25 May 2014

Church Service in Javanese


Seorang bapak-bapak mendadak beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke speaker sambil mengulurkan smartphonenya. Oh, rupanya dia hendak merekam lagu yang dinyanyikan oleh paduan suara adiyuswa. Dalam hati aku senyum-senyum sendiri, ternyata aku bukan satu-satunya orang yang berniat merekam lagu dalam ibadah minggu ini :)


Karena istriku sedang berhalangan, sengaja aku menghadiri kebaktian minggu pas jam 10 di GKJ Nehemia, Lebak Bulus, karena di jam ini ibadah dibawakan dalam bahasa Jawa. Memang pengunjungnya sangat sedikit, mungkin seperti halnya istriku, banyak yang merasa kurang nyaman beribadah dengan bahasa Jawa, sekalipun di GKJ. "Gak terlalu paham kata-katanya", demikian kata istriku. Wajar, karena bahasa yang digunakan seringkali bahasa tingkat tinggi (krama inggil). Bahkan ibuku sendiri lebih memilih menghadiri kebaktian yang berbahasa Indonesia, kalau gak jam 6 ya jam 8 pagi, tapi kurasa sih alasannya lebih karena waktu, bukan karena bahasa.


Mozaik kaca di depan pintu masuk gereja.


Karena jarak cukup jauh, aku memilih memakai bis Transjakarta untuk berangkat ataupun pulang dari gereja, kalau naik taksi jaraknya jauh, tekor kalau cuma sendirian. Lagipula di hari Minggu pagi jalanan relatif lancar, dan busway juga gak terlalu penuh. Contohnya ini, kosong melompong pas masih di terminal Lebak Bulus. Pas berangkat sih sudah mulai penuh, tapi tetap ada bangku kosong.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...