10 October 2022

Office Gathering - Day 2

Selesai sarapan, kami semua berkumpul di ruang rapat untuk acara kantor yang agak resmi. Aku sempat heran, kok semua pada bawa laptop, padahal aku pikir ini hanya acara gathering yang sifatnya santai. Meski berbaju casual, tapi sepertinya semuanya seperti serius kayak mau meeting kantor. Aku cuma bawa hape, dan cuek saja.

Memang acaranya lebih banyak santai, meski sifatnya seperti meeting. Di kesempatan ini Chin memaparkan sekilas tentang perusahaan dan apa yang sudah dan sedang dikerjakan dan progress selama ini. Kami juga sempat diskusi sebentar dengan dua client di luar negeri, sekilas memberi gambaran apa yang akan kami kerjakan ke depan.

Dari sini aku juga baru tahu singkatan dari nama kantor selam ini, yaitu BCX - Beacon Customer eXperience. Setelah selesai presentasi, kami memainkan beberapa game ringan dan membuat kami bisa lebih saling mengenal satu sama lain, seperti hobi, kekuatan dan personalitas masing-masing.

Di kantor ini ada 2 tim atau departemen yang terpisah, dan hanya Chin yang satu departemen denganku sehingga selama ini aku tidak pernah berinteraksi langsung dengan orang lain.

Selanjutnya kami makan siang di hotel, dengan menu khas Indonesia, tapi tetap ada variasi pilihan makanan dari luar juga. Pilihan makanan yang banyak, sementara orangnya tidak banyak, membuatku kewalahan karena pengen nyoba ini itu, tapi sudah terlalu kenyang. Ibarat makan di restoran all-u-can-eat. Ya, selagi dibayarin kantor dan sudah masuk dalam anggaran, gak ada ruginya untuk memakai "aji mumpung" hehehe.

Sore hari kami semua menuju ke kawasan Atlas Beach Fest, lagi-lagi sewa dua taksi online. Perjalanan agak macet, jadi lebih terlambat dari yang direncanakan. Semula aku pikir ini kawasan hiburan keluarga seperti Ancol, tapi ternyata bukan. Lebih mirip kawasan pub atau diskotik berskala luas, di daerah Badung.

Wendi sempat bilang kalau dulu tempat ini adalah HollyWings, yang ditutup karena masalah di Jakarta dan berimbas ke cabang lainnya. Wah, aku sih gak paham dengan berita-berita begitu.

Sebelumnya kami dapat info kalau bisa datang sebelum jam 3, akan dapat harga promo untuk fasilitas VIP, lumayan bisa hemat 50% lebih. Tapi karena jalanan sempat macet (yang bagi orang Bali adalah berkah karena tanda wisatawan banyak berkunjung), promo itu sudah berakhir.

Jadi sempat bingung, apakah masih mau pakai fasilitas VIP atau regular. Sebenarnya dari pihak kantor tidak masalah untuk mengeluarkan biaya VIP. Yang jadi masalah, paket VIP ada syarat minimal belanja, dan karena kebanyakan dari kami bukan orang-orang clubbing yang hobi minum alkhohol, fasilitas VIP itu akan sia-sia. Jadinya kami beli tiket regular saja, kalau gak salah sekitar 150 ribu per orang dapat bonus 1 welcome drink, tapi tidak bisa mengakses tempat2 khusus VIP. Sementara kalau VIP, kalau gak salah minimal spent 6 juta untuk 5 orang. 

Dari sekitar 6 pilihan welcome drink, hanya satu yang tanpa alkhohol yaitu es kelapa muda, selain itu adalah minuman oplosan dengan berbagai campuran, tapi kata Karl, semuanya berdasar Vodka. Aku cuma yang cocomelon ini. Bentuk botolnya keren, tapi rasanya ambyar, gak enak.

Lokasi ini berada persis di pinggir pantai, jadi bisa santai, minum-minum, nongkrong sambil menikmati pemandagan pantai dan matahari terbenam.


Jadi selama berjam-jam kami gak melakukan banyak aktivitas, hanya duduk saja, minum, mainan hape, ngobrol dan melihat pemandangan pantai.

Sesekali aku main ke pantai, jalan-jalan bentar dan motret suasana sunset dan pantai yang relatif masih sepi.

Sayang sekali aku tidak diijinkan membawa kamera digitalku, karena ada batasan lensa yang boleh dibawa masuk (kalau gak salah ukuran 50 inch ke atas gak boleh). Aku sendiri bingung kameraku ukuran berapa, tapi yang jelas memang besar, lha bisa zoom sampai 40x hehehe. Jadinya kameraku aku titipkan ke security. Akibatnya aku hanya bisa motret pakai hape, dan apesnya, sesaat setelah sunset, baterai habis.


 Jadi aku tidak bisa mengabadikan kegiatan kami setelah matahari terbenam.

Yang jelas setelah malam kami mencari tempat makan malam di kawasan itu juga, dan ada banyak pilihan restoran dan tempat makan yang nyaman. Selesai makan baru kami kembali ke hotel.

Salah satu teman sempat menyanyi karaoke dan mendapat bonus 1 kaleng bir gratis. Ah, aku pengen nyoba juga tapi masih malu hehehe.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...