17 May 2011

Viewing Taman Mini from Sky Lift


Seekor kucing dengan santai berjalan di samping antrian pengunjung yang ingin mencoba Sky Lift, salah satu fasilitas yang ada di Taman Mini Indonesia Indah.  Dengan kereta gantung itu, kita bisa menikmati pemandangan di areal TMII yang cukup luas dari udara.


Sebelum kereta berangkat, masih bisa bergaya dan cengengesan ....







... pemandangan alam buatan yang cukup menakjubkan ...



Yah, meskipun kaki gemeteran karena phobia ketinggian, dua orang di sebelahku masih mencoba buat bergaya :D

12 May 2011

Keroncong at Bentara Budaya Jakarta

Gara-gara penasaran dengan game Angry Birds versi web, aku jadi terlambat nonton pertunjukan keroncong di Bentara Budaya Jakarta (Kompas-Gramedia). Padahal sebenarnya di kantor lagi gak banyak kerjaan.
Di gerbang BBJ, Pak Wid yang menyambut dengan mBak Isna sedikit menghibur " baru tiga lagu kok".


Acara yang digelar oleh YPKT kali ini bertajuk "Apresiasi dan Sosialisasi Musik Keroncong", dengan menampilkan Batavia Mood yang dikomandoi oleh Mas Ages (bukan nama sebenarnya ... hehehehe) dan OK Laras Swara.

Dalam kesempatan ini Mas Ages sempat memberikan sedikit gambaran tentang musik keroncong sebagai musik asli Indonesia, dan perbedaan antara musik Keroncong Asli, Langgam dan Stambul.


Mas Totot, yang bisa dibilang sebagai tuan rumah, sedang menyanyikan lagu favoritnya, Kr. Dewi


... sedang mBak Lala kebagian membawakan lagu langgam.


Ki Lurah KC, mas Adi, selalu pimpinan YPKT sedang menyampaikan sambutan singkat terkait penyelenggaraan event ini.


Tak ketinggalan dedengkot Keroncong Tugu, mas Andre, juga diminta menyanyi dan dia membawakan salah satu stambul kesukaannya "Stambul Jampang".


Seperti biasa, foto-foto dulu sebelum pulang, waktu sudah menunjukkan lebih jam 10 malam. Dari event ini, diharapkan sosialisasi musik keroncong bisa terus berkesinambungan.

Oh ya, kalau penasaran bagaimana lagu Matsuri karya Kitaro dinyanyikan dengan irama keroncong, bisa cek di link berikut http://youtu.be/6CC4BFmDJQw

06 May 2011

Neighbor's Cats


Tetangga di kontrakan baruku punya 7 ekor kucing, 4 diantaranya masih anak-anak. Semua tergolong kucing rumahan yang jinak, malah termasuk manja. Karena kami sering memberi makan, mereka jadi hobi masuk ke dalam rumah dan membuat kehebohan (kebisingan) saat meminta makanan.

Abah, kucing dewasa paling bongsor.
Panjangnya sekitar setengah meter, belum termasuk ekornya.

Kome, kucing betina dewasa yang lemot minta ampun.
Meskipun lemot, dia yang paling galak. Dua kali aku dicakar olehnya.

Panter, kucing jantan dewasa berwarna hitam pekat.
Termasuk liar, sering keluyuran meskipun tetap saja jinak.

Cempreng, anak kucing paling berisik dengan suara serak menyebalkan.

Nunung, mirip cempreng, brisik tapi suaranya tidak terlalu serak.
Anak kucing yang badannya paling kecil.

Panda, anak kucing yang penyakitan, dengan warna bulu hitam-putih.
Kepala hampir pitak, mungkin karena kena penyakit atau jamur.

Kucrut, anak kucing yang badannya paling besar dan paling gemuk.
Ini adalah favorit kami. Tidak terlalu berisik, tapi usilnya minta ampun.
Bisa mendeteksi tempat menyimpan makanan dan hobinya tidur di bawah tivi.

Senja di Situ Parigi - Pondok Aren

Kembali nongkrong di Situ Parigi, pas menjelang matahari terbenam, siapa tahu dapat golden hour yang menakjubkan. Air danau tampak berkurang...