14 February 2014

Refreshing at Cattleya Park


Sudah lama aku penasaran ingin jalan-jalan ke Taman Cattleya di Jakarta Barat. Soalnya lokasi tidak jauh dari rumah, dan pernah dijadikan sebagai ajang festival taman di Jakarta yang dikunjungi oleh gubernur. Termasuk aku ingin mulai menjelajah taman-taman di Jakarta yang cukup luas dan nyaman untuk refreshing keluarga, dan gratis. Selama ini baru menemukan 2 tempat : Monas dan Taman Surapati.


Sore ini cukup cerah, jadi aku sempatkan waktu untuk bersepeda ke tempat ini. Mungkin karena bukan hari libur, suasana taman tampak sepi, meskipun ada beberapa pengunjung di dalam. Taman ini tampak bersih dan terawat, juga banyak pohon yang lumayan rindang. Masuk ke tempat ini sih gratis, tapi kalau bawa motor atau mobil sepertinya ada "pungutan" parkir di pintu masuk. Sayangnya, menurutku, pintu masuk utama ini kurang ramah pejalan kaki, karena lalu lintas yang terlalu padat di sekitarnya, sementara jembatan penyeberangan terdekat jaraknya lumayan jauh.


Gerbang masuk sudah ada kursi-kursi Jokowi :) Jadi cocok untuk sekedar "leyeh-leyeh", dan meskipun persis di samping jalan tol, kebisingan jalan tol tidak terlalu terdengar. Lumayan tenang suasananya. Oh ya, di bagian depan juga ada pos penjagaan, dan aku juga lihat beberapa petugas keamanan di sekitar ini. Jadi lumayan berasa aman lah, tidak jadi sarang preman atau gelandangan.


Kalau bawa sepeda gak perlu bayar, dan malah boleh dibawa masuk berkeliling di dalam taman. Lumayan lah, selain menghemat energi, juga bisa dijadikan teman foto-foto.


Entah apakah hanya di Jakarta atau juga di negara lain, sepertinya orang-orang Nusantara ini hobi banget memancing. Dan ketika lahan untuk memancing semakin berkurang, dimana saja dipakai untuk memancing, termasuk di dalam taman ini. Ya asalkan tidak mengotori taman sih kurasa gak masalah.


Eh, rupanya ada jalan masuk juga dari arah Jalan Neli (masuk ke perumahan penduduk dulu), jadi tidak hanya dari jalan raya.


Dua bocah ini asyik bermain bersama, sementara kedua ibu mereka bergosip sendiri sambil duduk di rerumputan sambil sesekali mengawasi kelakuan anak-anak mereka. Memang tempat ini juga nyaman untuk jalan-jalan keluarga. Kedua bocah itu sempat kulihat hendak menakali kucing betina yang ada di situ, tapi mereka menghentikan aksinya begitu melihatku :)


Syukurlah, meskipun tidak terlalu dramatis, tapi aku sempat menyaksikan momen matahari tenggelam dari tempat ini. (Gambar sedikit diolah biar lebih dramatis, aslinya sih gak sengejreng ini).


Kalau masalah taman kota dijadikan tempat pacaran, menurutku tidak masalah, yang penting mereka melakukan di tempat terang, terbuka dan masih dalam batas-batas kesopanan. Toh banyak yang berlalu-lalang di sini, termasuk petugas keamanan, jadi kurasa mereka tidak akan berbuat asusila.


Nah, salah satu kekurangan taman ini, yang bisa dibilang cukup luas (dari ujung ke ujung saja mungkin sekitar 500 m jaraknya) adalah kurangnya fasilitas toilet umum dan tempat sampah. Jadi beginilah akibatnya, ada saja yang kencing sembarangan dan juga membuang sampah seenaknya.


Ok, cukup puas menjelajah taman ini, sudah mulai gelap dan waktunya pulang. Tapi kurasa aku masih akan ke tempat ini lagi untuk menjelajah lebih lanjut. Masih ada beberapa bagian yang belum kunikmati :) Ada yang berniat jalan-jalan bareng ke sini?? hehehe

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...