Showing posts with label Sunset. Show all posts
Showing posts with label Sunset. Show all posts

17 December 2022

Senja di Situ Parigi - Pondok Aren

Kembali nongkrong di Situ Parigi, pas menjelang matahari terbenam, siapa tahu dapat golden hour yang menakjubkan.

Air danau tampak berkurang, padahal bukan musim kemarau juga, tapi mungkin memang hujan sedang jarang turun.

Sungai di ujung danau juga tampat kering, tersisa aliran kecil, Kalau niat bisa nyari ikan di sana, pasti ada.



Pemandangan senja yang ditunggu, dengan siliuet peopohnan dan tower BTC menjadi salah satu ciri khas danau ini.




 Jalan setapak sekeliling danau sudah tampak rapi meskipun kecil, setelah direnovasi beberapa waktu lalu. Lumayan nyaman buat jogging keliling.

12 December 2022

Senja Situ Bungur

Masjid yang baru di tepi Situ Bungur dengan dua menara yang menjulang membuat pemandangan senja jadi tidak terlalu monoton.

Kelelawar mulai keluar dan sarang dan berkeliaran, termasuk di sekitar danau.

Rumah di tepi danau, kalau ada balkonnya bisa enak tuh buat ngopi pagi atau sore sambil menatap danau yang tenang meski kecil.

 

10 October 2022

Office Gathering - Day 2

Selesai sarapan, kami semua berkumpul di ruang rapat untuk acara kantor yang agak resmi. Aku sempat heran, kok semua pada bawa laptop, padahal aku pikir ini hanya acara gathering yang sifatnya santai. Meski berbaju casual, tapi sepertinya semuanya seperti serius kayak mau meeting kantor. Aku cuma bawa hape, dan cuek saja.

Memang acaranya lebih banyak santai, meski sifatnya seperti meeting. Di kesempatan ini Chin memaparkan sekilas tentang perusahaan dan apa yang sudah dan sedang dikerjakan dan progress selama ini. Kami juga sempat diskusi sebentar dengan dua client di luar negeri, sekilas memberi gambaran apa yang akan kami kerjakan ke depan.

Dari sini aku juga baru tahu singkatan dari nama kantor selam ini, yaitu BCX - Beacon Customer eXperience. Setelah selesai presentasi, kami memainkan beberapa game ringan dan membuat kami bisa lebih saling mengenal satu sama lain, seperti hobi, kekuatan dan personalitas masing-masing.

Di kantor ini ada 2 tim atau departemen yang terpisah, dan hanya Chin yang satu departemen denganku sehingga selama ini aku tidak pernah berinteraksi langsung dengan orang lain.

Selanjutnya kami makan siang di hotel, dengan menu khas Indonesia, tapi tetap ada variasi pilihan makanan dari luar juga. Pilihan makanan yang banyak, sementara orangnya tidak banyak, membuatku kewalahan karena pengen nyoba ini itu, tapi sudah terlalu kenyang. Ibarat makan di restoran all-u-can-eat. Ya, selagi dibayarin kantor dan sudah masuk dalam anggaran, gak ada ruginya untuk memakai "aji mumpung" hehehe.

Sore hari kami semua menuju ke kawasan Atlas Beach Fest, lagi-lagi sewa dua taksi online. Perjalanan agak macet, jadi lebih terlambat dari yang direncanakan. Semula aku pikir ini kawasan hiburan keluarga seperti Ancol, tapi ternyata bukan. Lebih mirip kawasan pub atau diskotik berskala luas, di daerah Badung.

Wendi sempat bilang kalau dulu tempat ini adalah HollyWings, yang ditutup karena masalah di Jakarta dan berimbas ke cabang lainnya. Wah, aku sih gak paham dengan berita-berita begitu.

Sebelumnya kami dapat info kalau bisa datang sebelum jam 3, akan dapat harga promo untuk fasilitas VIP, lumayan bisa hemat 50% lebih. Tapi karena jalanan sempat macet (yang bagi orang Bali adalah berkah karena tanda wisatawan banyak berkunjung), promo itu sudah berakhir.

Jadi sempat bingung, apakah masih mau pakai fasilitas VIP atau regular. Sebenarnya dari pihak kantor tidak masalah untuk mengeluarkan biaya VIP. Yang jadi masalah, paket VIP ada syarat minimal belanja, dan karena kebanyakan dari kami bukan orang-orang clubbing yang hobi minum alkhohol, fasilitas VIP itu akan sia-sia. Jadinya kami beli tiket regular saja, kalau gak salah sekitar 150 ribu per orang dapat bonus 1 welcome drink, tapi tidak bisa mengakses tempat2 khusus VIP. Sementara kalau VIP, kalau gak salah minimal spent 6 juta untuk 5 orang. 

Dari sekitar 6 pilihan welcome drink, hanya satu yang tanpa alkhohol yaitu es kelapa muda, selain itu adalah minuman oplosan dengan berbagai campuran, tapi kata Karl, semuanya berdasar Vodka. Aku cuma yang cocomelon ini. Bentuk botolnya keren, tapi rasanya ambyar, gak enak.

Lokasi ini berada persis di pinggir pantai, jadi bisa santai, minum-minum, nongkrong sambil menikmati pemandagan pantai dan matahari terbenam.


Jadi selama berjam-jam kami gak melakukan banyak aktivitas, hanya duduk saja, minum, mainan hape, ngobrol dan melihat pemandangan pantai.

Sesekali aku main ke pantai, jalan-jalan bentar dan motret suasana sunset dan pantai yang relatif masih sepi.

Sayang sekali aku tidak diijinkan membawa kamera digitalku, karena ada batasan lensa yang boleh dibawa masuk (kalau gak salah ukuran 50 inch ke atas gak boleh). Aku sendiri bingung kameraku ukuran berapa, tapi yang jelas memang besar, lha bisa zoom sampai 40x hehehe. Jadinya kameraku aku titipkan ke security. Akibatnya aku hanya bisa motret pakai hape, dan apesnya, sesaat setelah sunset, baterai habis.


 Jadi aku tidak bisa mengabadikan kegiatan kami setelah matahari terbenam.

Yang jelas setelah malam kami mencari tempat makan malam di kawasan itu juga, dan ada banyak pilihan restoran dan tempat makan yang nyaman. Selesai makan baru kami kembali ke hotel.

Salah satu teman sempat menyanyi karaoke dan mendapat bonus 1 kaleng bir gratis. Ah, aku pengen nyoba juga tapi masih malu hehehe.

31 December 2021

Akhir Tahun 2021

Suasana menjelang senja dari atap rumah di hari terakhir tahun 2021. Tidak ada rencana apa-apa untuk menyambut pergantian tahun ini, mengingat pandemi masih belum terlihat mereda. Ya di rumah saja.


Pemandangan sunset/senja terakhir tahun 2021 dari atap rumah. Langit cerah, tidak banyak awan.


 Meski tidak banyak acara akhir tahun, tapi masih banyak juga warga yang merayakan malam pergantian tahun masehi ini, setidaknya di rumah masing-masing, dengan menyalakan petasan dan kembang api. Malam hari aku sempat iseng melihat kemeriahan (baca: kebisingan) di langit malam ini. Sedikit hiburan di masa pandemi, semoga tahun depan bisa lebih baik dan pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir.

Amin!

25 August 2021

Rooftop as a Playground


Di rumah saja, untuk sementara menikmati sunset dari atap rumah saja. Iseng bawa mainan dan foto-foto.




Fe sudah mulai berani dan tidak lagi takut berada di atap tanpa harus dipegang. Kalau kakaknya sih jangan ditanya lagi.


Melihat foto-foto mainan ada di atap, El juga ingin ikut-ikutan. Jadi dia bawa mainan dan memainkannya di atas atap. Yang penting hepi saja lah.


Salah satu hasil panen kacang panjang yang cukup panjang. Sayang hasilnya sedikit, jadi tanggung juga buat dimasak. Tapi kalau sekedar untuk jadi pelengkap sayur asem sih cukup lah.


 Foto bertiga dulu ... cekrek.

13 July 2021

Good Sunset

Menikmati senja dari atap rumah, keindahan sederhana yang cukup untuk melepaskan syukur dan menikmati waktu yang ada. 


Mensyukuri hal-hal yang sederhana ini bukanlah melarikan diri dari masalah, tapi menjadi penyeimbang dalam menghadapi berbagai tekanan/masalah hidup yang ada.

 

27 May 2021

Senja di Situ Bungur

Tidak banyak kesempatan buat piknik, liburan atau sekedar main ke tempat rekreasi ataupun mall, jadi mengunjungi danau kecil dekat rumah sudah cukup buat sejenak melepas penat di sore hari. Apalagi saat bisa punya kesempatan menikmati senja yang menawan.


Memang ini bukan pantai yang indah ataupun puncak gunung yang megah, tapi bukan berarti tidak bisa disyukuri. Yang jelas anak-anak juga masih hepi saat diajak main ke tempat ini, masih lebih menyenangkan daripada terjebak di dalam rumah terus. Bahkan saat hanya ditemani cemilan cakwe dan air putih.

 

Mungkin suatu saat mereka tidak lagi tertarik buat nongkrong di sini, tapi biarlah ini jadi kenang-kenangan buat mereka. Semoga saat mereka bertumbuh remaja dan dewasa, mereka bisa menikmati alam sekitar mereka, tidak perlu pilih-pilih harus tempat yang populer ataupun mahal.

12 March 2021

Sore itu ...

Ya, hanya sebuah sore, di antara banyak sore dengan beragam variasi sunsetnya.

warna senja yang khas, dengan semburat lembayung berwarna jingga, kemerahan sesekali bercampur biru langit, akan terasa makin mempesona saat ada awan yang memantulkan cahaya senja itu.


 Di atas atap, tidak harus ada kopi untuk menikmati senja. Yang penting tidak hujan hehehe.

19 September 2020

Senja di Situ Bungur

Jalan-jalan lagi menikmati senja di Situ Bungur, di spot andalan agar bisa melihat twilight saat matahari terbenam. Kali ini cuma sama El karena Fe lagi tidur.


Para remaja dan anak-anak banyak bermain menghabiskan waktu senja di sini, semenjak revitalisasi yang membuat lokasi jadi nyaman buat santai, meskipun sekeliling danau masih tampak gersang.


Anak-anak masih antusias bermain layangan, bahkan saat layangan yang mereka temuka sebenarnya sudah compang-camping.



 Sebelum pulang, seperti biasa meminta El berpose ala kadarnya. Memang agak susah menyuruhnya bergaya, jadi ya sebisanya dia saja, untuk kenang-kenangan. Yang penting hepi bisa bermain sore hari.

15 August 2020

Situ Bungur - Pasca Revitalisasi

Kembali menikmati senja bersama anak-anak, setelah proyek revitalisasi dihentikan - lebih tepatnya sudah selesai. Tempat favoritku adalah sisi timur, tempat yang pas buat melihat sunset.


Tanpa alat-alat berat terkait proyek, orang-orang lebih leluasa menikmati danau dan bermain, apalagi seputar danau sudah ada jogging track yang memutar, -- sebelumnya juga ada, tapi kurang rapi -- dan lebih bersih karena masih baru. Salah satu kekurangannya hanyalah kurang hijau, karena pepohonan yang dulu ada di sekeliling danau sudah banyak berkurang.



 

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...