31 May 2022

Kena Campak

Pagi ini aku antar El ke sekolah seperti biasa, bareng Fe. Pas sampai di parkiran, baru sadar kalau tangan El penuh bercak merah, juga di badannya. Ini tidak terlalu kelihatan waktu di dalam rumah karena pencahayaan tidak terlalu terang, baru kelihatan jelas saat di luar ruangan. El sendiri tidak demam atau menunjukkan gejala sakit lainnya.

Setelah konsultasi dengan guru, diputuskan untuk El ijin gak masuk sekolah, dan aku langsung mengajaknya ke dokter anak di RS Dhia. Agak lama menunggu, tapi tidak terlalu lama. Setelah dokter memeriksa bagian tubuh lain, termasuk mata dan mulut, disimpulkan memang El kena campak, diberi obat dan diminta istirahat secukupnya.

Kok bisa kena campak ya, padahal sudah vaksinasi? Ya vaksinasi kan versi lemah, bagaimanapun juga tidak selalu efektif dan tergantung daya tahan tubuh juga. Tapi vaksinasi tetap penting, namanya juga usaha. Juga apa yang dialami El saat ini, tanpa gejala yang berat, mungkin juga karena faktor vaksinasi juga.


El tampak lemas bukan karena sakit, meski ada pengaruhnya, tapi lebih karena bengong dan bosan hehehe. Bagaimana dengan Fe, perlu dipisah gak biar gak ketularan?

Kami memutuskan untuk tidak, biarkan saja. Katanya setiap orang berpeluang sekali seumur hidup terkena campak. Aku sendiri lupa kapan aku pernah kena campak.

Update:

Dalam waktu sekitar 3  hari tanda-tanda campak El sudah hilang. Setelah seminggu, aku antar El masuk ke sekolah lagi, eh ditolak, katanya perlu bawa surat keterangan sehat dari dokter karena ini termasuk jenis penyakit yang menular dan agak berat. Walah, kok gak dikasih info sejak awal sih. Terpaksa lanjut liburannya, aku bawa El ke dokter umum dulu sekedar minta surat keterangan sehat.

Oh ya, Fe tidak tertular, meski kami tidak memisahkan mereka saat bermain, mandi maupun tidur. Syukurlah.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...