07 April 2015

Pasar Ceger


Deretan motor di parkir di depan Pasar Ceger, masih belum terlalu ramai, dibanding dengan halaman parkir yang luas. Pagi ini aku nyoba belanja ikan di situ sebagai alternatif tempat belanja selain pasar modern. Di pasar modern sih lengkap dan banyak penjualnya, tapi harga relatif mahal. Dengan kebutuhan ikan yang makin banyak, selisih harga sedikitpun cukup berarti :)


Meskipun merupakan pasar tradisional, kayaknya pasar ini baru saja di renovasi. Bangunannya sederhana, tapi di dalamnya tampak bersih. Berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya yang gelap dan becek. Jarak tempuh dari rumah juga gak terlalu terasa jauh kalau naik motor, kalau naik angkot, meskipun cuma 2 kali ganti, terasa jauh.


Yang jualan ikan hanya ada 2, dan ada 1 lagi khusus ikan tawar segar (lele, nila, mas, dsb). Syukurlah ikan yang aku butuhkan ada dan masih cukup banyak, ikan tongkol dan kembung layang. Harganya per kg masih 25 ribu, sementara kalau di pasar modern harganya sekitar 30 rb. Selisih 5 ribu rupiah, kalau beli 5kg kan sudah dapat tambahan 1kg. Lumayan.


Waktu aku datang masih banyak tempat yang belum terisi dan kosong, juga banyak kios yang masih tutup. Entah karena masih baru atau tempatnya masih sepi pengunjung, entah juga. Tapi waktu aku pulang, halaman parkir sudah mulai ramai. Kata temanku yang tinggal dekat situ, dia agak malas ke pasar itu karena masih sepi dan gak ada tempat jajanan yang enak. Aku sendiri kayaknya bakal milih tempat ini buat alternatif, karena harganya murah, tapi tetap ke pasar modern juga, karena dah punya langganan dan penjualnya masih banyak.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...