31 March 2013

Butterfly and Leaves


Mencoba bermain-main dengan aplikasi Camera 360, pas motret kupu-kupu yang nangkring di atas daun tetehan. Wah, hasilnya jadi artistik juga, mirip lukisan minimalis :)


Ini foto aslinya sebelum diolah.

29 March 2013

Family Time on Good Friday


Kami mengawali libur panjang di akhir pekan ini dengan menghadiri kebaktian Jumat Agung, yang diadakan terpusat di Gandaria City. Seperti tahun lalu, sebelum kotbah ada pemutaran cuplikan film The Passion of the Christ. Wah, kok jadi film wajib, jadi ingat film G30S/PKI yang dulu wajib diputar tiap tanggal 30 Maret jaman Orde Baru.


Tahun lalu, kami nyaris kesulitan menemukan tempat buat makan siang setelah selesai ibadah. Banyaknya jemaat yang hadir, dengan jam ibadah selesai pas waktu makan siang, dan hari libur pula, membuat mal ini terasa sangat penuh termasuk setiap restoran yang ada. Beruntung kami bisa keluar lebih awal (karena posisi tempat duduk dekat pintu keluar), dan bisa makan di Warjok Asli, di lantai dasar.

Pilihan makannya sangat istimewa, berbagai makanan tradisional khas Jawa ada. Wah, sempat kepikir, bakal ke sini aja kalau lagi bingung mau makan apa. Sayangnya, kualitas dan kuantitas makanan kurang sebanding dengan harganya. Aku, istriku dan Andre kecewa dengan makanan yang kami nikmati. Sayang sekali. Tapi minumannya sih tidak mengecewakan lah, aku menikmati es tape ketan yang maknyus.


Mengobati rasa kekecewaan setelah makan, kami menuju bioskop. Eh, sebenarnya memang sudah direncanakan sih untuk nonton film GI Joe : Retalion hehehe. Sekali-kali nonton di tempat mahal. Sebenarnya bakal keren kalau nonton di IMAX, tapi pengalamanku, nonton 3D untuk film action bikin pusing, karena gerakan pemain yang cepat. Jadi nonton yang biasa saja, murah meriah.

Pas awal kami datang, jam 12 pas, antrian bisa dibilang kosong. Kami bisa beli tiket dengan nyaman, dapat tempat duduk di tengah. Eh, giliran selesai makan siang, mendadak bioskop jadi penuh begini.

16 March 2013

A Hot Sunny Morning


Beberapa tukang ojek tampak menunggu penumpang di halte bis depan mal Central Park. Cuaca panas menyengat pagi ini sepertinya sudah biasa bagi mereka, demi mencari rejeki untuk keluarga. Aku sendiri nongkrong di sini karena janjian dengan penjual pasir kucing dari Bekasi.


Di depanku ada penjual roti goreng yang dagangannya laris manis dibeli pegawai CP dan TA. Benar-benar bisnis yang menggiurkan, roti yang digorengnya selalu cepat habis. Bahkan belum sampai jam 9 dagangannya  dah habis dan dia pulang.


Parkiran motor di pinggir sungai masih belum terlihat padat. Biasanya kalau dah siang jalan itu penuh dengan motor berjejer. Pengunjung maupun pegawai tampaknya lebih suka parkir di luar gedung daripada di parkiran.


Orang-orang berlalu-lalang di atas jembatan penyeberangan, dugaanku kebanyakan pegawai yang siap untuk bekerja di hari sabtu.


Blackberry Z10 baru saja diluncurkan di Jakarta, dan promosi cukup gencar di berbagai mall, juga oleh berbagai operator selular. Salah satunya oleh operator kuning ini, yang menawarkan DP mulai dari 1.5jt. Tidak bisa dipungkiri, meskipun pesona BB mulai meredup, Indonesia masih menjadi pasar sangat potensial bagi gadget asal Kanada ini.


Logo Central Park dari dekat :)


Dari kejauhan tampak menara BNI, jadi background jembatan layang jalan tol Tomang.

Ternyata penantianku sia-sia. Entah mengapa, sudah lebih dari satu jam menunggu tanpa kabar dari orang yang seharusnya menemuiku. Lapar dan panas, aku putuskan pulang jalan kaki ke rumah.

15 March 2013

Cat's Eye


Ini mata kucing kampung yang paling manja di rumah, Kucrut. Pas aku kerja di teras atas, dia ikutan tidur siang menemaniku kerja. Padahal biasanya dia tidur siang di atas lemari pakaian. Foto matanya masih kurang dramatis, gak sampai kelihatan pemandangan terpantul dari matanya .


13 March 2013

Cloud like Cotton Balls


Suatu pagi di Jakarta, cuaca cerah berawan tipis yang menyelimuti mirip bola-bola kapas. Iseng aja motret-motret di sekitar perempatan Tomang.


Katanya awan seperti ini disebut Cumulus, pelajaran waktu SMP yang sudah kulupakan :) Meskipun berawan tipis, tapi udara pagi ini sudah sangat menyengat, meskipun belum sampai jam 9 pagi.


Kok mendadak nemu sebuah percakapan dalam buku The Complete Peanuts oleh Charles M. Schulz
Aren't the clouds beautiful? They look like big balls of cotton... I could just lie here all day, and watch them drift by...

This is Me


Oke, sekali-kali majang foto diri sendiri ah. Bukan niat narsis, tapi Yohan yang iseng motret karena nyobin Galaxy Camera yang kubawa.

Kemampuan teknis yang beda menghasilkan foto yang beda juga. Dia bisa ngutak-atik mode manual, sementara aku selalu mengandalkan mode auto :)


Nah, ini dia yang iseng ngambil2 foto tadi

11 March 2013

Information Board @ Busway Shelter


Di halte busway Patra Kuningan sudah ada papan informasi bis dan halte di yang terdekat. Cukup lengkap dan informatif. Angan-anganku 5 tahun lalu, lambat laun terwujud. Waktu dulu sering mondar-mandir pakai busway, dan juga bus antar kota lain, sempat terpikir mengapa di halte tidak ada informasi tentang situasi armada yang ada. Khususnya kapan bis terdekat akan datang, atau setidaknya tahu dimana bis yang terdekat, karena dengan kemacetan yang ada kadang susah menentukan waktunya.

Adanya informasi saat menunggu bisa memberi pengharapan, atau setidaknya penumpang bisa paham dengan kondisi yang ada dan mengambil keputusan apakah tetap menunggu atau pindah armada. Jauh lebih baik dibandingkan menunggu tanpa kejelasan apa-apa. Bikin emosi :)

Moga saja pengelolaan bis Transjakarta makin membaik dan maju, bisa jadi alternatif transportasi yang nyaman dan aman.

10 March 2013

Easter Bunny and Eggs @ Gandaria City Mall


Meski jauh kurang meriah dibanding perayaan Natal, beberapa mall tetap membuat dekorasi dalam rangka perayaan Paskah, seperti yang tampak di mal Gandaria City, Jakarta Selatan.


Tentu saja, icon yang ditampilkan bukanlah icon yang "rohani", lebih pada icon yang populer dan ceria seperti Kelinci dan Telur Paskah. Maklumlah, mal bukan tempat keagamaan, lebih pada tempat komersil, sehingga menampilkan apa yang lebih bersifat umum dan menarik pengunjung dari berbagai kalangan.

Beberapa kalangan sinis menganggap sebagai racun kapitalisme dan komersalisme, beberapa menganggap sebagai strategi marketing :)


Ah, hari paskah masih lama, tapi patung-patung kelinci ini sudah ada yang rusak. Sayang sekali.

Kids playing


Aulia dan Fadil, dua bocah bersaudara sepupu, sedang bermain dengan riang meskipun dengan sarana seadanya. Setidaknya mereka bisa memanfaatkan lahan yang terbatas untuk bermain di luar, tidak terkurung di dalam rumah dengan televisi atau permainan elektronik.

09 March 2013

A Cat with Ribbon Gift :)


Kucing gendut satu ini paling penurut dibanding kucing-kucing lain yang ada di rumah. Padahal dulu dia kucing liar yang suka keluyuran dan sok jagoan, tapi di rumah paling manja. Kali ini aku sengaja pasang pita bekas kado jadi dasi kupu-kupu hehehe ... sedikit maksa. Dia gak banyak berontak, meskipun akhirnya pita itu lepas juga karena memang tidak kuat ikatannya.


Nah, istriku gak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk foto bareng si Kucrut gendut ini :)

08 March 2013

Fountain at CGK


Baru kali ini sempat melewati dan melihat dari dekat air mancur yang ada di dekat shelter bus Damri di Terminal 2 bandara CGK.


Pemandangan di malam hari tampak menarik juga, setidaknya dengan taman dan lampu-lampu sekitarnya bisa "menyegarkan" pemandangan di luar bandara yang hanya penuh dengan areal parkiran.

Changi Aviation Gallery - Terminal 2


Pas jalan-jalan di Terminal 2 Bandara Internasional Changi, aku nyasar di ruangan ini - Changi Aviation Gallery. Seharusnya sih aku menunggu di Terminal 1. Ruangan ini yang cukup nyaman untuk istirahat.


Karena hanya sepintas, aku tidak terlalu mengamati dan menikmati detail informasi yang ditampilkan di galeri ini. Secara menyeluruh sih cukup menarik dan bisa menambah pengetahuan, terutama tentang sejarah penerbangan di Singapura.


Lah, kok ada tutorial cara membuat origami pesawat terbang hehehe ... mainan jaman kanak-kanak yang murah meriah.


Ada dua orang dengan nyenyaknya tidur di tempat ini, entah pengunjung atau pegawai. Seingatku di pintu masuk ada peringatan yang melarang orang tidur, memanjat dan (bahkan) belajar di tempat ini. Yah ... begitulah.

http://www.changiairport.com/at-changi/entertainment-lifestyle/changi-aviation-gallery

06 March 2013

Cathedral of the Good Shepherd, Singapore


Saat sekilas melihat bangunan gereja ini, tampak seperti hanya sebuah gereja tua peninggalan jaman kolonial. Makanya aku sempat ragu waktu melihat papan nama yang menyebutkan bahwa ini adalah Katedral. Setahuku, katedral biasanya merupakan gedung gereja (katolik) termegah di sebuah kota.


Sementara gedung ini, meskipun tetap terlihat megah dan luas, tapi bagian luarnya tampak seperti kurang terawat. Mungkin karena masih dalam tahap renovasi. Cat luarnya tampak tidak cerah. Sekalipun bangunan tua, tapi kalau penting dan sering digunakan biasanya akan terawat catnya.

http://en.wikipedia.org/wiki/Cathedral_of_the_Good_Shepherd

Ternyata katedral ini adalah gedung gereja katolik tertua di Singapura, mulai dibangun tahun 1832.


Di seberang jalan juga ada bangunan mirip gereja, dengan gaya bangunan yang mirip juga. Tapi aku kurang yakin apakah itu gedung gereja atau tidak. Di tembok luar gedung itu cuma tertulis Chijmes, yang lebih mirip tempat belanja dibanding lingkungan gereja.


Bonus: lagi ada yang foto pre-wedding di Chijmes. Orang Indonesia kah?

Keisuke Tonkotsu King, Tanjong Pagar, Singapore


Seorang pramusaji sedang membereskan perangkat makanan. Kata bos, ini adalah tempat ramen paling enak di Singapura. Semula kupikir tempatnya bakal mewah, minimal kayak restoran di mall atau hotel. Ternyata tidak...


Warung ini ukurannya kecil saja, bisa dibilang seukuran warteg di Jakarta. Dekorasinya juga "berantakan", jauh dari kesan elegan. Tapi sepertinya ini disengaja, dibuat seperti suasana warung-warung sejenis di Tokyo sana. Bagi yang pernah tinggal di Tokyo mungkin bisa maklum, bahkan seperti berasa berada di ibukota Jepang itu. Bagiku sih gak ada masalah dengan dekorasi dan tempat, hanya saja bangkunya jadi sedikit, dan di jam sibuk akan membuat antrian yang cukup panjang. Terbukti memang warung ini populer. Oh ya, kalau bawa rombongan dan belum semua datang, kita gak boleh masuk, harus menunggu sampai semua orang datang dulu. Jadi gak ada istilah "ngetekin" tempat duduk.


Sesuai rekomendasi bos, pertama kali aku pesan yang black spicy ramen, dengan rumput laut. Tidak banyak pilihan menu di sini, hanya 3 jenis ramen dengan tambahan topping seperti telor, rumput laut dan jamur. Secara default akan dapat daging babi, tapi di daftar menunya kita bisa memilih apakah mau pakai daging babi atau tidak. Rasanya, buatku sih enak. Meskipun suasana tempatnya seperti warteg, tapi harga makanan gak bisa dibilang murah. Untuk ramen antara 11-14 SGD.


Dalam kunjungan kedua (si bos emang tergila-gila dengan ramen di sini), kami dapat "mainan" sambil menunggu makanan disajikan. Sepertinya ini wijen, dan kami harus menumbuknya sendiri sebelum dicampur ke dalam ramen. Rasanya lumayan juga.

https://plus.google.com/112619223614308272492/about?gl=US&hl=en

05 March 2013

Fallen Yellow Flower


Bunga ini banyak bertebaran di taman. "Karpet" (lagi blank nyari istilah, karena bukan pasir beneran) yang ada memiliki warna yang kontras dengan warna bunga yang jatuh ini, membuat keindahan sederhana yang sayang untuk diabaikan begitu saja.


Beautiful Green Bird


Yang menarik dalam jalan-jalan pagi ini ke taman di Chempaka Kuning adalah aku menemukan beberapa burung cantik sedang makan di salah satu pohon di taman. Sebelumnya aku belum pernah menemukan burung seperti ini, baik di Singapore maupun di Jawa. Mungkin di kebon binatang pernah lihat dan lupa, tapi yang jelas tidak di alam liar.


Aku gak yakin apakah ini burung kakaktua atau bukan, tapi mirip. Sebagian besar bulunya berwarna hijau, paruh merah dan kepala kecoklatan.


Aku yakin, kalau ada burung seperti ini di kota-kota di Jawa, pasti langsung diburu untuk dijual atau sekedar dipelihara sendiri :)


Ini adalah buah yang sedang dimakan oleh burung-burung tersebut. Aku juga gak tahu nama buah itu, meskipun penasaran, tapi aku gak berani nekat mencoba mencicipi buah tersebut. Padahal warnanya menggiurkan hehehe....

Ada yang tahu nama burung ini? Juga nama buah yang dimakannya?

Another Morning Walk


Meski bangun agak kesiangan, aku paksakan diri jalan-jalan pagi, karena gak ada kesempatan lain dalam minggu ini. Kali ini aku ambil ke arah utara, karena kupikir ada taman lain dengan peralatan fitnes di sisi tersebut. Ternyata tidak ada, hanya taman bermain biasa.


Jembatan penyeberangan tanpa atap, tampak bersih meskipun catnya mulai pudar.


Seperti biasa, di sekitar sini selalu mudah menemukan burung-burung jalak berkeliaran, termasuk nongkrong di atas atap rumah. Kalau di Jawa seringkali ada hiasan atap rumah berbentuk ayam, di sini burung beneran (ya tentu saja tidak permanen) hehehe...



... tidak banyak kucing liar kutemui, tapi kalaupun ada pasti tampak terawat, bersih dan gemuk....


Deretan perubahan di pinggir sungai, sangat rapi dan bersih, apalagi dalam cuaca yang cerah begini. Aku melongok ke sungai, tampak airnya pun jernih, mirip dengan sungai yang kutemui di lereng Merapi. Bandingkan dengan sungai di Jakarta? Ah, gak perlu :)


Dua anak kecil itu menyeberang


Saat melewati jembatan ini, pengguna sepeda diharapkan menuntun sepedanya. Entah mengapa, pada

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...