30 January 2014

Lotus, My Favorite Flower


Sekedar posting foto-foto bungai teratai yang ada di Mal Central Park tadi siang, tidak ada cerita khusus. Hanya saja buatku bunga ini adalah salah satu bunga favoriku.


... versi hitam putih ...


.. versi vintage, dengan effect bawaan kamera ...


Versi macro, sayang kurang tajam hasilnya. Lain kali meski bawa tripod nih :D

Ikkudo Ichi - First Impression


Beberapa hari lalu sempat melihat ada restoran ramen baru di Lantai 3 mal Central Park. Di mal ini ada beberapa tempat yang menjual ramen, tapi buatku belum ada yang benar-benar terasa mantap. Bahkan ramen di Takigawa pun rasanya kurang nendang buatku.


Aku pesan ramen Butta Kara, yup tidak halal, dan ramen jenis ini sedikit lebih pedas dibanding yang lain. Meskipun mangkoknya besar, tapi menurutku isi mienya tidak menipu. Kurasa mie yang diberi cukup banyak, tidak seperti di tempat warna merah yang sebelumnya membuatku kecewa karena porsi mi yang sangat sedikit. Kuahnya kental dan rasanya sangat bisa kunikmati. Selain itu, aku rasa daging yang diberikan juga lebih banyak, setidaknya aku hitung ada sekitar 4 iris. Puas deh.

Soal harga, tentu lebih mahal kalau dibanding bakmi Aldo atau Mie ayam DKI. Tapi untuk ukuran makan di mal, masih wajar lah. Porsi yang aku makan seharga sekiar 53 ribu. Kenyang.

Jadi kurasa ini ramen paling enak yang diantara ramen lainnya di mall ini. Tenang, selain daging babi, ada juga pilihan daging ayam. Tapi entah apakah alat masaknya dipisah atau gak, itu kurang tahu.

26 January 2014

A Girl Playing Chinese Instrument


Beberapa hari lalu aku "mbatin", kok menjelang imlek mal-mal jarang memutar lagu mandarin, tidak seperti waktu menjelang Natal atau Lebaran. Eh, hari ini di Plaza Semanggi ada perempuan memainkan lagu mandarin dengan alat musik tradisional. Sayang aku hanya mendengar sambil lalu saja, tidak sempat menikmatinya.


Akupun tidak tahu pasti nama alat musik yang digunakan. Setahuku sih cuma kecapi.
Ada yang mengenal pemainnya? hehehe .... (iseng).

--

Update : setelah googling sebentar, ada yang bilang ini namanya Zheng, atau ada juga yang bilang Guzheng.

25 January 2014

Pasar Kopro, a Traditional Market



Sejak pindah kontrakan di Tanjung Duren, aktivitas rutin tiap sabtu pagi adalah belanja di Pasar Tomang Barat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pasar Kopro. Tapi sepertinya aku jarang posting tentang pasar ini ataupun aktivitas belanja di sini. Jadi mumpung hari ini sempat iseng foto-foto pakai kamera smartphone, aku tulis saja.

Pasar ini tergolong lengkap untuk soal sayur mayur, bahkan jenis sayuran dan bumbu yang sebelumnya jarang aku lihat. Bahkan ibu mertuakupun memuji tempat ini karena menjual sayur-sayur yang segar-segar, jadi pengen borong sayuran.


Ikan adalah belanja wajib, bahkan ketika kami memutuskan untuk tidak memasak di rumah, tetap saja kami harus belanja ikan segar. Tentu saja bukan untuk dimakan sendiri, tapi untuk jatah kucing-kucing di rumah. Minimal kami belanja 5 kg ikan, campuran antara ikan tongkol, blanak, kembung layang, dan sebagainya. Tidak semua jenis ikan disukai kucing, biasanya cuma tiga jenis ikan yang kusebutkan tadi. Seringkali para pedagang heran kok kami beli ikan begitu banyak. Padahal jatah 5kg ikan cuma bertahan 4-5 hari saja.


Ayam ini tampak kurus, tapi jangan salah, harganya mahal, maklum saja karena ini ayam kampung. Seekor yang agak besar harga hari ini 65 ribu, yang paling kecil saja 50 ribu per ekor. Belakangan ini kami coba untuk lebih memilih ayam kampung dan telor ayam kampung juga. Untuk telor ayam, per hari ini harganya 21 ribu / kg, katanya karena menjelang imlek dan terpengaruh banjir juga :)


Pasar ini dikelilingi dengan pepohonan yang cukup rindang, tapi aku perhatikan sepertinya beberapa dahan terpaksa harus dipangkas menjelang musim hujan, terutama yang ada di atas parkiran motor. Mungkin tujuannya untuk menghindari patahnya dahan itu akibat angin kencang (yang sering terjadi di Jakarta selama musim hujan).


Ini adalah pecel langganan kami, penjualnya nenek-nenek yang masih kuat "menyunggi" dagangannya. Cukup dengan uang lima ribu sudah biasa bawa pecel yang nikmat. Istriku selalu membeli pecel ini untuk makan siang, sementara aku sih kadang-kadang saja karena memang bukan penggemar pecel.


Sebenarnya di lantai 2 banyak penjual beragam makanan, mulai dari kue-kue, soto, pempek, hingga warteg. Tapi istriku sangat jarang beli makanan di sana, dan memilih membeli makanan di luar pasar saja. Kadang-kadang saja aku beli bebek panggang, atau sate babi (ini setelah berdebat keras dengan istriku terlebih dahulu hehehe), tapi lebih sering aku cuma beli nasi uduk atau kupat sayur di pinggir jalan.


Bapak tua ini menjual susu kedelai dan kacang hijau di pinggir jalan, dekat tempat angkot M24 ngetem, dan ini juga salah satu langganan kami sebelum pulang. Kadang-kadang dia dibantu anaknya, tapi lebih sering kami melihatnya berjualan sendiri, dengan baju rapi.

PS: foto-foto ini diambil dengan smartphone Polytron Quadra S2, ya bisa dibilang kurang terlalu mengesankan. Aku sengaja edit dengan aplikasi photo editor standard bawaan Andoid 4.2, yang ternyata menyediakan fitur cukup lengkap.

24 January 2014

the Lampions


Sejak minggu ke dua, kurang lebih, dekorasi di Mall Central Park Jakarta sudah penuh dengan lampion bulat berwarna merah untuk menyambut Imlek yang akan jatuh di akhir bulan ini. Baru kepikiran, dalam rangka menyambut Imlek, kok mal-mal jarang yang memutar lagu mandarin ya hehehe ... gak kayak kalau sekitar Natal atau Lebaran.


Taman Tribecca juga berhias dengan nuansa tahun baru ini, seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja sepertinya hiasan di atas kolam ikan ini seperti lebih meriah. Sepertinya harus ditengok pas malam hari, mungkin akan lebih dramatis lampion yang berbentuk ikan dan bunga itu.


Ini deretan lampion yang diletakkan berjejer di berbagai tempat sepanjang taman Tribecca, sampai mirip kayak balon yang dijual di pasar malam.


Bonus : tampak beberapa penari melakukan gladi resik untuk acara Musik Sore Seru dari Global TV sore ini.

21 January 2014

Kali Sekretaris


Seorang petugas dinas pekerjaan umum sedang mengangkut karung pasir untuk dijadikan tanggul darurat di Kali Sekretaris, yang kemarin ditinjau Jokowi karena jebol tanggulnya. Debit air sungai ini memang cukup tinggi, dan jika tidak ada tanggul sepanjang sungai ini, pastilah airnya sudah meluap menutupi jalan dan perumahan di sekitarnya.


Lalu lintas di jalan Tanjung Duren Barat jadi sedikit terhambat karena aktivitas ini. Tapi sepertinya pengguna jalan bisa maklum dan bersabar.


Tidak hanya petugas dari dinas pekerjaan umum dan satpol PP, kegiatan ini juga melibatkan tentara, entah dari kesatuan mana (gak paham hehehe). Terima kasih bapak-bapak sekalian, semoga berhasil!


12 January 2014

Selfie and Rain Drop


Aktivitas standard waktu menunggu makanan disajikan, memotret. Kali ini motret narsis dulu dengan memanfaatkan cermin.


Hujan deras mengiringi saat makan, meninggalkan titik-titik air di jendela restoran.

11 January 2014

Marissa Nasution @ Mall Taman Anggrek


Inilah Marissa Nasution ... begitu kata pembawa acara, memperkenalkan narasumber yang merupakan brand ambassador dalam sebuah peluncuran produk suplemen di Mall Taman Anggrek. Siapa ya? Katanya sih selebritis, pemain film. Dah lama gak ngikutin dunia infotainment nasional, jadinya gak paham. Meski demikian, gak ada salahnya motret2 :)


Baca-baca sekilas di internet, rupanya dia pemeran film Namaku Dick. Oh, ... belum sempat nonton filmnya. Dia juga ikutan MTV VJ Hunt ... haiayah, apalagi yang ini, gak paham. Juga merupakan perpaduan antara Jerman dan Batak, pantesan :-?


Bonus : kalau pria necis dan mbois ini dugaanku adalah pejabat dari perusahaan yang sedang meluncurkan produknya kali ini.

10 January 2014

Dinner at Terminal 3 Foodcourt


Aku baru sadar kalau di bagian bawah Terminal 3 Changi Airport ini ada foodcourt, namanya KOPI. Isinya berbagai makanan yang bisa ditemukan di kebanyakan foodcourt di Singapura, dan harganya juga "normal", bukan harga bandara :)


Lumayan buat mengisi waktu sambil menunggu waktu boarding, yang akhir-akhir ini sering delay. Lagipula karena informasi dari bos tentang adanya tempat ini, aku sengaja datang lebih awal biar bisa lebih santai menikmati makan malam. Di samping foodcourt juga ada toko swalayan Fair Price.


Natal sudah berlalu, tapi rombongan Bikini Bottom masih juga bertahan di lobby keberangkatan Terminal 3 ini. Hanya saja kali ini tidak dalam nuansa natal, mungkin sebentar lagi mereka ganti kostum pakai baju merah kuning menyambut imlek :D


Di lobby tengah ini juga ada kolam ikan koi, dengan jembatan penyebarangan kecil yang desainnya modern. Membantu para calon penumpang agar tetap rileks dan tenang, meskipun sedang jengkel karena keterlambatan keberangkatan :) Malam ini jadwal molor lebih dari 30 menit, bukan karena antrian di sini terlalu padat, tapi karena pesawat datang terlambat dari Jakarta.

Enjoy saja!

08 January 2014

Lost in Tampines


Lapangan yang hijau di kawasan sekolah Tampines Junior College. Awalnya aku cuma ingin iseng nyari tempat makan siang di mal dekat St. Tampines karena suntuk dengan kerjaan. Niatnya berkelana pakai bis, modal nekat gak sempat lihat daftar jalur. Eh, ternyata kesasar sampai di sini, tanpa koneksi internet untuk melihat peta.

Berbekal sok tahu dan sedikit petunjuk dari jalur bis yang melewati halte terdekat, aku dapat informasi kalau stasiun yang aku tuju "hanya" berjarak kurang dari 2km, melewati jalan Tampines 7 disambung ke Tampines 4. Ya sudah, aku telusuri saja.


Rupanya sedang ada pembangunan salah satu stasiun MRT di jalur yang baru, yaitu jalur Downtown Line, dari Singapore EXPO hingga Fort Canning Park. Hmm... kira-kira lebih dulu mana ya, jalur ini atau MRT di Jakarta yang juga (katanya) sudah mulai dibangun.


Setelah menahan lapar dan mencoba menikmati perjalanan di tengah cuaca yang kebetulan cukup panas siang itu, akhirnya sampai juga di St. Tampines. Di depan stasiun ada 3 lansia yang sedang memainkan musik. Beberapa kali kau lihat pengamen di stasiun, dan semuanya lansia. Toh cara mengamen mereka tidak mengganggu, apalagi memaksa.


Akhirnya ... makan siang dengan menu favorit - ikan Saba goreng, di Kopitiam Foodcourt di Tampines Mall. Masih penasaran, ikan Saba ini apa ya bahasa Indonesianya :-?

07 January 2014

Park Above Car Park


Siang ini sok-sokan kerja di luar ruangan setelah makan siang, tempatnya di taman terbuka yang biasa dipakai karyawan untuk merokok. Meskipun jangkauan wifi dari kantor customer gak sampai ke tempat ini, tapi syukurlah masih dapat jatah internet gratisan dari m1 :)


Taman yang asri ini dibangun di tengah-tengah areal perkantoran, persis di atas tempat parkir gedung High Street Plaza, tidak jauh dari Funan Center.


Kolam ikan penuh dengan ikan koi, tanamannya terawat rapi dan tamannya juga bersih. Heran juga kok setiap aku ke sini selalu saja tempat ini tampak kosong. Aku bayangkan kalau di di Jakarta ada yang seperti ini, pasti banyak yang nongkrong dan ngobrol, bahkan di tengah jam kerja :)


Ini halte di tepi sungai Singapura, persis di samping gedung. Aku baru ngeh kalau gedung yang di seberang itu punya lift yang letaknya di luar gedung dan bentuknya mirip kapsul. Menarik.


Seekor kucing tampak tidur dengan pulas di tangga depan pintu, cuek saja meskipun banyak karyawan yang berlalu-lalang saat jam pulang kerja ini.


05 January 2014

Inside Terminal 3 of Changi Airport


Tempat bermain anak ini adalah salah satu "wahana" yang ada di dalam areal boarding Terminal 3. Setahuku di Terminal 1 tidak ada seperti ini, entah di Terminal 2, soalnya sudah lama sekali masuk gak masuk ke Terminal 2. Mumpung kali ini nyampenya tidak terlalu malam, meskipun delay lebih dari 1 jam, aku sempatkan motret2 dulu fasilitas yang ada di  Terminal 3 ini.


Kalau biasanya tempat charging ada di dalam ruang boarding, disini ada sederet tempat charging yang ada di luar ruangan boarding. Jadi kalau misalnya pesawat delay dan ruangan boarding belum dibuka, masih bisa nge-charge gadget dan (mungkin) browsing juga.


Atau bisa sama-sama nonton tivi layaknya di ruang tunggu eksekutif. Bagiku desain interior tempat ini sangat bagus, menarik. Meskipun aku agak bingung dengan motif karpetnya.


Yang unik juga di terminal 3 adalah adanya Skytrain dari tempat boarding ke areal kedatangan / imigrasi. Jadinya perjalanan bisa lebih cepat, meskipun ada juga alternatif ekskalator horizontal di sepangjang terminal. Hanya saja kadang waktu tunggu agak lama, bisa 3-5 menit :), tapi kalau gak buru-buru sih lumayan, jadi gak terlalu capek jalan.


Meskipun sudah bulan Januari, hiasan natal masih belum berganti. Beberapa pengunjungpun masih memanfaatkan untuk berfoto ria, seperti yang dilakukan kedua anak ini (atas perintah orangtuanya sih). Mungkin sebentar lagi dekorasi akan berganti dengan nuansa Imlek :)


Beginilah sekilas ruang tunggu setelah keluar dari imigrasi, maksudnya ruang tunggu untuk mengambil bagasi. Yang unik di sini adalah dekorasi relief.

Boarding ... After 1 Hour Delay


Bersiap memasuki pesawat Lion Air, setelah lebih dari sejam nongkrong rame-rame di ruang tunggu karena keterlambatan keberangkatan. Alasanya, antrian bandara CGK sedang sangat padat. Yup, aku amati, sejak 3 bulan terakhir memang kondisi kepadatan bandara ini sudah masuk kategori parah. Sampai-sampai ada wacana memindahkan sebagian penerbangan ke Halim.

Untung aku sudah antisipasi, dengan mengambil penerbangan yang lebih sore, soalnya dua bulan lalu mengalami delay dan sampai tempat tujuan jadi sangat larut. Tapi harus aku akui, untuk kali ini aku diuntungkan dengan delay yang terjadi. Pertama, aku datang terlambat untuk checking (untung tidak cuma sendiri, jadi gak gitu malu), karena delay, masih bisa dilayani dengan santai, malah jadi dapat prioritas antrian. Kedua, penumpang belum sempat dipaksa masuk pesawat, jadi maskapai memberi snack ke penumpang. Meskipun cuma roti dan segelas aqua, itu cukup buatku mengganjal perut hingga tiba ke tujuan nanti, jadi gak sempat masuk angin. Ketiga, kali ini pesawat "menjemput" di lokasi boarding, biasanya kami harus naik bis untuk mendatangi pesawat yang parkir jauh dari terminal :)

Btw, gak cuma Lion yang kena delay, bahkan Garuda International pun mengalami. Jadi memang masalah ada di bandara Sukarno Hatta ini.

Christmas Tea Party Wonderland @ MTA


Sepertinya selama bulan Desember lalu ini aku belum mampir ke Mall Taman Anggrek, jadinya gak  tahu kalau di atrium ada acara bertema Tea Party seperti ini. Ada pohon natal tersusun dari tumpukan "kue" raksasa.


Selain dekorasi pohon natal khas di bulan Desember, tampak gerai-gerai yang ada dilengkapi dengan hiasan teko, cangkir, kue tart, biskuit dan sebagainya.


Kali inipun aku cuma melihat dari atas saja, tidak sempat mengamati apa saja yang ada di dalam gerai-gerai tersebut.


Bonus : ber-selfie (baca: narsis) ria sambil nunggu istri yang belanja parfum di Victoria Secret, mencoba menyamarkan penampakan kamera. Lagian agak malas juga masuk ke gerai Victoria Secret, gara-gara identik dengan gerai pakaian dalam wanita :)

Senja di Situ Parigi - Pondok Aren

Kembali nongkrong di Situ Parigi, pas menjelang matahari terbenam, siapa tahu dapat golden hour yang menakjubkan. Air danau tampak berkurang...