14 March 2019

Mendadak ke Jogja


El bersantai sambil minum susu di dalam koper yang hendak kami bawa ke Jogja. Pagi ini kakak di Jogja memberi kabar bahwa Bapak (Mbah Kung) sudah meninggal :(. Berita yang tidak terlalu mengejutkanku, mengingat sakitnya sudah parah dah beliau sempat dirawat selama seminggu di rumah sakit dalam kondisi kritis.


Setelah istriku menyatakan untuk ikut, artinya kami berempat akan berangkat ke Jogja, aku segera mencari tiket kereta api. Untung masih bisa dapat tiket di kelas eksekutif, meskipun berangkatnya dari St. Pasar Senen karena yang dari St. Gambir sudah habis. Meski harga tiket agak mahal, tapi masih lumayan dibanding kalau naik pesawat - harga total kami bertiga naik kereta api sama dengan satu tiket pesawat.


Meskipun sudah direnovasi, suasana St. Pasar Senen rasanya masih seperti dulu, terkesan semrawut dan kuno, - ditambah lagi saat ini renovasi juga sedang berlangsung. Kami terpaksa menunggu di pinggir jalan. Untunglah El maupun Fe lumayan anteng selama menunggu di luar stasiun. Kereta berangkat sekitar jam 9.15 malam.


Foto kiriman dari keluarga di Jogja, suasana bidston ibadah penghiburan yang dilangsungkan di rumah duka RS Bethesda Jogja.

Pihak keluarga memutuskan untuk menyemayamkan jenasah Bapak di sini, mengingat rumah yang dulu dipakai sudah kosong, sementara rumah Mas Dian (tempat beliau terakhir tinggal), agak susah diakses dan kurang begitu dikenal oleh kerabat dan tetangga. Tempat ini lebih mudah diakses dan ada di tengah kota.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...