Showing posts with label Student. Show all posts
Showing posts with label Student. Show all posts

08 September 2015

Sketsa Pagi di Jembatan Situ Parigi


Seorang pria paruh baya berjalan melintasi jembatan di ujung Situ Parigi, membawa karung seperti pemulung. Meskipun tidak ramai, tapi aku perhatikan banyak juga orang yang lalu lalang di tempat ini di pagi hari.


Beberapa kali aku jumpai anak sekolah berjalan kaki, ada  yang sendiri, berdua dan kadang rombongan melintasi jembatan yang hanya selebar satu meter. Cukup untuk dilewati motor, tapi kalau pakai motor ya lebih enak lewat jalan biasa di sebelahnya (tempat aku mengambil gambar ini).


Satu hal yang membuatku tertarik adalah masih adanya rombongan anak sekolah yang berjalan kaki saat berangkat. Padahal sekarang kebanyakan mereka diantar-jemput dengan kendaraan bermotor, khususnya yang ada di kota besar, dan kalau sudah SMP-SMA malah sering yang naik motor sendiri. Jarang aku melihat anak-anak yang bergerombol naik sepeda atau jalan kaki. Padahal sangat menyenagkan kalau bisa berangkat dan pulang sekolah bersama-sama, meskipun harus jalan kaki.

14 April 2015

Olahraga di Pinggir Jalan


Sekelompok anak SD, harusnya sih masih satu kelas, sedang bermain di tepi jalan dekat mal bintaro exchange. Lahan ini memang gak bisa dilewati kendaraan karena dibatasi dengan portal, jadi mereka bisa bermain dengan tenang. Eh, harusnya sih bukan bermain, tapi kayaknya ini pelajaran olahraga deh.


Nah, yang berkerudung itu gurunya, lagi bergossip dengan murid-murid perempuan kayaknya hehehe... Lha apa yang bisa diharapkan dari pelajaran olahraga di tempat yang kurang layak gini. Mau main bola juga malas, paling senam, itupun mungkin gak menarik. Jadi ya kegiatan dibebasin aja kayaknya. Malah di belakang ada yang asyik mainan hape, ngumpet di bawah pohon.


Penasaran aku coba menengok lokasi sekolah itu, SD Peladen atau SD N 03 Pondok Ranji, Ciputat Timur. Sebenarnya dulu pernah mampir ke sini karena kehujanan, tapi lupa detailnya. Ternyata sekolah ini punya lapangan, tapi ya kecil dan berantakan. Buat olahraga lebih gak enak lagi, selain bisa menjadi gangguan bagi kelas lain. Kasihan juga para pelajar ini tidak bisa menikmati pelajaran olahraga.

Padahal menurutku, sejak di SD, SMP hingga SMA, olahraga adalah pelajaran favoritku, pelajaran yang paling aku tunggu, satu satunya pelajaran yang membuatku semangat ke sekolah. Karena menyenangkan, apalagi kalau diisi dengan sepakbola, voli atau permainan berkelompok lainnya. Aku beruntung waktu SD masih ada tempat untuk olahraga, karena halaman cukup luas. Selain itu ada alun-alun yang bisa dipakai untuk berolahraga, dan cukup luas sehingga bisa dipakai beberapa sekolah sekaligus.

Sepertinya di perkotaan, atau lebih tepatnya pinggiran kota besar seperti Ciputat-Bintaro, lahan habis dipakai untuk jadi perumahan, dan tidak ada lahan kosong untuk olahraga. Harusnya perusahaan-perusahaan pengembang, atau pemerintah bisa menyediakan lahan untuk berolahraga yang bisa dipakai oleh anak-anak sekolah. Jadi mereka bisa berolahraga dengan gembira, bukan di pinggir jalan.

06 April 2015

Menikmati Pagi di Atas Rel Kereta Api


Matahari pagi masih belum garang memancarkan sengat panasnya, terhalang oleh awan tipis di timur sana. Udara pagi di jembatan Cenderawasih ini juga masih terasa sejuk, apalagi belum banyak kendaraan yang lalu lalang di atasnya. Pagi ini aku nongkrong sebentar di jembatan di atas rel kereta api Jakarta - Serpong.


Dua anak sekolah berhenti sejenak ketika ada kereta Commuter Line melintas. Mereka berjalan kaki menyusuri rel kereta untuk berangkat sekolah pagi-pagi. Di belakangnya juga aku lihat ada rombongan anak sekolah lain. Senang juga melihat anak-anak sekolah masih semangat bersekolah meskipun harus berjalan kaki, gak perlu diantar ataupun ngotot naik motor sebelum waktunya.


... nyari sudut yang pas biar gak kena silau matahari, meskipun sinarnya belum begitu menyilaukan. ..


Kata istriku, mulai bulan April ini jadwal kereta api, terutama Commuter Line, mengalami perubahan dengan adanya tambahan kereta. Jadi untuk jurusan Serpong-Tanah Abang, rata-rata tiap 15 menit sudah ada kereta lewat. Wah, kalau benar seperti itu dan bisa konsisten (gak gangguan melulu), bakal banyak yang beralih memakai kereta api, lebih cepat.


..,. ok, selamat pagi Indonesia! Selamat beraktivitas...

31 January 2015

Festival Paduan Suara ITB 2015


Nah, sebenarnya tujuan utama kunjunganku ke Bandung di akhir pekan ini adalah buat nonton lomba paduan suara di ITB. Kebetulan keponakanku yang ada di Semarang ikutan untuk kategori B, yang setingkat dengan sekolah menengah pertama (SMP). Kakakku sempat nelpon kira-kira aku bisa mendampingi atau tidak, soalnya mereka belum tentu bisa cuti. Ya udah, sekalian aja refreshing, mumpung dah agak lama gak ke Bandung.

Hampir 6 tahun aku kuliah di sini, belum pernah sekalipun aku nonton lomba seperti ini, apalagi kalau pakai acara bayar segala. Baru kali ini aku beli tiket pertunjukan di ITB, langsung aja beli yang VIP toh selisih harga "hanya" 20 ribu.


Ini sebagian dari peserta lomba paduan suara tingkat SMA. Rupanya untuk tampil di lomba ini kostum juga mendapat perhatian khusus. Meski yang dilombakan adalah suara, tapi gak bisa pakai kostum sembarangan. Entah apakah kostum juga masuk ke salah satu penilaian atau tidak.


Nah kalau yang ini kostum dari beberapa peserta tingkat SMP yang sempat aku jumpai. Aku paling suka yang kostum batik dengan kombinasi ungu itu, tampak menarik. Kostum biru yang dipakai oleh sekolahan keponakanku juga lumayan bagus, juga dengan ada nuansa batik di bajunya. Keren lah.


Ini adalah penampilan dari keponakanku, tim sekolah Domsav Semarang. Mereka membawakan lagu Bunda (wajib), Musica Dei (pilihan wajib) dan Katoba Asobi Uta (pilihan bebas). Lagu terakhir itu katanya berkisah soal mabok sake, dalam bahasa Jepang tentunya. Agak aneh mendengar lagunya meskipun menarik.


Ternyata kakakku bisa cuti hari ini, dan menyusul ke Bandung untuk nonton penampilan anaknya, meskipun pulak, datang pagi, sorenya langsung cabut pulang. Selesai pertandingan Ester sempat terjatuh dan kakinya agak terkilir. Setidaknya perjuangannya berlatih berbulan-bulan tidaklah sia-sia, penampilannya bagus, dan dia bisa jalan-jalan di Bandung bersama teman-temannya.

Hasil akhirnya, tim Domsav jadi juara 1 kategori B. Selamat ya, Ester!

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...