24 March 2021

Bermain di Atap

El menyebutnya dengan "teras atas", tempat aku meletakkan beberapa tanaman di sebelah luar tempat jemuran, persis di atap. Belakangan aku tambahkan tangga bambu buat tempat nongkrong, biar gak langsung menginjak genteng, juga untuk memudahkan naik turun memeriksa kondisi atap.

Nah, adanya atap itu makin membuat El, dan juga Fe, ikutan senang nongkrong di atap. 

Apalagi El. dia berani naik sampai ke puncak, dan mengamati pemandangan sekitar termasuk pepohonan dan beragam bangunan tinggi yang bisa dilihat. Ah, sepertinya minatnya hampir sama denganku. Tapi aku peringatkan agar dia tidak ribut. Soalnya Bunda pasti melarang karena dianggap berbahaya.


 Inilah pemandagan yang bisa dilihat dari puncak rumah. Jadi El senang melongok ke sini, melihat orang lalu lalang juga. Ah dasar, minat yang kurang lebih sama dengan bapaknya. 

20 March 2021

CBN Masuk Kompleks

Akhirnya CBN mulai melakukan pendaftaran pemasangan jaringan internet kabel di kompleks. Mereka sudah cukup lama melakukan pendekatan ke pengurus, tapi karena perlu ada pemasangan tiang yang butuh persetujuan dari lingkungan, prosesnya cukup lama. Tapi sebagian besar warga mendukung pemasangan, sebagai alternatif bagi jaringan internet yang sudah ada saat ini yaitu Firstmedia dan Indihome. Keduanya cukup mengecewakan karena kualitas jaringan tidak stabil. Kompleks sebelah sungai bisa menikmati layanan dari MyRepublic, sayangnya gak sampai di tempat kami.

Melihat tawaran paket yang ada, aku putuskan untuk mendaftar paket sederhana dulu. Rencanaku berlangganan paket yang murah dulu, sembari masih mempertahankan langganan Firstmedia. Sebenarnya aku hanya butuh jaringan internetnya juga, karena jaringan Firstmedia di sini sudah sangat payah, tiap turun hujan atau cuaca buruk koneksi bermasalah, bahkan tidak jarang sampai putus. Komplen ke CS pun tidak banyak solusi, seringkali TS yang dikirim juga bengong alias angkat tangan hehehe.

Kita tunggu, apakah internet dari CBN bisa jadi solusi, apalagi saat ini warga butuh internet cepat, stabil dan murah untuk mendukung kerja dari rumah (WFH).


 El dan Fe ikutan ngumpul-ngumpul, senang main doang, apalagi di sana ketemu teman sebaya yang lagi asyik mainan hape. Sejauh ini, aku belum ijinkan anak-anak bermain smartphone, mending nonton tivi saja. Syukurlah mereka belum begitu protes.

12 March 2021

Sore itu ...

Ya, hanya sebuah sore, di antara banyak sore dengan beragam variasi sunsetnya.

warna senja yang khas, dengan semburat lembayung berwarna jingga, kemerahan sesekali bercampur biru langit, akan terasa makin mempesona saat ada awan yang memantulkan cahaya senja itu.


 Di atas atap, tidak harus ada kopi untuk menikmati senja. Yang penting tidak hujan hehehe.

10 March 2021

Beli Mainan di Ultah Fe

El sedang bemain bersama mainan baru yang dia pilih sendiri, ular mainan dari karet. Karena ini hari ulang tahun Fe, aku memutuskan untuk memberi mereka kado, mengajak ke toko mainan di Pasar Modern 7 dan membiarkan mereka memilih sendiri mainan yang mereka inginkan. Agak heran juga, di antara semua mainan yang ada, dia milih ular karet saja. Aku sih senang saja, kan murah.

Sementara pilihan Fe tidak terlalu mengejutkan, mesin kasir, lengkap dengan duit mainan, kartu kredit mainan, dan ada speaker juga. Jadi bisa main toko-tokoan, meski belum begitu paham.


 Karena El cuma beli mainan ular karet, aku menambah bonus figur satwa laut sebagai tambahan hadiah. Ya setidaknya bisa dipakai bermain bersama.

Selamat ulang tahun Fe.

--



Update: Tidak lama, El memamerkan koleksi ikan barunya waktu pelajaran online di sekolah.

01 March 2021

Biji Lego Masuk Hidung

 


Bertahun-tahun bermain dengan mainan kecil, termasuk lego ukuran kecil, aku pikir aku sudah tidak perlu kuatir El bakal memasukkan mainan ke mulut atau hidungnya. Dia sudah paham, beda dengan waktu dia di rentang usia 0-2 tahun yang masih perlu mencoba-coba. Kalau Fe aku masih harus mewaspadai mainan yang kecil.

Tapi ternyata, justru El yang mengalami "musibah", mainan (lego kecil) masuk ke hidung dan sulit dikeluarkan.

Awalnya aku curiga, kok mendadak El seperti ingin bersin-bersin, menghembus-hembuskan nafas dari hidungnya dan seperti tidak nyaman. Karena berulang-ulang, aku merasa terusik dan tanya ada apa. Dia bilang ada yang masuk hidung. Pas aku lihat, benar juga, tampak lego kecil. Aku coba gesek-gesek bagian luar hidung, tapi seperti gak ada pergerakan, apalagi sudah cukup dalam. Kalau orang dewasa, aku berani coba ambil pakai capit atau apapun. Tapi ini anak kecil, jadi aku ragu, langsung aku ajak ke dokter saja.

Di rumah sakit, dokternya senyum-senyum saja. Langsung diambil tindakan, El disuruh duduk di pangkuangku, aku disuruh memegangnya erat. Memang anak-anak kan biasa memberontak kalau merasa tidak nyaman karena gak paham apa yang terjadi. Jadi aku minta dia diam, selama dokter mencoba mengambil benda kecil itu dengan capit kecil, sementara perawat ikut memegang El.

Tidak sampai 2 menit, benda kecil itu bisa diambil. Tidak mudah karena bentuknya seperti bunga, jadi nyangkut. Kalau bentuknya cuma kotak atau bulat, pasti mudah digeser keluar. Karena bentuknya berlekuk seperti bunga, jadi tertahan di lubang. 

Aku sempat penasaran, kok bisa El memasukkan benda itu ke hidung. Aku sempat tanya, tapi jawabannya kurang jelas. Tapi dugaanku, karena bentuknya bunga, dia mengendus (mencium) aromanya seperti yang dia kadang lakukan dengan bunga yang asli. Nah, saat dia menghirup, lego kecil itu kesedot masuk, dan mungkin gak sengaja dia gosok hidung yang membuatnya makin masuk dan tersangkut.

Ada-ada saja. Bayar hampir 200 ribu untuk urusan sepele begini hehehe.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...