15 October 2014

Republic Polytechnic


Ini kali kedua kunjunganku ke salah satu kampus di daerah Woodlands, Singapura. Kunjungan pertama kalau gak salah setahun yang lalu, hanya meeting singkat dan aku gak sempat jalan-jalan atau foto-foto untuk melihat sekeliling kampus.


Meskipun kayakna tidak seluas kampus UI Depok, tapi kampus ini cukup luas dan isinya gak cuma gedung. Ada banyak lahan terbuka hijau serta taman yang menarik. Saat kunjunganku kali ini suasana kampus sedang sepi, meskipun tetap ada beberapa mahasiswa yang mondar-mandir, tapi sepertinya kali ini bukan waktunya kuliah. Mungkin sudah masuk liburan atau di akhir semester awal dan menjelang liburan. Mungkin.


Lingkungannya asri, banyak pohon dan banyak kolam hias. Jadi terasa teduh dan adem meskipun cuaca sedang panas. Kantinnya juga banyak, aku amatin setidaknya minimal ada 3 foodcourt (bukan sekedar satu warung). Cuma aku hanya sempat nyobain satu foodcourt saja.

Jadwalku 2 hari meeting di sini, tapi untunglah setiap hari tidak pernah sampai full. Hari pertama aku pulang sekitar jam 4, dan hari ke-2 lebih cepat lagi, sebelum jam 2 sudah pulang.


Di sekitar gedung banyak selasar lengkap dengan tempat-tempat duduk. Bisa buat ngobrol, belajar atau makan bareng. Jadi cukup nyaman untuk istirahat di kampus sambil menunggu jadwal kuliah berikutnya. Seingatku dulu waktu di ITB banyak juga selasar, tapi minim tempat duduk. Jadi kegiatan siswa lebih banyak dilakukan secara lesehan. Entah kalau kampus sekarang gimana.


Hari pertama di kampus ini aku disambut dengan hujan ringan, lumayan adem dan menyegarkan. Padahal di sisi lain, terutama daerah tengah kota, cuaca masih panas terik, dan gerah.


Salah satu tempat parkir sepeda yang rindang dengan bunga-bunga disekitarnya. Tapi herannya kok malah ada yang parkir tidak di tempat yang disediakan, dan di tempat parkir (yang kebetulan ada tempat duduknya) malah dipakai untuk tidur.


Sebelum meninggalkan tempat ini, aku sempat melihat ada sekelompok grup musik yang sedang berlatih. Mereka memainkan musik khas Melayu yang kental nuansa Islami. Sepertinya musik seperti ini juga ada di daerah Sumatera, tapi aku belum pernah tahu. Agak khas, alat musiknya pun sederhana lebih banyak jenis perkusi.

Karena penasaran aku googling sebentar. Ternyata ini grup Wira, yang memainkan kesenian yang mereka mainkan adalah Dikir Barat, kesenian khas Semenanjung Melayu, yang bisa dimainkan dengan atau tanpa alat musik. Biasanya ada satu/dua penyanyi utama, dan beberapa orang yang menjadi pengiring atau penyanyi latar, yang bernyanyi sambil tepuk tangan. Kelompok Wira adalah kelompok Dikir Barat yang beranggotakan pria, sedang yang beranggotakan wanita bernama Endang.


Ternyata kampus Republic Polytechnic di Woodlands ini termasuk kampus baru, diresmikan tahun 2007 oleh Perdana Mentri Lee Hsien Loong. Sementara RP sendiri mulai didirikan tahun 2002.

#campus #singapore #students #diploma #polytechnic #building #park #music #malay #traditional #education

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...