karl, semuanya berdasar Vodka. Aku cuma yang cocomelon ini. Bentuk botolnya keren, tapi rasanya ambyar, gak enak.

Lokasi ini berada persis di pinggir pantai, jadi bisa santai, minum-minum, nongkrong sambil menikmati pemandagan pantai dan matahari terbenam.


Jadi selama berjam-jam kami gak melakukan banyak aktivitas, hanya duduk saja, minum, mainan hape, ngobrol dan melihat pemandangan pantai.

Sesekali aku main ke pantai, jalan-jalan bentar dan motret suasana sunset dan pantai yang relatif masih sepi.

Sayang sekali aku tidak diijinkan membawa kamera digitalku, karena ada batasan lensa yang boleh dibawa masuk (kalau gak salah ukuran 50 inch ke atas gak boleh). Aku sendiri bingung kameraku ukuran berapa, tapi yang jelas memang besar, lha bisa zoom sampai 40x hehehe. Jadinya kameraku aku titipkan ke security. Akibatnya aku hanya bisa motret pakai hape, dan apesnya, sesaat setelah sunset, baterai habis.


 Jadi aku tidak bisa mengabadikan kegiatan kami setelah matahari terbenam.

Yang jelas setelah malam kami mencari tempat makan malam di kawasan itu juga, dan ada banyak pilihan restoran dan tempat makan yang nyaman. Selesai makan baru kami kembali ke hotel.

Salah satu teman sempat menyanyi karaoke dan mendapat bonus 1 kaleng bir gratis. Ah, aku pengen nyoba juga tapi masih malu hehehe.

09 October 2022

Office Gathering at Bali - Day 1

Landed! Akhirnya kembali menginjakkan kaki di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Seumur hidup, ini adalah ketiga kalinya aku ke pulau dewata, dan ketiga-tiganya berkaitan dengan urusan kantor. 

Pertama kali cuma singgah dalam perjalanan bisnis ke Jepang. Yang kedua karena instalasi sistem ke salah satu cabang client. Yang ketiga ini juga urusan kantor, tapi lebih santai karena sifatnya adalah office gathering, yang tidak membahas kerja tapi hanya ngumpul2 sesama karyawan yang tersebar di berbagai kota. Ya, hampir semua kami jarang atau belum pernah bertemu satu sama lain karena hanya bekerja sama secara daring. 

Dalam dua kunjungan sebelumnya aku tidak terlalu bingung karena selalu ada yang menjemput, tapi tidak untuk kali ini. Jadi aku asal saja berjalan dari tempat pengambilan bagasi menuju lobi kedatangan, sempat mampir di minimarket buat beli minum dulu.

Aku sempat cek harga di counter Grab dan Bluebird, hmmm lumayan mahal juga untuk menuju kawasan Seminyak, lebih dari 300 ribu, padahal sepertinya gak begitu jauh. Tapi ya mungkin memang tarifnya segitu. Aku juga gak dapat info adanya bis umum atau angkutan umum saja. Mungkin kalau terpaksa aku bakal jalan keluar dari bandara, siapa tahu dapat tumpangan yang lebih murah. Meski di tempat asing, toh ini masih di negeri sendiri yang memakai bahasa yang sama.

Di lobby ada pengendara taksi "gelap" yang menawarkan jasa, ke Seminyak cuma 150 ribu. Ya sudah, naik itu saja, toh bawaan juga gak banyak, aku gak terlalu butuh kendaraan yang nyaman, pokoknya sampai. Supirnya asli Bali, sudah agak tua dan cukup ramah.

Tempat yang dipakai untuk ngumpul kantor adalah Hotel Courtyard by Marriot. Sampai lobby aku reservasi dulu, terus diberi info kalau aku bakal sekamar dengan Wendy, yang tinggal di Surabaya. Tapi pas aku datang ke kamar, dia gak ada di sana. Rupanya semua yang sudah tiba sedang nongkrong di cafe dekat hotel, jadi aku menyusul.

Aku jalan kaki menuju Cafe Kami, tak jauh dari hotel, dimana hampir semua sudah mengumpul, kecuali staf yang dari Vietnam. Minum kopi saja karena toh tadi siang aku sudah makan. Tak lama setelah aku datang, menyusul juga 2 staf dari Vietnam. Harusnya ada satu temannya lagi yang dari Vietnam, tapi tidak bisa ikut karena ada "tugas negara".

Sekitar jam 5 sore kami semua (total 9 orang : 4 dari IDN, 3 dari SG dan 2 dari VIE) pergi ke kawasan Jimbaran untuk makan malam. Kami pergi dengan sewa taksi online 2 mobil, perjalanan sekitar 30 menit. Kami makan malam di salah satu restoran seafood pinggir pantai yang katanya kalau mau datang harus pesan lebih awal, karena biasanya penuh.

Sambil menunggu hidangan disiapkan, kami bersantai dan ngobrol di pinggir pantai yang agak gelap. Cuaca mendung membuat malam ini hanya mengandalkan cahaya lampu. Dari pertemuan ini diketahui bahwa dari kami semua yang ikut (9 orang ini), semuanya beragama Kristen. Suatu kebetulan. Aku gak tahu dengan yang di Vietnam satu lagi dan di Singapore satu lagi juga. Tapi dengan kesamaan ini, kami lebih leluasa dalam menentukan aktivitas selama acara gathering yang acaranya dibuat fleksibel ini sekedar untuk bersilaturahmi.


 Makin malam tempat ini makin ramai, Warung Happy Gen di pantai Kelana, tak jauh dari pantai Jimbaran. Hidangannya juga enak, beragam seafood-nya. Cuma pilihan minuman sepertinya gak banyak, selain beer hanya es kelapa kalau gak salah. Ya sudah, mumpung rame-rame, minum bir satu-dua gelas. Rasanya? Gak enak lah menurutku, karena bukan penikmat bir.

Oh ya, karena menunggu makanan sangat lama, hampir 1 jam, kami diberi snack gratis buat ganjal perut, yaitu kerupuk hehehe.

Sampai hotel sudah hampir jam 10. Awalnya pengen ngobrol lagi di cafe di hotel, tapi ternyata cafe itu jam 10 dah tutup juga. Jadi kami kembali ke kamar masing-masing beristirahat. 

07 September 2014

Pernikahan Hadi


Akhirnya satu-satunya bujangan di kantor menikah juga. Pernikahan dilakukan di restauran Lembur Kuring. Aku datang dengan rental mobil, dan beruntung karena supirnya cukup hafal daerah ini jadi bisa langsung mudah menemukan lokasi pernikahan. Cukup banyak juga pengunjung yang datang, meskipun aku datang awal, tapi tidak bisa mengikuti acara awal resepsi karena harus menunggu teman-teman lainnya.


Bos dari Singapura menyempatkan diri untuk datang. Mengandalkan google map, dia kesulitan untuk menemukan lokasi resepsi ini. Rupanya informasi nama jalan dan lokasi restoran tidak sesuai. Ditambah lagi supir taksi yang ditumpangi juga kurang paham lokasi dan kurang giat mencari informasi. Akibatnya perlu 30 menit lebih untuk mencapai lokasi, padahal dia berangkat dari Hotel Sheraton Bandara, yang jaraknya tidak jauh dari loksai ini.


Tidak hanya bos yang kesulitan mencari lokasi, tapi keluarga Erika juga demikian. Makanya dia datang terlambat, untung saja masih kebagian hidangan makanan :) Oh ya, bicara soal makanan, antrian sangat panjang. Sampai-sampai bos merasa gak sanggup kalau harus ikut antrian itu, jadi memilih tidak ikut ngantri makan. Untung masih ada lapak lontong cap go meh yang sepi peminat, jadi aku ajak dia untuk makan lontong saja.


Foto bareng mempelai dan teman-teman kantor (beserta keluarga masing-masing). Harusnya kami foto lebih awal, tapi karena datang terlambat, kami masih repot menikmati makanan. Berulang kali tim kantor dipanggil untuk foto bersama, tapi harus diundur karena masih tanggung belum selesai makan :D Udah telat, wajarlah kalau lapar dan gak mau diganggu hehehe...

Congrats buat Hadi, semoga jadi keluarga yang berguna bagi nusa dan bangsa :D

07 May 2014

A Day in Plasa Senayan


Sekelompok eksekutif muda sedang bersantai bersama di luar gedung, samping Plasa Senayan. Sepertinya sih mereka sedang beristirahat sambil merokok di luar gedung. Kejadian yang sering dengan mudah bisa ditemui di Singapura. Di sudut lain juga tampak beberapa perempuan yang merokok sambil ngobrol.


Salah satu taman di depan plasa senayan. Yang menarik adalah di taman ini banyak burung-burung berkeliaran, meskipun hanya burung gereja. Sayangnya aku agak kesulitan memotret burung-burung itu.


Janjian meeting di sini jam 11, aku datang sekitar 30 menit lebih awal, jadi nongkrong-nongkrong sebentar. Di atrium utama sedang ada pameran toko permata, kayaknya. Gak minat, lha wong belum mampu beli hehehe.


Ini venue yang jadi tempat meeting dengan customer, harusnya meeting jam 11 sampai jam 1 di sini. Awalnya aku sempat heran, kirain ini toko mainan - Momi & Toy's. Rupanya cafe dengan menu utama Crepes ukuran jumbo. Pemiliknya cerita, kalau nama Momi itu singkatan dari Momiyama, sedangkan Toy adalah singkatan Toyama, dan dari namanya bisa ditebak kalau cafe ini franchise dari Jepang.

Meetingnya cukup lumayan, ada enam orang, dan kalau jadi bakal menjadi proyek yang menarik. Dari sini aku dan bos pindah ke Starbuck untuk meeting internal, sambil menunggu waktu makan malam. Sebenarnya meeting internal mau sekalian makan siang, tapi karena di Momi & Toy's sudah mendapat hidangan yang sangat mengenyangkan, jadi kami melewatkan makan siang.


Nah, makan malam sengaja mengumpulkan semua personel kantor (kecuali Presdir yang berhalangan datang). Tempatnya di Rustique Steak & Wine, seperti gathering sebelumnya. Mungkin karena bos sudah terbiasa di sini, jadi agak malas nyari-nyari tempat lain yang nyaman.


Masalah muncul karena ternyata bos harus segera balik ke negeri asalnya, dan pesawatnya jam 9 lebih. Jadi dia harus buru-buru selesai makan dan langsung berangkat. Alhasil soal pembayaran diserahkan ke aku dulu, nanti bisa di claim. Karena semua karyawan memanfaatkan aji mumpung, termasuk aku, dan memesan daging Wagyu import, total tagihan jadi 5 juta lebih :( Aku coba pakai kartu kreditku, ternyata dananya gak cukup. Untunglah Anggit bawa kartu kredit yang limitnya lumayan gede. Syukurlah gak perlu ninggal KTP di sini hehehe....

04 July 2013

Jakarta Based Office Gathering


Dengan adanya kebijakan bahwa setiap karyawan boleh bekerja dari rumah masing-masing (praktis jadi kantor tidak ada pengunjung lagi), membuat kami jarang berkumpul meskipun bekerja di perusahaan yang sama. Makanya saat ada yang usul untuk mengadakan kumpul bareng, ya aku setuju saja.


Tim di Jakarta harusnya ada 5 orang, tapi yang bisa datang cuma 4. Si Hadi yang punya banyak ide ternyata sudah tahu gak bakal bisa datang karena urusan kuliah, padahal dia sudah melempar ide macam-macam. Sementara pak bos sendiri (sengaja) gak diundang, toh mungkin dia gak bisa hadir karena sibuk.


Eti, Ericca dan Anggit, karyawan yang datang dari gelombang yang berbeda. Dari yg masih probation, sampai yang sudah bergabung lebih awal dibanding aku hehehe..

Oh ya, kami kumpul di Solaria, Sky Dining Lt 10 Plaza Semanggi. Sinyal internet sih lumayan karena di lantai atas, tapi colokan listriknya kurang. Meskipun rencana awal kami akan ngumpul sambil kerja, tapi toh realisasinya lebih banyak ngobrolnya daripada ngumpul.

11 August 2012

Ramadhan Reunion 2012


Meskipun acara semacam ini sering disebut dengan acara buka puasa bersama, aku lebih suka menyebutnya sebagai acara reuni ramadhan, maksudnya reuni yang diadakan di bulan ramadhan. Selain tidak semua melakuan aktifitas buka puasa, pertemuan ini jauh dari unsur puasa yang harusnya diisi dengan kegiatan rohani hehehe...

Apapun itu, aku senang bisa bertemu kembali dengan teman-teman yang dulu pernah (dan ada yang masih) bekerja di Invosa. Seingatku tradisi ini sudah dimulai 2 tahun lalu, tapi waktu itu aku tidak bisa hadir. Tahun lalu ada ide yang sama, namun gagal mencapai kesepakatan waktu dan tempat. Syukurlah tahun ini bisa terlaksana, di Sky Dining Plaza Semanggi.

Selain aku, yang hadir adalah Bagyo, Hanafi, Amalia, Dewa, Deni, Dian, Dessy, Ana, Anggit, Dedy, Juli, dan Exa. Aku sendiri datang sangat terlambat karena siang hari sibuk nyari rumah kontrakan baru.


Sinar, suami Anggit, turut mendampingi istrinya. Sebenarnya secara tidak resmi dia pernah terlibat dengan kantor, sehingga tidak terlalu asing bagi kami juga.


Nah kalau ini Handre, pacarnya Dian, sebagai satu-satunya pasangan yang diajak di acara ini, meskipun seharusnya ada beberapa orang yang sudah punya pasangan juga. Dalam kesempatan ini Deni juga menyampaikan undangan pernikahannya secara lisan yang akan diadakan di Bandung - mantap!


Bapak donator acara sedang dikerumuni para wanita wkwkwkwkw ....

Selain ngobrol dan makan-minum, dalam acara ini juga diisi dengan melihat-lihat foto semasa kami masih bekerja di tempat yang sama. Kebetulan ada dua laptop dan aku sudah meng-upload semua foto jadi bisa dilihat bersama-sama. Yah, lumayan lah untuk nambah seru acara, saling mentertawakan kebodohan masa lalu :)


Kurang puas cuma dengan makan dan minum, acara dilanjutkan ke Inul Vizta untuk karaoke bersama. Tidak semua hadir, tapi masih cukup banyak dan seru. Apalagi waktu juga terbatas, pokoknya dimaksimalkan saja buat pertemuan yang belum tentu bisa terjadi setahun sekali ini.


Tak ketinggalan para ratu dangdut bergoyang .... tarikkkk manggggg !!!!

08 March 2012

Lunch at Gandaria City


Bos, yang kebetulan lagi ada urusan di Jakarta, mengundang makan siang di Gandaria City, sekalian membahas beberapa hal terkait dengan proyek-proyek yang sedang berlangsung. Lumayan, makan gratis lagi di restoran mewah :)


Hadi, yang baru sekali ini ke Gandaria City, datang terlambat, dan agak malu-malu memilih makanan.


Selesai makan siang, aktivitas dilanjutkan ke urusan kerjaan, pindah ke Coffee Bean biar dapat sinyal wi-fi gratis hehehe.

11 January 2012

Changes in New Year


Ada sedikit perubahan di kantor tahun ini. Sebelumnya, tempat minum ada di ruangan lain, sehingga aku harus mondar-mandir untuk mengambil air minum. Cukup merepotkan karena di kantor aku relatif sering minum (dan buang air juga tentunya). Ternyata Pak Udin punya inisiatif untuk memindahkan dispenser dan peralatan makan+minum ke ruangan yang sama, toh kali ini ruangan tidak terlalu banyak orang. Jadi lebih praktis untuk mengambil minuman.

18 June 2011

Small Reunion

Sore ini ada janjian reuni kantor Invosa. Sebenarnya sih berawal dari ultah Dessy, terus aku palakin, maksain dia buat nraktir. Akhirnya dia kepikiran kenapa gak bikin acara kumpul-kumpul sekalian. Deal, meskipun mendadak, pemberitahuan sempat diumumkan lewat YM dan Facebook. Anggit yang membuat event lewat FB, sayangnya justru dia yang pagi hari menyatakan tidak bisa datang karena ada keperluan mendadak.


Eh, pas aku nunggu Yari di halte Slipi, Wahyu lewat. Dia harus ke kantor karena ada tugas lembur mendadak (wuih .. .pasti gede nih lemburan di hari libur), jadi dia gak bisa ikutan ngumpul.


Yari muncul dari jembatan penyeberangan sambil senyam-senyum. Cukup lama juga kami tidak bertemu, sejak dia mengundurkan diri, komunikasi juga agak jarang. Ternyata gak banyak bedanya...

Kami berdua naik busway menuju Matraman, berhubung Dessy mengusulkan acara diadakan di Tamani Cafe, biar dekat dengan tempat kursusnya.


Ini adalah pesananku, Chicken Rice Bowl (kurang lebih begitulah). Porsi dan rasanya tidak mengecewakan, meskipun harganya sedikit mengecewakan :(


Kalau nasi goreng itu pesanan Eyang Sony, porsinya pas buat dia. Kalau kurang, cobeknya bisa diembat sekalian :)


Akhirnya yang menghadiri acara ini cuma 5 orang (plus satu orok). Selain karena acara mendadak (cuma sehari pemberitahuan), setiap orang sepertinya sudah terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, keluarga maupun pekerjaannya. Cuma kelima orang itu yang gak sibuk hehehe...


... pose diulang, karena pose sebelumnya dianggap kurang menarik.

Baiklah, semoga di lain kesempatan bisa kumpul-kumpul lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Mungkin pas acara buka puasa ... entah kapan.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...