28 March 2017

Stasiun Kebayoran Lama


Untuk pertama kali aku masuk ke dalam gedung baru Stasiun Kebayoran Lama yang diresmikan bulan Mei 2016 lalu. Cukup lama juga aku tidak bepergian ke Kebayoran Lama dengan kereta, padahal sebelumnya lumayan rutin. Mungkin memang dasarnya setahun terakhir ini aku jarang pergi-pergi.


Seingatku stasiun ini mulai direnovasi setelah selesainya renovasi St. Palmerah yang megah. Sekarang St. Kebayoran Lama ini sama megahnya dengan St. Palmerah, dengan konsep yang aku rasa mirip. Tapi bentuk St. Palmerah lebih menarik buatku, mungkin karena lengkungan atapnya membuat lebih unik dan "modern".


Stasiun ini termasuk stasiun yang lumayan padat, dan panjang stasiunnya ditambah lebih ke utara. Makanya jalanan yang dulu menghubungkan Pasar Kebayoran Lama dengan Pasar Impres dibuat berkelok. Akibat renovasi ini juga, jalan pintas yang ada di bawah kolong jalan layang juga ditutup. Jadi kalau dari arah Jl. Arteri mau ke pasar terpaksa harus agak jauh mengitari stasiun.


Mungkin karena hari libur, stasiun lumayan sepi saat aku datang dan pergi. Oh ya, tidak seperti St. Palmerah yang seingatku hanya berisi 2 peron, di sini ada 3 peron. Peron 1 dan 3 untuk Commuter Line, sementara peron 2 yang di tengah untuk kereta ekonomi jarak jauh. Aku sempat salah turun dan bingung waktu mau pulang.


Pas mau pulang, ternyata kereta lumayan penuh meskipun tidak jenuh. Meskipun banyak penumpang yang berdiri, tapi aku masih dengan mudah masuk ke dalam gerbong. Dengan perbaikan kinerja dan fasilitas kereta api, peminat transportasi umum ini juga makin meningkat, tapi masih perlu lebih ditingkatkan lagi.

Katanya selain St. Kebayoran Lama, ada dua stasiun lagi yang bersamaan diresmikan yaitu St. Maja dan St. Parungpanjang. Wah, kayaknya perlu atur jadwal buat jalan-jalan ke sana.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...