11 October 2022

Office Gathering - Day 3

Pagi ini tidak ada acara khusus bagi kami, bahkan siang hari juga bingung menentukan acara. Sempat ada wacana buat ke Ubud dan nyoba tempat yang bisa sewa mobil ATV. Tapi perjalanan yang bisa makan waktu 2 jam membuat kebanyakan tidak tertarik. Padahal aku sudah semangat. Aku kasih alternatif buat lihat patung GWK, tapi gak banyak yang tertarik juga. Ah, memang ini kumpulan orang-orang mager hehehe.

Biar gak bosan, makan siang sengaja gak pesan di hotel, tapi pengen coba menu kuliner yang populer dekat sini. Aku usulkan buat coba babi guling khas Bali, toh semua peserta Kristen. Setelah cari di peta, ketemu warung yang agak dekat. Jadi kami jalan kaki ke Warung Babi Guling Pak Malen. Perjalanan dari hotel hanya sekitar 1 kilometer lebih, lewat jalan-jalan pintas sesuai arahan Google Maps.

Warung cukup rama, untungnya pas datang masih kebagian tempat. Makan sepuasnya, minum air kelapa. Hidangannya tidak sesuai yang aku bayangkan, aku pikir babi guling itu mirip seperti kambing guling yang sering ditemui di acara resepsi kawinan. Ternyata disajikan dengan cara berbeda. Tapi tetap enak sih.

Selesai makan, acara bebas, masing-masing orang boleh menentukan mau melakukan kegiatan apa saja. Karena dua peserta dari Vietnam ingin pergi ke Joger buat beli oleh-oleh, aku ikut mereka saja, bersama Wendi. Jadi kami berempat pergi ke Joger naik taksi online, sementara sisanya ada yang ke cafe, atau balik ke hotel.

Sempat heran pas sampai Joger kok ramai sekali sampai mau masuk saja antri. Padahal sepertinya ini bukan akhir pekan dan bukan waktunya liburan. Ternyata mereka rombongan piknik, entah dari mana, jadi ya pantes saja rame.

Joger sudah bukan hanya jualan kaos yang mengandalkan kata-kata nyleneh lagi, tapi sudah kayak supermarket khusus souvenir, barangnya banyak macamnya. Tapi ya dasarnya aku cuma ingin beli kaos, gak terlalu tertarik beli pernak-pernik lainnya. Cuma kata-kata yang ada di kaos yang dijual sudah tidak banyak yang menarik lagi, kalau menurutku, tidak seperti jaman dulu yang penuh "kritik" terselubung. Banyak kaos yang hanya berisi tulisan Bali, atau "Bali Bagus Joger Jelek" dengan desain yang unik. Aku coba tanya desain-desain yang lama, katanya sudah gak diproduksi lagi. Jadinya aku cuma beli satu kaos, dan dua celana buat El dan Fe.

Pemandangan sore dilihat dari lantai 3 Hotel, cuaca mendung membuat sunset jadi kurang menarik.


 Malamnya kami makan malam di Restoran Mozzarella, tak jauh dari hotel, jalan kaki meski hujan gerimis. Meski bernuansa Italia, tapi ada juga menu lokal. Di sini aku nyobain Martini karena ada promo. Nah, di lidahku, rasanya seperti minum air tape hehehe. Memang sih, air tape juga mengandung alkhohol meskipun dikit.

Yang unik bagiku adalah komentar Karl, waktu kami pesan tambahan desert. Kata dia, di sini kalau nambah pesanan, pelayannya tampak biasa saja, malah kayak senang. Beda dengan di Singapore, kadang kalau sudah malam, mereka bakal mengeluh kalau ada tambahan pesanan. Ya mungkin karena pengen buru-buru pulang.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...