28 December 2012

Little Flood after Short Heavy Rain


Lagi makan siang di warung soto, hujan turun dengan deras sekali. Tukang gas keliling juga ikut berteduh di warung soto.

Untunglah hujansegera reda, ga sampai satu jam. Tapi hujan yang singkat itu menyebabkan air selokan meluap dan membuat genangan di sepanjang jalan tanjung duren raya lama. Selokan yang ada terlalu dangkal dan ada sumbatan sehingga air tidak mengalir lancar.

Seorang pengendara sepeda motor yang sadar kamera melintas di genangan air. Sempat-sempatnya dia melambai dan membentuk simbol V dengan jarinya waktu tahu aku sedang memotret hehehe...

27 December 2012

Pink Flowers


Bunga merah jambu di tepi jalan. Indah - tapi aku ga tahu namanya. Belum ada waktu buat googling nyari info soal bunga ini. :-)


25 December 2012

Christmas Holiday : Back to Jakarta


Kondisi stasiun Kediri terlihat sepi. Selain jumlah penumpang yang tidak terlalu banyak, juga karena tidak ada lagi pengantar yang boleh masuk ke dalam stasiun. Pedagang juga tidak boleh masuk. Padahal dulu ada nenek-nenek yang sering jualan makanan dan aku biasanya membeli cemilan dari dia.


Kereta yang akan membawa kami ke Jakarta sudah tiba, tepat waktu. Salut buat KAI yang mulai konsisten dengan perjalanan tepat waktu.


Rupanya ada sepasang bule di baris belakang kursiku. Yang satu sibuk baca buku, satunya sibuk mainan iphone (sotoy ah ...).

Christmas Holiday : Christmas Morning Service


Fajar sudah menyingsing di ufuk timur, hari Natal sudah tiba tahun ini.


Gereja Baptis Setia Bakti Kediri, gereja yang dihadiri istriku sejak kecil ini, memiliki kebiasaan unik dalam merayakan natal. Ibadah hari Natal dilakukan jam 5 pagi, terlalu pagi buatku yang terbiasa bangun tidur jam 7 pagi ini :( Kalau mau berangkat ramai-ramai sekeluarga, wajib sudah bangun 1 jam sebelumnya, kondisi masih ngantuk.


Pak pendeta Yosia sedang menyampaikan kotbah dalam ibadah natal kali ini. Satu yang aku suka dari kotbah bapak ini adalah, kotbahnya padat dan singkat hehehhe ... belum sempat tertidur sudah selesai kotbah :)



Oh ya, ibadah natal kali ini diadakan di gedung gereja yang baru, meskipun gedung gereja sebenarnya belum siap pakai. Selama ini, karena gedung baru belum siap digunakan, biasanya ibadah gereja diadakan di ruang bawah tanah yang nantinya akan menjadi tempat parkir kendaraan.


.... berfoto bersama setelah ibadah natal selesai, bareng keluarga mertuanya Mas Verdian....


Kebanyakan jemaat tidak langsung beranjak pulang selesai ibadah. Berfoto bersama, ngobrol-ngobrol, dan mungkin juga membahas rencana liburan hari ini (sotoyyy ..) . Aku sendiri gak banyak kenal jemaat di sini, cuma kenal keluargaku saja.


Akhir kata, SELAMAT HARI NATAL 2012 !!!

24 December 2012

Christmas Holiday : Christmas Eve at Dhoho Street


Sementara sebagian orang Nasrani melewatkan malam natal dengan ibadah di gereja, kami malah lesehan di jalan Dhoho Kediri. Menikmati pecel dan tumpang khas Kediri.


Jalan Dhoho bisa dianggap sebagai "Malioboro"nya Kediri. Di malam hari, areal trotoar di depan pertokoan di sepanjang jalan ini berubah menjadi warung lesehan. Hidangan yang dijual memang tidak terlalu beragam, umumnya pecel kediri, pecel tumpang, nasi goreng dan berbagai lauk pauk.

Christmas Holiday : Farming Land in Nganjuk


Bibit-bibit padi yang sudah siap ditanam, bersebelahan dengan tanaman kacang kedelai di sebelahnya. Musim hujan telah tiba, sebentar lagi kacang kedelai itu akan dipanen dan diganti dengan padi.


Ini pertama kali aku berkunjung ke Nganjuk, tempat asal ibu mertua. Bersama bapak mertua, aku mengunjungi sepetak sawah kepunyaan mereka, yang dipercayakan ke pakde untuk dikelola.


Nampak seorang petani sedang menggarap tanahnya dengan traktor. Jaman aku kecil, pekerjaan tani di desa kebanyakan masih memakai sapi atau kerbau, jarang sekali aku melihat traktor waktu kecil. Sepertinya dengan traktor memang pekerjaan lebih ringan dan cepat.


Dalam perjalanan pulang, ternyata pas ketemu Pakde Mo yang mengelola sawah mertua. Langsung dia mencabut beberapa tanaman kacang tanah dan kedelai sebagai oleh-oleh untuk kami bawa pulang.


OOT: Jenis rumah joglo yang masih ada di daerah Nganjuk ini, entah punya siapa gak kenal. Arsitektur rumah tradisional, yang jaman sekolah diajarkan sebagai rumah adat Jawa Tengah. Sayang sekali kondisi rumah itu kurang terawat, padahal jenis rumah seperti ini sudah jarang ada.

A Manthis


Cuma seekor belalang nangkring di pohon depan rumah pakde. Tapi terus terang, belalang model ini jarang aku lihat, biasanya warnanya hijau.

White Dog


Anjing-anjing peliharaan Mas Lulut (pakdenya Timothy) sedang diparkir ditaruh di halaman rumah mereka.


Mereka menggonggong terus, untung di rantai, meskipun demikian aku tetap gak berani mendekat. Belum yakin apakah jinak atau tidak. Katanya sih justru Timot sering mem-bully kedua anjing itu.


Lucunya .... bulunya cukup tebal, putih bersih.

Christmas Holiday : Jogging on Klotok

Memanfaatkan waktu yang ada, aku ingin jalan pagi-pagi ke sekitar gunung Klotok. Sebenarnya tujuan utamaku adalah mendaki puncak bukit Maskumambang, tapi ternyata ibu mertua ikut serta dan dia punya jalur sendiri, yaitu di sepanjang jalanan yang mengitari gunung Klotok. Jadinya ya aku ikut aja.


Sudah lama aku gak melihat tupai di alam liar, sudah jarang ditemukan. Biasanya memang binatang ini dianggap hama karena mencuri buah-buahan dan jarang yang memeliharanya.


Jalanan masih sepi, warung-warung kopi yang ada di sekitar ini juga banyak yang tutup. Tapi tetap saja ada terlihat beberapa orang berjalan santai maupun olahraga.


Langit tampak cerah di pagi ini, dan rindangnya pepohonan membuat udara sejuk meskipun matahari sudah mulai tinggi.


Dimana banyak bunga, disitu banyak kupu-kupu, termasuk di sepanjang jalan jogging ini :)


Dua orang ini emang gak niat olahraga. Jalannya pelan, kebanyakan istirahat. Eh, giliran balik pulang, mereka jalan cepat banget ... dan mampir di warung :)


Sempat melewati rombongan dari akpol, entah akpol mana, sedang melakukan kegiatan. Gak jelas juga ngapain, tapi ada dua wanita di rombongan itu.


... ini adalah bangunan khusus buat nongkrong para pecinta sepeda pancal di Kediri ...


Dari sini bisa terlihat kawasan restauran Bukit Bintang... Aku ingat rumah berwarna merah itu adalah tanda atau gerbang menuju bukit bintang.


Nah, sampai di sini saja jalan santai. Kalau diteruskan jalanan akan menurun terus, kecuali jika mengambil jalan memutar bukit (entah ada atau gak, aku gak pernah ke sana). Dari sini kami berbalik arah, pulang :)


Giliran waktunya pulang, Andre semangat sekali ....


... mirip dandelion, tapi sepertinya sih bukan. gak tahu juga ...


Nah, ini yang unik di gunung Klotok Kediri, adanya game station, persewaan game komputer di pelosok gunung - Gaza Game Station. Padahal setahuku perkampungan terdekat ada di radius satu kilometer dari tempat ini. Waktu aku lewat sih masih sepi, cuma ada 2-3 orang, mungkin karena masih pagi. Tapi melihat banyaknya tivi yang tersedia, sepertinya tempat ini ramai.

23 December 2012

Christmas Holiday : Popoh Tulungagung


Masih di Tulungagung, kalau pantai Sidem adalah perkampungan nelayan, pantai Popoh sepertinya dikhususkan sebagai tempat kunjungan wisata. Ada tempat parkir khusus dan pendopo di bangun di lokasi ini dengan berbagai faslitas pendukung.


Pantainya cukup tenang, banyak perahu nelayan merapat di sini, sementara tepian pantainya tidak banyak pasir seperti di pantai Sidem. Pantai ini cukup nyaman karena banyak pohon rindah yang membuat suasana sejuk dan tenang untuk beristirahat.


Salah satu bukti kalau tempat ini memang khusus untuk wisatawan adalah toko-toko yang menjual beragam souvenir - pakaian, kerajinan tangan khas pantai, makanan dan sebagainya. Cukup rapi dan terkelola dengan baik.


Meskipun tidak banyak pasirnya, tetap saja pengunjung ingin berbasah-basah di pantai ini. Semakin sore air laut semakin naik sehingga pasirnya benar-benar tertutup air laut.


Kok ada bendera negara lain selain bendera merah putih ya? Seperti bendera itali atau spanyol. Apa memang itu kapal punya negara lain? :) Oh ya, di sini pengunjung bisa berkeliling pantai dengan perahu yang ada, sayangnya aku tidak sempat mencobanya.


Di sebelah barat ada jalan setapak di sepanjang pantai bagi yang ingin jalan kaki menyusuri pantai. Nun jauh di sana terlihat kawasan pantai Sidem. Di tempat ini aku banyak menemui orang-orang yang memancing di tepi pantai, ada juga yang lagi membakar ikan. Uniknya, di dinding karang sekitar pantai ada yang sengaja membuat gua, tidak dalam tapi cukup untuk berteduh dua tiga orang, dan ada satu gua dengan dupa menyala di dalamnya. Entah untuk apa, aku tidak menemukan sesaji, hanya beberapa dupa yang sedang dinyalakan.


... beberapa souvenir yang ditawarkan di tempat ini ...


Desi tidak tahan hanya duduk dan memandang pantai. Diapun ikut bergabung dengan anak-anak kecil yang tidak dikenalnya, bermain di pantai hingga basah kuyup. Sepertinya cuma dia yang berbasah-basahan diantara rombongan kami. Tampak menyenangkan meski hanya sebentar.


... ah, giliranku bergaya dulu... hup! (Andre yang memotret)


Tentu saja, hidangan khas saat berkunjung di pantai adalah ikan bakar. Ada kakap bakar, cumi bakar, tuna bakar (seperti yang terlihat di atas) dan sebagainya. Mantap!


Sudah sore, meskipun belum waktunya sunset, dan kami harus segera pulang agar tidak kemalaman di rumah. Secara keseluruhan, pantai Popoh memiliki pemandangan yang bagus, meskipun tidak fantastik. Artinya tidak banyak waktu yang bisa dihabiskan untuk bermain-main di tempat ini. Untuk sekedar beristirahat, refreshing dan menikmati keindahan alam serta makanan laut, tempat ini pantas di coba.

Senja di Situ Parigi - Pondok Aren

Kembali nongkrong di Situ Parigi, pas menjelang matahari terbenam, siapa tahu dapat golden hour yang menakjubkan. Air danau tampak berkurang...