02 May 2014

Semanggi Bridge - Jakarta


Lalu lintas di jembatan Semanggi, atas maupun bawah, terlihat masih lancar, diamati dari atas Sky Dining Plasa Semanggi, lantai 10. Tapi langit di atas Jakarta sudah makin gelap karena mendung. Siang ini aku janjian sama bos Harris di sekitar SCBD jam dua, makanya aku menunggu di Semanggi sebentar sekalian makan siang.


Untuk menuju SCBD aku pilih jalan kaki saja. Nanggung kalau naik angkot atau taksi. Sengaja memilih rute melewati bawah jembatan layang (tol dalam kota), soalnya lebih asri dengan taman yang rapi dan bersih. Sudah lama aku tidak melewati tempat ini, dan rupanya lebih tertata. Waktu lewat ada beberapa motor yang parkir dan beberapa pedagang kaki lima yang mangkal.


Heran juga, kok malah di sini ada banyak tempat sampah, padahal kayaknya jarang digunakan buat nongkrong. Pilihanku untuk mengambil jalur bawah kali ini termasuk tepat, dibanding menyeberang dengan jembatan penyeberangan di samping Polda. Soalnya baru setengah perjalanan, hujan turun sangat lebat. Jadi aku bisa berteduh di bawah jembatan Semanggi yang sudah rapi ini.


Beberapa pengendara motor juga memilih berteduh di sini. Sesekali air mengucur deras dari jalanan di atas jembatan, kalau gak hati-hati bisa basah kuyup. Sepertinya memang tempat ini disediakan untuk berteduh para pengendara sepeda motor, dengan tempat "parkir" yang cukup luas, sehingga mencegah terjadinya kemacetan. Kalau dipikir-pikir, salah satu penyebab kemacetan di Jakarta khususnya di saat hujan lebat adalah pengendara motor berteduh di bawah jembatan, yang seringkali menutupi jalanan. Nah, areal di bawah jembatan ini dirapikan dengan conblok dan cocok untuk berteduh, bisa nampung puluhan motor.


Tapi dasarnya orang-orang Jakarta, entah gak tahu atau karena malas, tetap aja mereka lebih suka nongkrong berteduh di jalan. Untung saja jalan sebelah ini memang gak padat, jarang ada kendaraan yang lewat, dan jumlah motor juga belum banyak, sehingga gak sampai bikin macet. Tapi ya tetap saja jadi gangguan buat mobil lain yang ingin terus melaju. Padahal sudah disediakan tempat parkir gratis.


Satu lagi masalah di sini, selokan yang tidak terawat. Kalau diamati, selokannya sebenarnya cukup untuk menghindari terjadi genangan air. Dalamnya hampir setengah meter. Tapi kayaknya selokan yang disebelah sono itu banyak sampahnya, sehingga air meluap dan tidak mengalir dengan lancar. Akibatnya ya genangan air sampai ke jalan raya. Meskipun tidak sampai "banjir", tapi ya tetap mengganggu. Buruknya drainase juga jadi salah satu penyebab banjir, parahnya lagi ini terjadi di pusat kota yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari dinas terkait.


Loh, kok balik lagi ke atas? Bukan, ini memang foto pas masih di atas plasa Semanggi. Biarin saja dipajang belakangan, buat pemanis. :)

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...