25 February 2013

Keroncong at Bentara Budaya Jakarta


Bulan purnama tampak bersinar di atas langit Jakarta, sementara salah satu pengunjung juga mendendangkan lagu "Di bawah Sinar Bulan Purnama". Pas sekali. Bangunan BBJ yang bergaya tradisional Jawa, ditambah pencahayaan yang tidak berlebihan, membuat acara ini terkesan diadakan di pedesaan :)


Sudah lama aku gak ikutan di acara keroncong yang rutin digelar di BBJ, Kompas Gramedia Jakarta ini, padahal gratis, dan lokasi juga gak jauh. Kali ini aku sempatkan datang berhubung ada rombongan dari KC Bandung yang datang, sekalian ingin membahas soal buletin, website dan sebagainya. Mosok mereka jauh-jauh datang dari Bandung, sedang aku sebagai "tuan rumah" gak nongol. Meski tidak banyak yang hadir, tapi suasana tetap meriah.


Mas Wiewied (atas) ikut menyumbang lagu Balada Pelaut (benar gak ya???) sementara Mas Adi (bawah) membawakan lagu Tirnonadi karya Gesang. Aku malah baru tahu lagu itu, selama ini aku hanya tahu Terminal Tirtonadi-nya Didi Kempot.


Kedua kakak-beradik ini sama-sama mengandalkan smartphone sebagai kepekan saat menyanyi :)


Nah, kalau ini Tiara (kalau gak salah dia nyanyi lagu Kota Solo), baru berusia 13 tahun. Generasi penerus musik Keroncong! Mantap.


Menjelang akhir acara, rombongan dari Bandung mengambil alih alat musik dan memainkan 2 lagu. Kalau saja acara ini tidak dibatasi hingga jam 8 malam, bisa-bisa mereka baru bubar setelah tengah malam heheheh.


... dan tak lupa ber-narsis-ria bersama sebelum pulang. Sebagian pengunjung sudah pulang sebelum acara selesai dan gak sempat ikut mejeng bareng. Oh ya, ada tamu dari Lampung juga, cuma aku belum terlalu kenal.

Bonus:
Sempat merekam lagu yang dibawakan Pak Widarto, lagu ciptaannya sendiri, yang menyinggung keadaan politik bangsa ini.

21 February 2013

Lotus Flower


Sekuntum bunga Teratai (Lotus) sedang mekar di kolam Taman Tribecca, Mal Central Park Jakarta. Bunga teratai adalah salah satu bunga favoritku, yang jelas karena keindahan bentuknya.


Saat iseng google sebentar tentang bunga teratai ini, nemu ada satu situs yang mendedikasikan isinya untuk bunga ini : http://www.lotusfloweronline.net/ . Di situ juga dijelaskan makna bunga teratai, mitologi dan peranan bunga ini sebagai simbol dalam beberapa ajaran agama. Menarik.

Chinese Zodiak at Central Park Jakarta


Agak telat juga lihat "parade" patung yang melambangkan beragam shio di Taman Tribecca, Mal Central Park Jakarta. Gara-gara tepar sekitar seminggu, baru sempat mampir ke mal setelah Imlek berlalu, tapi ternyata hiasan berkaitan dengan Imlek masih ada juga di taman ini.


Unik juga patung-patung dibuat, tampak lebih "ringan" dan jenaka. Total ada 12 binatang yang melambangkan ke-12 shio, zodiak versi masyarakat Tiongkok.


Nah, di tengah taman tampak binatang yang dapat jatah jadi "lakon" tahun ini, Ular (Air). Aku gak kenal siapa tokoh yang berdiri sambil tersenyum di belakang ular itu, tapi wajahnya mengingatkanku pada sosok Hakim Bao, salah satu "superhero" di masa remaja, karena sifatnya yang adil dan tegas. Jadi penasaran pengen nonton drama tentang hakim Bao ini.


Yang ini mah bonus aja, gak termasuk dalam binatang penjaga langit :). Tpai menarik juga bahwa ornamen dengan gaya sejenis juga diletakkan di kolam ikan yang penuh teratai.

19 February 2013

An Old Tree and an Old Man


Seorang bapak tua sedang menyapu halaman Indomaret yang di depannya ada pohon (beringin???) cukup tua juga. Bapak itu sehari-hari menjadi tukang parkir di minimarket tersebut, begitu juga pohon itu, dari akar-akarnya kurasa dia sudah ada sebelum minimaret tersebut dibangun. Yang aku sayangkan adalah, keberadaan pohon itu justru tergusur oleh bangunan, dan parkiran minimarket. Lihat saja akarnya yang mulai ditebangi, padahal seharusnya pohon ini dirawat karena memberi kesejukan dan keteduhan di Jakarta yang panas. Salah satu bukti betapa egoisnya manusia, atau lebih tepatnya, logika gak dipakai lagi, demi alasan "kenyamanan" semua alias duit.

NB: Eh ... ternyata ini postingan ke-1000. Horeeee ... setelah bertahun-tahun bisa juga upload seribu cerita foto :)

13 February 2013

Earphone, Friend While Waiting


Earphone. Kecil, mungil, sederhana, tapi bisa dibilang salah satu benda penting bagi masyarakat modern, terutama kawula muda. Meskipun tidak pernah melakukan atau menemukan survey terkait, tapi aku yakin 70% lebih anak muda yang dijumpai di kota besar selalu mengenakan earphone, baik yang ukuran kecil, tanpa kabel, hingga yang berukuran besar dan cocok buat jadi topi :)


Munculnya iPod, mp3 player dan juga smartphone yang makin terjangkau membuat makin banyak orang dengan mudah menikmati musik dimana saja dan kapan saja, tentu dengan alat kecil ini agar tidak mengganggu orang lain. Alat ini terbukti berguna untuk membantu "membunuh" waktu, menyingkirkan kebosanan di saat menunggu atau saat sendirian. Termasuk yang kulakukan saat ini, saat aku menunggu teman untuk diskusi proyek di mal.


... ehm .... sepasang, seringkali lebih bermanfaat daripada sendiri (yang ini sedikit gak nyambung) ....


09 February 2013

Around Juanda Station


Deretan "atap" ruko yang ada di seberang stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Ini pertama kali aku ada di stasiun ini, sepulang dari Bekasi sengaja memilih menggunakan KRL biar lebih cepat. Aku sering "mampir" di halte busway Juanda, tapi tidak pernah berada di stasiunnya.


Memang perjalanan dengan KRL lebih cepat dibanding bis biasa, dan berhubung hari libur dan bukan jam sibuk, KRL cenderung sepi.


... seekor kucing kecil bermain sendiri di taman persis di bawah rel kereta dekat halte busway ...


Nah, sudah lama gak lewat sini, aku seperti merasa asing dengan jembatan penyeberangan di itu. Seingatku dulu di halte busway ini tidak ada jembatan penyeberangan. Jadi keluar dari halte busway, langsung berada di tengah jalan raya yang lebar, terus sembarangan saja menyeberang. Sekarang sudah ada jembatan penyeberangan, meskipun cuma satu sisi, dan ada rambu lalu lintas untuk membantu penyeberang jalan.


Dari sini tampak menara Gereja Katedral Jakarta menjulang dari kejauhan ...

Dian's Wedding at Bekasi


Meskipun masih capek dan berasa jetleg, aku paksakan untuk datang ke acara resepsi Dian (Bu Di) di Bekasi. Aku beberapa kali ke kota Bekasi, tapi belum pernah ke tempat resepsi ini, yang notabene rumahnya Dian, karena menurutku sangat pelosok, di pinggiran Bekasi hehehe... Modal nekat juga berangkat ke sana dengan angkutan umum bareng istriku dan Wahyu.


Jiah... pas acara nikahan kok sempat-sempatnya nyiumbau kaki sendiri to Mas Handre ini wkwkkww. Sementara orangtua cuma bisa mesem-mesem menyaksikan polah anaknya yang jadi raja sehari :)


Bagi Wahyu, perjuangan untuk datang ke acara resepsi ini. Dia sendiri tinggal di Bintaro, berangkat dari jam 9 pagi. Nekat, muka tebal sebagai jomblo datang ke acara resepsi teman karena aku ajak. Setidaknya dia bisa jadi teman bercanda di sepanjang perjalanan yang penuh dengan kemacetan. Macetnya sih bukan di Jakarta, tapi di Bekasi. Sialnya bagi Wahyu, saat pulang ke rumah dia kebagian macet di Jakarta akibat hujan dan banjir. (Dia baru tiba di rumah jam 8 malam, padahal di acara nikahan gak sampai setengah jam).


... para musisi sudah bersiap untuk menghibur para tamu kembali, setelah sebelumnya mereka beritirahat makan siang ....

Akhir kata, Selamat menempuh hidup baru buat Bu Di dan Mas Hand :)
Padahal aku berharap acara ini bisa jadi ajang reuni kantor lama, eh lha kok gak banyak yang datang.

08 February 2013

Changi, 30 Minutes Delayed


Sudah buru-buru datang, ternyata pesawat ke Jakarta ditunda keberangkatannya. Untung  penundaan cuma 30 menit. Seharusnya bandara Changi bukanlah tempat yang membosankan untuk menunggu, banyak fasilitas di sini, juga banyak "pemandangan" menarik. Tapi karena sudah capek, aku gak minat jalan-jalan lagi.


Ada Angry Bird edisi Star Wars di sini ...


... beberapa orang lebih memilih duduk-duduk dan bermain dengan smartphone mereka untuk menunggu keberangkatan pesawat. Harus diakui, fitur smartphone dengan berbagai aplikasi media sosial dan games  sangat membantu orang melewatkan waktu yang membosankan seperti menunggu.


.... happy Chinese New Year, and happy Valentine's Day :)

Chinatown, Gong Xi Fa Cai 2013


Lampion merah menghiasi bagian luar rumah/toko di kawasan Chinatown, entah setiap hari begitu atau karena waktunya menyambut perayaan tahun baru Imlek. Yang jelas saat aku keluar dari stasiun MRT, aku pemandangan seperti ini langsung menyapa, disertai dengan banyaknya "turis" yang berkerumun di sekitar pasar.


Aku jadi ingat, pertama kali aku ke Singapore, 7 tahun lalu, juga hampir bertepatan dengan Imlek. Aku ingat betul sempat mampir ke tempat ini dan bernarsis ria sebentar. Hanya saja waktu itu toko-toko belum buka karena masih terlalu pagi.


Melihat daerah ini jadi ingat kawasan kota tua di Semarang dan Jakarta. Tentu saja, bangunan di sini masih terawat meskipun tetap mempertahankan keaslian. Aku rasa penduduk, dan pemerintah setempat, paham betul pentingnya merawat bangunan kuno, termasuk untuk bisnis pariwisata.


Aku yakin, dulu bangunan ini pasti tidak berwarna ungu hehehe... Meskipun dicat berbeda, tidak membuat bangunan ini kehilangan ke-"kuno"-annya, malah jadi kelihatan bagus.


Sepertinya pemerintah selalu menghias jalanan jika ada festival budaya tertentu, dan aku ingat beberapa kali datang pas menjelang perayaan budaya tertentu, seperti Moon Cake Festival dan Deepavali.



Makan siang di salah satu gang, pelayanan cukup cepat. Tapi ya terus terang rasanya kurang memuaskan, sepadan dengan harganya yang miring. Atau mungkin aku salah pesan menu aja, bukan menu yang favorit. Gara-gara kebanyakan menunya pakai mie, sementara aku dah hampir makan mie tiap hari selama di sini. Giliran nyari menu nasi, pilihannya terbatas.


Kalau dibandingkan waktu aku jalan-jalan di Little India, sepertinya jenis oleh-oleh atau jualan yang ada di Chinatown ini lebih beragam. Soal harga sih gak jauh beda. Waktu beli barang, aku sempat bengong waktu pedagangnya ngomong pakai bahasa mandarin. Jiah, gak lihat apa muka item gini.


Sayang sekali aku ada jadwal meeting ke customer setelah makan siang, kalau gak, aku pengen beli bunga sri rejeki ini (lucky flower). Dulu pernah beli di puncak, sekarang jarang nemu di sekitar rumah.


Sebenarnya masih kurang puas jalan-jalan di sini, apa daya waktu terbatas. Ini saja bisa dibilang "bolos" hehehe.

Red and Yellow Flowers


Dekat stasiun MRT Tanah Merah, pas samping perempatan jalan Bedok, ada toko  bunga yang cukup besar.


Yang menarik bagiku adalah deretan bunga berwarna kuning dan merah, yang diatur berdampingan. Yah, terus terang aja, aku suka bunga karena indah, tapi aku gak kenal dengan nama-nama bunga, termasuk bunga jenis ini (malu hihihi)


Melihat bentuk bunganya dari dekat, kok mirip bentuk cemara, jadi teringat pohon natal. Andai saja bunga ini murah dan bunganya kaku,mungkin bisa jadi alternatif buat pohon natal bernuansa musim semi :D


07 February 2013

Yi Birthday


Hari ini Yi, anak sulung bos, ulang tahun. Padahal awalnya aku berencana jalan-jalan seusai dari customer, tapi apa daya, gak enak juga kalau gak ikut hadir dalam acara ultah anak bos. Apalagi aku tinggal di rumah mereka.


Yang hadir cuma keluarga dekat saja, dan patut diacungi jempol bahwa perayaan dilakukan dengan sederhana. Bibinya Yi yang datang dari Jerman sengaja memasak spagheti dan lasagna untuk acara ultah ini. Pertama kali makan lasagna, hmm... lumayan.

Chinese Herbal Tea


Ada yang tahu nama minuman ini? Setidaknya saat kami duduk di meja makan di sebuah restoran China, hidangan ini sudah ada. Semacam "default", mirip teh tawar yang disajikan di restoran Sunda :). Aku rasa ini teh, dengan tambahan bermacam herbal, termasuk bunga :) Rasanya sih segar, dengan sedikit rasa mirip jamu. Bisa dinikmati dan kurasa menyehatkan bagi tubuh. Selain itu, free refill, sampai kembung juga boleh asalkan pesan makanan.

Istana Park


Masih ada waktu sebelum meeting dengan customer, mlipir bentar ke taman seberang Dhobi Ghaut Green, sebuah taman yang kelihatan seperti hutan kota dalam skala kecil. Namanya Istana Park, entah apakah ada hubungan dengan instana kerajaan atau gak.


Jangan bandingkan dengan hutan kota di Cawang Jaktim, karena taman ini sangat rapi dan terawat, dan tentu saja bersih.





Anda saja gak ada kegiatan lain hari ini, mungkin aku bisa nongkrong cukup lama dan berkeliling sepuasnya di sini. Sayangnya aku ke sini bukan untuk liburan sepuasnya, tapi untuk urusan kerjaan :D


Senja di Situ Parigi - Pondok Aren

Kembali nongkrong di Situ Parigi, pas menjelang matahari terbenam, siapa tahu dapat golden hour yang menakjubkan. Air danau tampak berkurang...