26 May 2019

Buka Bersama


El dengan gembira bermain di pelataran belakang mushola, sementara ibu-ibu kompleks menyiapkan hidangan untuk acara buka bersama hari ini. Pertama kali mengadakan acara buka bersama di mushola yang baru. Seperti biasa, hidangan berasal dari warga, dan kali ini kami hanya menyumbang aqua gelas karena lagi malas ribet.


Hadirinnya lumayan banyak, meski tetap saja ada warga yang tidak hadir - karena berhalangan dan ada yang sengaja. Nenek, mertuanya pak Ugi, yang dulu tinggal depan rumah, ikut hadir.


Acara diawali dengan kultum oleh pak Heri sebelum waktu berbuka puasa. Setelah makan-makan sebentar, kami pulang, bukan apa-apa, repot banget ngawasin si El (dan Fe) yang keluyuran mondar-mandir, sampai-sampai agak susah menikmati makanan.

Belakangan kami dengar kalau acara kali ini mengundang pembicara tamu, seorang ustadjah, lupa siapa namanya.

15 May 2019

Capung Mungil (dan Ulat)


Ternyata, pakai kamera handphone bisa motret capung mungil ini dengan cukup baik. Untungnya si capung sedang lelah keluyuran, jadi dia anteng saja dipotret. Panjangnya paling hanya 3-4 cm.



Nah kalau ulat ini tampaknya bikin gatal, dilihat dari bulu-bulunya. Untung ketahuan, sebelum Fe mulai mencabut-cabut daun dan bunga di situ.

05 May 2019

Jalan Baru Boulevard UPJ


Semula aku pikir pembangunan yang sedang berlangsung di dekat Jl. Cenderawasih (yang melewati Masjid Taqwa Nandjar) adalah pembangunan real estate. Begitu juga yang ada di ujung kampus Universitas Pembangunan Jaya, Bintaro. Ternyata dugaanku salah - rupanya yang sedang dibangun adalah jalan arteri ini.

Jalan yang (mungkin) dinamai jalan Boulevard UPJ ini menghubungkan kampus UPJ dengan Jl. Merpati Raya, persis di depan kantor pemadam kebakaran. Sebelumnya, jalan pintas yang ada untuk menghubungkan kedua tempat itu adalah jalan Cenderawasih Raya yang melalui Masjid Nandjar, jalan yang sempit dan berkelok-kelok sehingga sering macet di jam sibuk.


Ada sungai cukup lebar di samping jalan yang masih sering dimanfaatkan untuk mencari ikan dengan menjala atau memancing, meskipun suasanya sangat panas karena kurangnya pepohonan di sekitar jalan.


Aku setuju adanya jalan raya ini sangat praktis bagi warga di sekitar Ciputat, Pamulang, Jombang dan sekitarnya. Seharusnya jalan raya ini bisa mengurangi kemacetan di perempatan Duren yang menjadi jalur utama bagi warga Ciputat, Pamulang untuk menuju jalan tol ke Jakarta - Serpong. Di jam sibuk (dan juga akhir pekan, jalanan dari Perempatan Duren (McD Menjangan) hingga Mal Bintaro Jaya Exchange sangat padat di kedua arahnya, apalagi jalannya memang sempit.

Nah adanya jalan arteri ini, kendaraan dari arah Pamulang, Kedaung dan juga Ciputat bisa langsung belok dan tembus ke Bxc, tanpa perlu melewati neraka kemacetan di Prapatan Duren maupun jalan sempit di Nandjar. Mungkin kalau jalanan ini mulai ramai, karena makin berkembangnya daerah Pamulang dan sekitarnya, barulah terasa penyempitan di kedua ujung jalan ini. Biarlah itu tugas instansi terkait yang memikirkannya.


Btw, akses jalan  ini juga didukung dengan adanya jalur langsung menuju St. Jurangmangu, jadi bagi yang hendak bepergian dengan kereta api, bisa langsung masuk ke stasiun lewat jalur ini. Lumayan praktis, kendaraan bisa diparkir di UPJ karena aku belum melihat adanya areal parkir di dekat pintu masuk ini.


Lha kok jadi kepikiran untuk punya ruko di seberang kampus UPJ itu ya. Praktis sih, akses ke stasiun dan juga ke pintu tol, termasuk ke mall dan kampus. Saat  ini daerah ini masih sepi, tapi kurasa bakal jadi ramai. Banjir, mungkin saja karena dekat sungai dan posisi agak rendah, tapi sejauh ini tampaknya aliran sungainya cukup lancar.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...