10 August 2014

Flying Without Wings


Penerbangan kali ini cukup menyenangkan buatku, meskipun delay 30 menit, karena aku dapat tempat duduk dekat jendela dan di baris nomor dua, sehingga pemandanganku tidak terhalang oleh sayap pesawat. Ditambah lagi dengan cuaca yang cerah, dan aku terbang di sore hari sehingga ada kemungkinan bisa menyaksikan matahari tenggelam dari atas awan. Mungkin ini yang kedua kalinya aku dapat tempat duduk di depan :)


Hamparan tanah kosong di daerah sekitar bandara yang ada di tepi pantai. Petak-petak itu mungkin sawah, tapi mungkin juga tambak nelayan.


Cuaca cerah dan berawan memberi pemandangan yang indah, dan bukan hanya aku yang tertarik mengabadikan pemandangan itu. Terbukti penumpang di depanku juga sibuk memotret dengan kamera ponselnya.


Semula aku agak kecewa karena aku dapat tempat duduk di sisi kanan, sehingga aku tidak akan dapat menikmati pemandangan sunset. Tapi justru aku beruntung, karena di sisi kanan, cahaya matahari tidak terlalu menyilaukan, berbeda dengan di sisi kanan yang terkena langsung sinar matahari. Aku perhatikan hampir semua jendela di sisi kiri ditutup karena terlalu silau oleh sinar matahari.


Awan-awan bergumpal cukup tebal, selain seperti kapas juga mirip gumpalan salju di atas air :) Ah, pemandangan yang menakjubkan.

Meskipun saat lepas landas cuaca sangat cerah, hingga sekitar 30 menit, ternyata tak lama kemudian kami harus menembus awan yang gelap dan hujan deras. Jadi pemandangan di luar tidak lagi menarik, dan tidak ada suasana matahari tenggelam yang bisa dinikmati. Ternyata lebih beruntung duduk di bagian kanan :)

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...