31 May 2022

Hilangnya Empang Samping Kompleks

Sejak beberapa hari lalu, tampak ada aktivitas pengerukan di lahan kosong sebelah kompleks kami. Dulu lahan ini adalah rawa, dan sebagian menjadi tempat pemancingan. Setelah berganti pemilik, tempat pemancingan tutup, dan jadi kolam yang terbengkali.


 Terlepas dari kapasitas atau daya tampung resapan airnya, setiap sungai sebelah kompleks meluap, sebagian air akan masuk ke wilayan ini, menggenangi kolam dan rawa di sekitarnya. Jadi meski tidak banyak, tapi adalah sejumlah air yang ditampung sementara, tidak semua dikirim ke bawah. Tapi kalau debit air kiriman dari atas terlalu besar, ya dampaknya gak maksimal, apalagi kalau kompleks seberang sampai banjir.

Nah, sekarang lahan ini mulai diuruk, ditimbun tanah hingga ketinggian lebih dari 1 meter permukaan awal, untuk dibangun cluster perumahan. Artinya aliran sungai bakal dipaksa terus mengalir deras ke bawah. Tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak pengembang, karena kebutuhan/permintaan rumah tapak masih banyak. Orang-orang yang ngomel soal lingkungan yang berubah fungsi jadi lahan perumahan, pada dasarnya juga bakal lebih memilih rumah tapak ketimbang rumah susun. Jadi ya selama kita masih jadi bagian dari "penikmat" rumah tapak itu, gak perlu terlalu kencang teriak soal rawa atau danau yang diuruk.

Ya semoga saja di kemudian hari, tempat ini tidak parah banjirnya, juga tidak memperparah banjir di Ciputat Baru karena aliran air pasti ada yang terhalang dan belok ke sana.

Kena Campak

Pagi ini aku antar El ke sekolah seperti biasa, bareng Fe. Pas sampai di parkiran, baru sadar kalau tangan El penuh bercak merah, juga di badannya. Ini tidak terlalu kelihatan waktu di dalam rumah karena pencahayaan tidak terlalu terang, baru kelihatan jelas saat di luar ruangan. El sendiri tidak demam atau menunjukkan gejala sakit lainnya.

Setelah konsultasi dengan guru, diputuskan untuk El ijin gak masuk sekolah, dan aku langsung mengajaknya ke dokter anak di RS Dhia. Agak lama menunggu, tapi tidak terlalu lama. Setelah dokter memeriksa bagian tubuh lain, termasuk mata dan mulut, disimpulkan memang El kena campak, diberi obat dan diminta istirahat secukupnya.

Kok bisa kena campak ya, padahal sudah vaksinasi? Ya vaksinasi kan versi lemah, bagaimanapun juga tidak selalu efektif dan tergantung daya tahan tubuh juga. Tapi vaksinasi tetap penting, namanya juga usaha. Juga apa yang dialami El saat ini, tanpa gejala yang berat, mungkin juga karena faktor vaksinasi juga.


El tampak lemas bukan karena sakit, meski ada pengaruhnya, tapi lebih karena bengong dan bosan hehehe. Bagaimana dengan Fe, perlu dipisah gak biar gak ketularan?

Kami memutuskan untuk tidak, biarkan saja. Katanya setiap orang berpeluang sekali seumur hidup terkena campak. Aku sendiri lupa kapan aku pernah kena campak.

Update:

Dalam waktu sekitar 3  hari tanda-tanda campak El sudah hilang. Setelah seminggu, aku antar El masuk ke sekolah lagi, eh ditolak, katanya perlu bawa surat keterangan sehat dari dokter karena ini termasuk jenis penyakit yang menular dan agak berat. Walah, kok gak dikasih info sejak awal sih. Terpaksa lanjut liburannya, aku bawa El ke dokter umum dulu sekedar minta surat keterangan sehat.

Oh ya, Fe tidak tertular, meski kami tidak memisahkan mereka saat bermain, mandi maupun tidur. Syukurlah.

25 May 2022

Makan di Babi Tjoy

Nah, kalau kali ini judulnya gak menjelajah cafe, tapi makan siang di warung makan bernama Babi Tjoy. Dari namanya sudah bisa ditebak kalau warung ini menyediakan makanan yang tidak halal bagi teman-teman yang muslim.

Sejak awal pindah ke daerah Ciputat/Bintaro, aku merasa kesulitan mencari tempat makan yang menyediakan makanan haram (baca: daging babi). Ada 2 mal besar, tak satupun tempat yang menyediakan makanan itu. Kata teman, kalau mau nyari harus ke BSD atau Alam Sutra. Nah, aku kenal Babi Tjoy ini malah dari GoFood. Jadi selama ini aku order lewat aplikasi itu saja. Dulu sempat penasaran nyari-nyari tempatnya, tapi gak ketemu, karena saat itu aplikasi Google Maps juga masih sedikit infonya. Baru sekitar setahun lalu aku iseng order GoFood tapi pick-up sendiri, baru ketahuan lokasi warung makan ini, cuma saat itu tetap makanannya dibawa pulang. 

Jadi ini pertama kali aku makan di tempat, sekalian ajak anak-anak.

 El menyebut ini nasi enak dan daging enak. Dia belum paham kalau ini daging babi, tapi dia doyan. Pernah beberapa kali nyoba daging sapi (termasuk steak), El belum terlalu suka karena cenderung alot, beda dengan tekstur daging babi ini. Selain nasi gurihnya yang enak, dagingnya juga rasanya enak, makanya El doyan makan di sini. Fe masih belum mau nyobain, cuma makan nasi saja itupun sedikit.

Aku beli porsi yang jumbo, jadi bisa dibagi dua dengan El.

Meski tidak luas, tapi ada ruang terbuka yang bisa membuat anak-anak nyaman bermain, termasuk ada kolam ikan kecil. Cuma ya memang gak ada wahana mainan khusus buat anak-anak, tapi setidaknya anak-anak gak bosan duduk doang.


Untung juga pas kami datang bukan jam makan siang, jadi tempatnya sepi dan anak-anak bisa bermain bebas tanpa kuatir mengganggu pengunjung lain.


 Entah apakah papan peringatan di depan pintu masuk itu ada kaitannya dengan makanan atau tidak, bisa jadi hehehe (becanda).


24 May 2022

Cafe Kopi Tiga Gelas

Nah, kali ini kami mencoba ngopi di Kopi Tiga Gelas, cafe di kebun yang terletak persis di samping sekolahnya El. Berkali-kali kami melewatinya, tapi tidak pernah sempat mampir. Kali ini saja, karena penasaran, kami mampir. 

Aku pesan kopi americano, oleh pemiliknya langsung dibuatin sendiri, sepertinya pegawainya sedang liburan. Lucunya, bagiku sih, sang "barista" minta maaf karena adanya kopi robusta, jadi bakal terasa pahit. Lah, bukankah kopi identik dengan pahit, jadi malah wajar. Mungkin dia pikir aku gak bakal kuat/suka minum kopi pahit. Lain  halnya kalau pakai jenis arabika yang lebih asem ketimbang pahit. Entahlah.

Pemilik kafe menyediakan kapur tulis buat anak-anak, jadi mereka bisa "berkarya" di lantai dan juga di salah satu meja yang terbuat dari beton. Lumayan buat aktivitas anak-anak, selain mondar-mandir di lokasi cafe yang lebih mirip kebun, jadi cukup terbuka, teduh dan asri karena banyak pohon. 

Sayangnya, karena namanya juga kebun, di  sini banyak nyamuk, dan kulitku termasuk mudah menarik banyak nyamuk.

Lokasi ini ada beberapa lapak dengan jualan yang berbeda, tapi yang aktif saat itu hanya 3 - satu lapak utama yang jualan kopi, satu lagi jualan jus dan salad, satu lagi lebih ke makanan. E

l pesan sosis dibalut mi, cukup menarik buat dia.

Fe ya seperti biasa, kentang goreng saja.

Kami harus bergantian untuk menikmati kursi goyang ini, sekedar bersantai di kebun. Kapan-kapan pengen punya kursi begini, kalau ada rejeki berlebih.


 Gak bisa berlama-lama di sini, gak tahan dengan nyamuknya.

Sekedar info, Kopi Tiga Gelas tutup setiap hari Senin. Kata pemiliknya, istirahat sehari, soalnya biasanya hari Minggu lumayan ramai sampai malam.

19 May 2022

Kopi Kebun Bintaro

Sambil mengisi waktu luang dan membantu anak-anak menghabiskan waktu lebih variatif, penjelajahan cafe kali ini membawa kami mampir ke Kopi Kebun Bintaro, tak terlalu jauh dari rumah, di sekitar Jl. Cenderawasih. Sempat baca beberapa review dan melihat foto-foto lokasi, cukup menarik, setidaknya cukup lega buat anak-anak bermain (harapanku).

Pesan kopi seperti biasa. Sayangnya, saat aku datang, menu makanan yang tersedia kurang variatif menurutku. Jadi aku beli yang ada saja, udon dan kentang goreng buat anak-anak.

Selain areal outbound yang teduh karena berada di pepohonan, ada juga ruang tertutup berAC jika ingin menikmati kopi dan makanan. Yang menarik ada ruang terbuka di atas, tapi jelas lebih cocok dipakai waktu senja dan malam agar gak kepanasan, dan tempat inilah yang dipakai sama anak-anak untuk bermain.



 Untuk santai dan ngobrol bareng teman-teman sih lumayan lah tempatnya, nyaman dan asri. Soal rasa kopi dan makanan lainnya? Ah sayangnya kau lupa. Mungkin lain kali bisa mencoba lagi.

11 May 2022

Seragam TK


Pagi ini ke sekolah anak untuk nyobain seragam yang akan dipakai buat tahun ajaran depan. Berbeda dengan kakaknya yang masuk sekolah sejak playgroup, Fe mulai masuk ke TK kecil saja. Selain dia kemampuan bicaranya lebih lancar dibanding kakaknya, juga ada teman sebaya di rumah membuat komunikasinya lebih baik, jadi gak perlu buru-buru masukin ke sekolah.

Ada 5 stel seragam yang berbeda dan akan dipakai dalam seminggu, jadi setiap hari pakai baju yang beda. Ukuranya agak baku, jadi kami memilih ukuran yang kira-kira paling sesuai buat Fe. Badannya kecil, jadi lebih mudah nyari seragam yang cocok, dan sengaja nyari yang agak longgar biar bisa bertahan sampai 1-2 tahun ke depan.

10 May 2022

Cafe Ajieb Ciputat Baru

Kami kembali melakukan penjelajahan cafe di sekitar rumah, dan pilihanku saat ini adalah Cafe Ajieb di Ciputat Baru, yang sebenarnya pernah kami kunjungi juga. Cuma karena pandemi sempat tutup, tapi kali ini mulai buka lagi. Lagipula aku sedang pengen makan nasi kebuli kambing bakar khas dari cafe ini.

Karena lagi sepi, anak-anak lumayan bebas bermain, meskipun tidak ada wahana bermain khusus. Jadi mereka mondar-mandir saja, sambil melihat ikan dan burung yang ada di sini.



 Aku pesan nasi kebuli kambing bakar, sedang untuk anak-anak seperti biasa es teh manis. Juga aku beli indomi goreng buat El, sayangnya aku lupa memberi keterangan ke pelayanan, jadi bumbu dicampur termasuk bubuk cabe. Meski pedas, El memaksakan diri untuk makan, mungkin karena rasanya enak, tapi sambil makan dia gantian sambil minum, jadinya es tehnya cepat habis.

Menurutku, nasi kebuli dan daging kambing bakarnya enak.

--

Update:

Sekitar 1-2 setelah kami berkunjung, cafe ini direnovasi dan masih tutup.

02 May 2022

Lebaran ke Kebayoran Lama - 2022

Anak-anak berpose sebentar di lingkungan stasiun Kebayoran Lama. Ya, kali ini aku mengajak mereka untuk bersilaturahmi di hari raya, ke satu-satunya saudara dekat yang aku miliki di Jakarta. Apalagi jaraknya tidak jauh dari rumah, dan dapat dijangkau dengan kereta api, jadi lebih mudah. Anak-anak sih belum paham, cuma ikut jalan-jalan saja, ketimbang suntuk di rumah saja.

Mereka belum terlalu kenal dengan keluarga mbak Dar (atau bagi mereka adalah Bude Dar dan Pakde Udin). Lama gak datang ke sini, syukurlah kondisi rumah mereka sudah jauh lebih bagus dan rapi.

Kebetulan ada Fatih, anaknya Wahyu yang seumuran dengan mereka, dan ceriwis minta ampun. Langsung mengajak mereka bermain, apa saja yang ada di rumah saat itu dan juga melihat hamster peliharaan Bagas. Bagas sendiri saat itu sedang tidur siang.

Setelah puas main, dan pas hujan mulai reda, aku ajak anak-anak ke Mal Gandaria City, jalan kaki saja karena dekat.

Di sini mereka naik kereta Gandaria Express sebentar, ya padahal mereka barusan naik kereta api beneran, tapi namanya juga anak-anak, yang penting senang.

Tidak banyak yang bisa mereka nikmati di mall ini, jadi aku ajak mereka mampir ke toko mainan sebentar dan membiarkan mereka memilih mainan yang mereka inginkan, tentu aku batasi harganya. El memilih mainan pistol Nerf, sedang Fe memilih boneka dan mainan lilin.


Sore hari kami pulang mumpung hujan sudah reda. Awalnya mau langsung naik taksi atau GoCar ke rumah, tapi ternyata susah dapatnya. Mungkin karena hari libur, juga hari raya, jadi banyak yang gak mau narik jadi supir. Bahkan taksi biasapun susah, aku lihat banyak yang antri di lobi mall untuk mencari taksi. Akhirnya aku pesan ojek online saja ke stasiun, terus kembali naik kereta api lagi. 


Sambil menunggu kereta tiba, yang agak lama, kami melihat kolam ikan di dalam stasiun.



Idul Fitri 2022

Setelah sempat dilarang dan sempat juga diadakan dengan protokol kesehatan yang ketat akibat pandemi, dengan jumlah peserta yang lebih sedikit, tahun ini sholat ied di kompleks kembali diadakan dengan cukup meriah.

Tetap sebisa mungkin mengikuti aturan-aturan dalam protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19, warga saat ini lebih antusias mengikuti sholat ied di Hari Raya Idul Fitri tahun ini, mengingat PPKM sudah mulai dilonggarkan.

Seingatku, setidaknya selama aku pindah ke lingkungan ini, ini kali pertama sholat ied mengundang khatib dari warga luar kompleks. Biasanya cukup dari para ulama yang ada lingkungan kompleks saja. Sepertinya beberapa warga mulai ada yang mudik ke kampung halaman, sesuatu yang sempat tertunda selama 2 tahun belakangan.

Memang sebagian warga sudah ada yang mudik, tapi ada juga warga yang berencana mudik hari ini, usai sholat ied di kompleks.






Selama dua tahun terakhir, warga tidak melakukan acara salam-salaman usai usah sholat, demi mencegah penyebaran virus. Tapi kali ini sudah lebih "berani", jadi acara rutin ini kembali dilakukan. Termasuk acara foto bersama, yang tentunya meriah dan gak ingin dilewatkan.








 Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Semoga semua amal ibadah diterima oleh Yang Maha Kuasa. Semoga tahun depan hari raya lebih meriah lagi karena pandemi sudah berlalu.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...