Bulan purnama tampak bersinar di atas langit Jakarta, sementara salah satu pengunjung juga mendendangkan lagu "Di bawah Sinar Bulan Purnama". Pas sekali. Bangunan BBJ yang bergaya tradisional Jawa, ditambah pencahayaan yang tidak berlebihan, membuat acara ini terkesan diadakan di pedesaan :)
Sudah lama aku gak ikutan di acara keroncong yang rutin digelar di BBJ, Kompas Gramedia Jakarta ini, padahal gratis, dan lokasi juga gak jauh. Kali ini aku sempatkan datang berhubung ada rombongan dari KC Bandung yang datang, sekalian ingin membahas soal buletin, website dan sebagainya. Mosok mereka jauh-jauh datang dari Bandung, sedang aku sebagai "tuan rumah" gak nongol. Meski tidak banyak yang hadir, tapi suasana tetap meriah.
Mas Wiewied (atas) ikut menyumbang lagu Balada Pelaut (benar gak ya???) sementara Mas Adi (bawah) membawakan lagu Tirnonadi karya Gesang. Aku malah baru tahu lagu itu, selama ini aku hanya tahu Terminal Tirtonadi-nya Didi Kempot.
Kedua kakak-beradik ini sama-sama mengandalkan smartphone sebagai kepekan saat menyanyi :)
Nah, kalau ini Tiara (kalau gak salah dia nyanyi lagu Kota Solo), baru berusia 13 tahun. Generasi penerus musik Keroncong! Mantap.
Menjelang akhir acara, rombongan dari Bandung mengambil alih alat musik dan memainkan 2 lagu. Kalau saja acara ini tidak dibatasi hingga jam 8 malam, bisa-bisa mereka baru bubar setelah tengah malam heheheh.
... dan tak lupa ber-narsis-ria bersama sebelum pulang. Sebagian pengunjung sudah pulang sebelum acara selesai dan gak sempat ikut mejeng bareng. Oh ya, ada tamu dari Lampung juga, cuma aku belum terlalu kenal.
Bonus:
Sempat merekam lagu yang dibawakan Pak Widarto, lagu ciptaannya sendiri, yang menyinggung keadaan politik bangsa ini.
No comments:
Post a Comment