Showing posts with label Toy. Show all posts
Showing posts with label Toy. Show all posts

13 March 2022

Beli Anak Ayam di Situ Bungur

Minggu pagi, kembali aku dan anak-anak jalan-jalan mengelilingi Situ Bungur, wisata murah meriah dekat rumah apalagi saat cuaca cerah dan segar.

Entah sejak kapan, tapi sepertinya tiap minggu pagi mulai rutin ada kelompok ibu-ibu (karena seragam pasti bukan spontan) yang melakukan senam pagi di pinggir danau bagian timur. Sayangnya, aku sering menemukan sampah bekas botol atau gelas plastik berceceran di lokasi, seperti tidak ada yang peduli. Entahlah.

... langit cerah dengan sedikit awan putih ...

Kali ini aku turuti keinginan anak-anak untuk membeli mainan, dan mainan yang dipilih adalah anak ayam. Maininan ini kakinya bisa bergerak, secara manual, tanpa baterai. Pakai per yang diputar, tipikal mainan jadul. Meski sederhana, tapi karena ini pertama kali mereka punya mainan seperti ini, anak-anak tetap bersemangat dan senang. Salah satu wujud dari bahagia itu sederhana (lha memang yang bilang rumit sapa?).

Pulang dari danau gak langsung ke rumah, tapi mampir dulu di lapangan untuk bermain dengan anak-anak ayam itu. Belum puas main rasanya, meski sudah mengelilingi danau sekali putaran.


 

28 February 2022

Bermain Numberblock di Taman

Beberapa hari terakhir, El dan Fe rajin nonton video edukasi Numberblock, yang mengajar soal angka-angka dan perhitungan dengan cara yang unik. Setidaknya mereka menyukainya, dan secara tidak langsung cukup efektif untuk mereka belajar, meski ya masih perhitungan sederhana. Sayangnya, mereka lebih suka nonton video dengan suara dalam bahasa Inggris, tapi gak apalah.

Kemudian aku coba cari di online shop apakah ada yang menjual mainan number block ini, seperti yang di tivi, ternyata ada meski mungkin bukan aslinya, dengan harga yang terjangkau. 

Karena antusias, El sengaja membawa mainan itu untuk bermain di lapangan, ya mungkin sekalian pamer, namanya juga anak-anak. Kebetulan di lapangan juga ada anak-anak lain yang sedang bermain. Hanya saja anak-anak lain itu lebih asyik bermain yang lain, jadi tidak terlalu tertarik dengan mainan yang dibawa El dan Fe.

Mainan kubus sederhana yang bisa ditempel layaknya block/brick, memang bisa membantu anak-anak berhitung angka yang sederhana. Ya kalau telaten ngajarin juga sih :-)


 Ketika anak-anak lain sedang bermain ayunan, mendadak ayunan jatuh. Pas aku periksa, rupanya ada satu mata rantai yang sudah aus dan lepas. Jadi sementara aku larang mereka untuk main ayunan itu dulu, takutnya bisa terluka karena bekas patahan mata rantai itu agak runcing.

NB: selanjutnya aku lapor ke grup WA bapak-bapak, dan seminggu setelahnya pak Aman memperbaiki ayunan ini, cukup dengan memotong sata mata rantai di sisi sebelahnya, kemudian menyambungkan lagi keduanya sehingga seimbang. Katanya Fatin, anak yang sempat memakai ayunan sebelum terjatuh, sempat panik dan lapor ke ayahnya, takut disalahin. Padahal ya karena memang sudah aus saja, cuma gagal diketahui lebih awal. Maklum, tidak ada yang khusus melakukan perawatan fasilitas umum ini.

02 February 2022

CoffeeYa Lagi - Bertiga

Kalau sebelumnya aku cuma ajak Fe ke cafe ini, kali ini aku ajak El juga, biar keduanya sama-sama pernah main ke sini. Sekali lagi aku pesan espresso saja, sedang anak-anak pesan es teh manis. Juga kami pesan mixed platter sebagai cemilan - isinya ada kentang, sosis dan nugget. Lumayan, Fe makan kentangnya, El makan sosis dan nugget.

Yang menarik di cafe ini adalah ada bermacam alat bermain, seperti catur, uno dan kartu remi. Meski belum paham cara main, tapi El dan Fe sok-sokan bermain catur. Sedikit-sedikit aku coba jelaskan aturan dasar main catur, seperti bagaimana pion bergerak, juga beragam bidak catur lain. Tetap saja mereka belum paham, jadi jalan sesukanya. Gak masalah, yang penting enjoy.

Bosan bermain catur, mereka bermain menjejahi cafe, termasuk bagian luar. Karena bukan jam makan, dan di hari kerja, cafe jadi sepi sehingga tempat ini bisa leluasa mereka jelajahi. Aku mengawasi saja sambil menikmati kopi dan gorengan.



 Sekali lagi, mereka pergi ke cafe (atau restoran) bukan untuk makan apalagi ngopi, tapi untuk bermain. Ya setidaknya mereka bisa dapat variasi tempat bermain selain di rumah dan sekitarnya, sedang bapaknya bisa refreshing sambil ngopi.

01 January 2022

Kado Natal Buat Bocah - Lego

Bukan tradisi bagi kami untuk memberi kado Natal ke anak-anak, dan juga aku tidak mau menjadikannya sebagai tradisi baru. Hanya saja tahun ini, aku sengaja menawari anak-anak mainan sebagai kado. Biar tetap bermanfaat buatku juga, hehehe gak mau rugi, aku beri mereka mainan balok/brick, tapi modelnya aku minta mereka yang milih. Anggap saja sebagai kado Natal, meski diberi setelah hari Natal.

El memilih brick bentuk mobil pemadam kebakaran, termasuk satu figur petugas damkar. Sedang Fe memilih model taman dengan air mancur, lengkap dengan figur pangeran dan putri.

Mengapa aku sebut gak mau rugi? Karena toh aku juga yang menyusun lego ini, untuk pertama kali, sampai selesai sesuai bentuk yang dimaksud. Lumayan buat refreshing, mengisi waktu luang di hari libur, sambil menemani anak-anak, karena mereka bakal ikut terlibat secara tidak langsung.



 Meski demikian, mainan ini tetap milik anak-anak. Setelah selesai disusun, mereka lah yang memakai untuk bermain. Aku yakin, gak bakal lama, bentuk aslinya bakal berubah, berantakan, dan dirombak habis-habisan (atau dihancurkan untuk dibuat mainan lain). Namanya juga anak-anak. Setidaknya, mainan seperti ini, meski "rusak" masih bisa dimanfaatkan, dibentuk ulang, atau didaur ulang menjadi bentuk lain.

25 August 2021

Rooftop as a Playground


Di rumah saja, untuk sementara menikmati sunset dari atap rumah saja. Iseng bawa mainan dan foto-foto.




Fe sudah mulai berani dan tidak lagi takut berada di atap tanpa harus dipegang. Kalau kakaknya sih jangan ditanya lagi.


Melihat foto-foto mainan ada di atap, El juga ingin ikut-ikutan. Jadi dia bawa mainan dan memainkannya di atas atap. Yang penting hepi saja lah.


Salah satu hasil panen kacang panjang yang cukup panjang. Sayang hasilnya sedikit, jadi tanggung juga buat dimasak. Tapi kalau sekedar untuk jadi pelengkap sayur asem sih cukup lah.


 Foto bertiga dulu ... cekrek.

11 June 2021

Bahagia Yang Sederhana - Bermain Mobil Kardus

El membuat "prakarya" berupa mobil-mobilan dengan menggunakan kursi yang ditutup kardus. Selanjutnya dia membayangkan sedang mengendarai mobil, mondar-mandir di dalam rumah. Menyenangkan bagi dia. Padahal sebenarnya dia punya mainan mobil-mobilan yang lebih bagus, tapi ada kepuasan tersendiri saat memiliki mainan baru, apalagi buatan sendiri.

Fe, yang belum sekreatif kakaknya dalam membuat mainan baru, ingin punya juga. Jadi kakaknya membuat satu lagi untuk dia. Mereka senang, bapaknya juga senang.


 Mungkin sebentar lagi mereka tidak lagi bisa "menikmati" permainan seperti itu. Terlalu konyol, norak atau apapun itu. Tapi itulah anak-anak, tidak harus barang yang mewah (mahal) untuk membuat mereka senang. Tentu saja, mereka bakal senang juga kalau dapat mainan yang lebih bagus dan mahal.

Aku rasa, inilah anugerah khusus yang diberikan bagi anak-anak, - kemampuan untuk bisa menikmati hal-hal yang sederhana. Kemampuan ini semakin lama semakin luntur seiring mereka beranjak dewasa dan berinteraksi dengan banyak orang. Gengsi adalah salah satu "kutukan" yang membuat anugerah ini hilang. Gengsi ini juga yang sering membuat orang stress dan sulit menikmati hidup. Sesekali, perlulah kita rengkuh nikmat kekanak-kanakan seperti ini, agar terhindar dari depresi yang tidak perlu dan bisa lebih mudah menikmati kebahagiaan.

26 May 2021

Bermain di rumah Yohan

Hari ini aku ajak anak-anak bermain ke rumah Yohan, sekalian aku minta tolong Yohan masangin konektor power di laptop Asus. Sebelumnya Yohan sudah mengundang agar anak-anak diajak, anaknya Yohan ada juga yang sepantaran, jadi bisa main bersama.


 Awalnya aku pikir Fe bakal malu-malu, berbeda dengan El yang senantiasa ramah dengan siapa saja. Tapi ternyata, saat mereka baru turun dari motor, sudah langsung masuk ke rumah tanpa dipersilahkan. Waduh, untung teman akrab, jadi santai saja. Akhirnya semua mainan dibongkar dan dibuat main mereka berdua. Anak Yohan tertua sedang pergi kursus, tapi anaknya yang kedua, Ka-El ada di rumah jadi bisa bermain bersama.

Syukurlah, ada variasi bermain yang aman, jadi anak-anak gak bosan di rumah melulu.

07 April 2021

Bermain Figur Binatang di Lapangan

Mainan paus sperma yang dibeli kemarin langsung dibawa bermain ke lapangan esok harinya. Cuaca lumayan cerah meski habis hujan, jadi pas banget bawa mainan binatang air.

Biar lebih rame, gak cuma mainan baru, tapi mainan rame, termasuk beragam figur dinosaurus juga dibawa bermain. Mumpung lapangan lagi sepi juga.


 

06 April 2021

Ultah Ngasih Kado


Ulang tahun bagi yang usia sudah diatas 40 sudah bukan hari istimewa, lebih ke hari merenung karena jatah umur makin berkurang, bersyukur karena masih boleh dapat tambahan usia. Gak perlu pesta atau hura-hura yang meriah, apalagi di saat pandemi seperti sekarang.

Biar gak terlalu sepi, hari ini justru aku rayakan dengan memberi kado ke anak-anak, mengajak mereka memilih sendiri mainan di Toys Kingdom.


Karena belum sempat makan siang, aku ajak mereka untuk makan dulu di warung sebelahnya. Tapi El dan Fe sama sekali tidak tertarik untuk makan, karena fokus mereka sudah pada mainan, jadi gak sabar untuk segera beli mainan.


Memilih mainan ternyata bukan soal gampang, setidaknya bagi mereka berdua. Tentu saja karena aku harus mengawasi mereka juga, jangan sampai memilih mainan yang terlalu mahal hehehe, meski aku dah siapkan budget yang agak besar, maksimal 500 ribu buat berdua lah. Beberapa kali mereka milih mainan yang harganya diatas 300 ribu, aku tolak, apalagi mainannya kurang begitu "tahan" untuk jangka panjang. Akhirnya, mereka memilih apa yang mereka suka, dan cukup mengejutkan.


Melihat figur ikan paus, El langsung berminat... "Ini pem wel (sperm whale)" katanya antusias. Aku cek harga, masuklah. Aku tawarkan untuk beli mainan lagi, dia bilang gak perlu. Fe milih mystery egg model unicorn. Ya, secara harga juga masih terjangkau. Akhirnya kedua mainan yang dipilih harganya jauh dari yang aku antisipasi. Yang penting mereka hepi.

10 March 2021

Beli Mainan di Ultah Fe

El sedang bemain bersama mainan baru yang dia pilih sendiri, ular mainan dari karet. Karena ini hari ulang tahun Fe, aku memutuskan untuk memberi mereka kado, mengajak ke toko mainan di Pasar Modern 7 dan membiarkan mereka memilih sendiri mainan yang mereka inginkan. Agak heran juga, di antara semua mainan yang ada, dia milih ular karet saja. Aku sih senang saja, kan murah.

Sementara pilihan Fe tidak terlalu mengejutkan, mesin kasir, lengkap dengan duit mainan, kartu kredit mainan, dan ada speaker juga. Jadi bisa main toko-tokoan, meski belum begitu paham.


 Karena El cuma beli mainan ular karet, aku menambah bonus figur satwa laut sebagai tambahan hadiah. Ya setidaknya bisa dipakai bermain bersama.

Selamat ulang tahun Fe.

--



Update: Tidak lama, El memamerkan koleksi ikan barunya waktu pelajaran online di sekolah.

01 March 2021

Biji Lego Masuk Hidung

 


Bertahun-tahun bermain dengan mainan kecil, termasuk lego ukuran kecil, aku pikir aku sudah tidak perlu kuatir El bakal memasukkan mainan ke mulut atau hidungnya. Dia sudah paham, beda dengan waktu dia di rentang usia 0-2 tahun yang masih perlu mencoba-coba. Kalau Fe aku masih harus mewaspadai mainan yang kecil.

Tapi ternyata, justru El yang mengalami "musibah", mainan (lego kecil) masuk ke hidung dan sulit dikeluarkan.

Awalnya aku curiga, kok mendadak El seperti ingin bersin-bersin, menghembus-hembuskan nafas dari hidungnya dan seperti tidak nyaman. Karena berulang-ulang, aku merasa terusik dan tanya ada apa. Dia bilang ada yang masuk hidung. Pas aku lihat, benar juga, tampak lego kecil. Aku coba gesek-gesek bagian luar hidung, tapi seperti gak ada pergerakan, apalagi sudah cukup dalam. Kalau orang dewasa, aku berani coba ambil pakai capit atau apapun. Tapi ini anak kecil, jadi aku ragu, langsung aku ajak ke dokter saja.

Di rumah sakit, dokternya senyum-senyum saja. Langsung diambil tindakan, El disuruh duduk di pangkuangku, aku disuruh memegangnya erat. Memang anak-anak kan biasa memberontak kalau merasa tidak nyaman karena gak paham apa yang terjadi. Jadi aku minta dia diam, selama dokter mencoba mengambil benda kecil itu dengan capit kecil, sementara perawat ikut memegang El.

Tidak sampai 2 menit, benda kecil itu bisa diambil. Tidak mudah karena bentuknya seperti bunga, jadi nyangkut. Kalau bentuknya cuma kotak atau bulat, pasti mudah digeser keluar. Karena bentuknya berlekuk seperti bunga, jadi tertahan di lubang. 

Aku sempat penasaran, kok bisa El memasukkan benda itu ke hidung. Aku sempat tanya, tapi jawabannya kurang jelas. Tapi dugaanku, karena bentuknya bunga, dia mengendus (mencium) aromanya seperti yang dia kadang lakukan dengan bunga yang asli. Nah, saat dia menghirup, lego kecil itu kesedot masuk, dan mungkin gak sengaja dia gosok hidung yang membuatnya makin masuk dan tersangkut.

Ada-ada saja. Bayar hampir 200 ribu untuk urusan sepele begini hehehe.

14 February 2021

Lego Puppies

Sekedar mengisi waktu senggang akhir pekan dengan menyusun lego anjing-anjing lucu ini. Salah satu kemalasanku selama ini adalah membaca instruksi dan mengikutinya, dan aku mencoba memperbaiki itu dengan bermain lego, mengikuti petunjuknya tahap demi tahap dengan teliti agar berhasil


 Hasil ini gak bertahan lama sih. Setelah satu hari dipajang, selanjutnya bakal dibongkar sama anak-anak untuk mereka berkreasi sendiri hehehe.

29 December 2020

Kado Natal Buat Anak-Anak

Tidak ada tradisi Natal di keluarga kami, tapi tahun ini aku coba memberi kado buat anak-anak, dalam rangka merayakan Natal.

Figur Godzilla ini adalah kado buat El, karena belakangan dia lagi senang nonton tayangan Godzilla di Youtube, dan berkali-kali menyampaikan keinginan untuk memiliki figur Godzilla yang besar. Jadi aku beli ini secara online, datang pas tak lama setelah Natal. Seperti biasa kalau punya mainan baru, langsung dibawa ke mana-mana, ditunjukkan ke semua orang yang ditemuinya.


 Untuk Fe, kadonya datang lebih lambat, berupa satu set mainan masak-masak (dapur) yang juga aku beli secara online. Hampir setiap kali dia ditanya ingin mainan apa, atau ingin nonton apa di Youtube, dia akan menjawab masak-masak. Meski ukurannya besar, terdiri dari 3 blok kitchen set, sayangnya sebagian besar mainan pendukung ukurannya kecil-kecil, yang bakal gampang hilang.

24 December 2020

Malam Natal 2020

Di malam natal ini, di rumah saja, aku membuat pohon natal sederhana dari lego. El dan Fe gak mau ketinggalan. Fe membuat bentuk yang kecil di tengah, sementara El membuat bentuk yang menjulang paling tinggi.

Liburan natal tahun ini kami tidak pergi kemana-mana, biasanya kami pulang kampung ke Kediri dan merayakan Natal di sana. Karena pandemi Covid-19, kami tidak bepergian. Di sisi lain, lumayan juga bisa berhemat, mengingat kondisi perekonomian juga terkena dampak pandemi ini.

Keluargaku sendiri tidak punya tradisi atau kebiasaan khusus berkenaan dengan hari Natal, selain pergi ke gereja pas hari H. Tidak ada doa malam natal (christmas eve), pesta ataupun makan malam. Biasa saja. Paling-paling kami hanya memasang pohon Natal, satu-satunya yang bisa aku ingat dilakukan di keluargaku. Jadi setidaknya, aku ingin merawat tradisi itu, dengan tetap memasang pohon Natal, lengkap dengan lampu kerlap-kerlip, meskipun sederhana. Setidaknya El dan Fe lumayan semangat ikutan memasang hiasan di pohon Natal itu.


 Ini pohon Natal hasil karya El saat pelajaran agama di sekolah, yang dilakukan secara online.

Selamat hari Natal 2020, semoga damai Natal tetap hadir dalam semua keluarga, bahkan di masa pandemi ini. Semoga di hari Natal tahun depan, pandemi sudah berakhir.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...