Setelah berkali-kali golput, hari ini aku memutuskan untuk menggunakan hak pilihku, meskipun aku milihnya ya asal aja. Ada beberapa alasan seperti namaku sudah terdaftar di DPT, lokasi TPS yang sangat dekat, dan aku menggunakan alasan pemilu ini untuk menunda tugas keluar kota :) Jadi rasanya kok makin besar rasa bersalah jika aku gak ikutan nyoblos dan nyelup.
Pak RT tempatku ternyata jadi ketua TPS :) Aku sempat heran, kok aku gak dapat undangan ya, dan ini jadi salah satu alasan kenapa aku ngotot datang. Banyak desas-desus dan berita kalau surat suara yang tidak dimanfaatkan bisa disalahgunakan untuk berbuat curang. Apalagi pak RT termasuk salah satu jurkam salah satu caleg, dan aku cukup paham lah karakter bapak ini, meskipun belum lama kenal. Jadi aku paksain aja untuk datang, dan karena memang namaku ada di daftar, aku gak ada masalah untuk mendaftar nyoblos meskipun tanpa undangan.
Aku sengaja datang agak siang, memanfaatkan hari libur untuk bangun tidur lebih santai. Alhasil dapat nomor antrian 91. Syukurlah antrian nyoblos ini gak seperti antri di cs bank. Gak sampai 15 menit aku sudah dapat giliran nyoblos. Aku sengaja milih caleg perempuan yang ada di urutan paling bawah, satu untuk partai gurem, satu untuk kandidat pemenang :) Untuk DPD aku milih Sabam Sirait.
Pas aku lagi nunggu giliran nyoblos dan berkeliling TPS sambil motret sana-sini, seorang bapak menghampiriku. Aku kenal dia sebagai penjual nasi uduk, tetanggaku. Dengan ramah dia menyalamiku dan bertanya "Sudah ada calon?". "Sudah", jawabku meskipun ragu. Rupanya dia juga jadi caleg untuk DPRD dari salah satu partai gurem. Ooo... pantesan selama ini di depan rumah ada poster dengan foto kurang jelas yang rasanya aku kayak kenal. Yah, lumayan buat berbasa-basi menunggu giliran.
Sah ...!
No comments:
Post a Comment