28 April 2014

Elementary School March


Pagi ini mendadak ada suara gemuruh seperti marching band, yang semakin lama semakin mendekat. Kucing-kucing mulai panik,dan beberapa langsung bersembunyi karena kehebohan ini.


Rupanya anak-anak SD Tanjung Duren Selatan sedang mengadakan pawai untuk memperingati hari Kartini.


Rombongan paling depan berisi anak-anak marching band, dengan berbagai alat musik. Tidak bisa dibilang rapi, tapi ya lumayan lah, usaha yang patut dihargai.


Setelah rombongan pemain musik berlalu, dibelakangnya anak-anak lain berbaris tidak rapi, masing-masing mengenakan beraneka ragam baju daerah, dari seluruh penjuru nusantara. Gak cuma baju daerah, ada juga yang memakai baju petani, seragam polisi dan lain-lain.

Tapi salut juga ada yang pakai baju ala Papua, meskipun diganti dengan tali rafia. Kurasa itu pakaian paling murah-meriah, gak perlu ke salon seperti baju adat lainnya.



Semula aku pikir pawai ini akan parkir di TK samping rumah, ternyata lanjut terus. Waduh, padahal ujung gang itu jalannya kecil banget, cuma cukup untuk dilewati motor. Kayaknya pawainya agak maksain biar lewat depan kantor kelurahan.

Belakangan aku mulai berpikir, mengapa hari Kartini diperingati dengan berbagai mengenakan pakaian adat daerah. Kartini kan tokoh pemikir emansipasi wanita, apa hubungannya dengan baju adat? Sementara justru hari Sumpah Pemuda jarang diperingati semeriah ini. Kayak gak nyambung dengan semangat Kartini. Ah sudahlah... mungkin sudah jadi tradisi, dan sayangnya para pekerja di dunia pendidikan cukup enggan meninggalkan tradisi dan kurang kreatif menggali semangat Kartini.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...