Pagi-pagi kulihat seekor burung jalak (myna) sedang bertengger di atap rumah "tetangga". Mendengar suaranya, kurasa mirip suara burung gagak, serak-serak parau. Makanya aku sempat gak yakin waktu ada yang bilang kalau itu burung jalak.
Aku pernah mendengar kalau di Indonesia burung jalak sudah termasuk langka. Aku sendiri jarang sekali (mungkin bisa dihitung dengan jari) melihat burung jenis ini. Hanya di Singapura saja aku bisa menemukan burung jenis ini dengan mudah, malahan burung ini harus dikendalikan. Sementara katanya kalau di Indonesia, kalau ada yang menangkarkan burung ini wajib lapor ke dinas terkait.
Bagi warga Singapura, mungkin burung ini tidak lagi menarik. Tapi bagi pengunjung (turis) sepertiku, burung ini menyenangkan untuk dilihat.
No comments:
Post a Comment