06 August 2019

Sepeda Baru


Saat mengetahui ada kurir berhenti di depan rumah dan menurunkan sepeda, El langsung antusias. Padahal belum diberitahu kalau itu sepeda miliknya. Setelah diserahkan, langsung tidak sabar untuk mencobanya. Istriku tidak tega melihat El tidak bermain sepeda selama beberapa hari, makanya langsung dibelikan secara online.


El masih kesulitan untuk naik ke atas sadel, tapi setelah bisa duduk di sadel, dia bisa menjalankan sepedanya. Jadi beberapa kali masih perlu bantuan untuk naik ke sadel. Tapi karena kakinya belum bisa menyangga langsung, meski ada bantuan dua roda samping, tetap saja beberapa kali El terjatuh ketika melewati jalan berlobang yang membuat sepedanya miring. Namanya juga belajar.


Ini kondisi sepeda roda tiga yang lama, yang rusak parah bagian roda belakangnya. Hingga saat ini masih misterius, apa yang menyebabkan sepeda ini rusak. Tidak ada yang mengaku, dan El sendiri tidak mampu bercerita. Aku cuma ingat suatu hari El datang membawa ban sepeda, sementara sepedanya ditinggal di pinggir jalan sudah ringsek. Sempat kepikir apakah sepeda ini rusak karena masuk ke selokan, atau terlindas mobil/motor? Tapi rasanya tidak mungkin. Kalaupun jatuh ke selokan, tidak akan rusak parah seperti ini.

Analisaku, ada yang mencopot ban luar sepedanya, sesuatu yang aku sendiri agak sulit melakukannya. Nah, setelah ban luarnya lepas, bagian dalamnya yang berbahan plastik jadi sangat rapuh. Tanpa ban luar, sepeda ini bakal ringsek saat diinjak anak seukuran El. Begitu juga dengan rangka besi yang menyangga sadel, memang sudah agak peyot. Meski dugaanku ada orang lain yang terlibat, mungkin anak/cucu tetangga, tapi aku tidak mau berspekulasi. Ikhlaskan saja. Setelah ada gantinya, barulah sepeda rusak ini aku serahkan ke tukang loak, gratis.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...