03 December 2015

A Day Trip


Salah satu pesawat Lion Air sedang parkir di landasan Terminal 3 Bandara Sukarno-Hatta yang sedang direnovasi. Pagi-pagi aku sudah sampai bandara CGK untuk menuju negeri jiran dalam perjalanan satu hari. Ini pertama kali aku melakukan perjalanan pergi-pulang ke kota tersebut karena tujuan utama hanya untuk menukar laptop yang rusak.

Ternyata subuhpun tol menuju bandara sudah padat merayap, meskipun tidak parah dan aku masih bisa sampai tepat waktu. Pengamanan di bandara tampak lebih ketat dan syukurlah penerbangan pagi ini tidak mengalami keterlambatan. Pesawat yang aku naiki penuh penumpang dan aku agak beruntung masih bisa dapat tiket meskipun membeli satu hari sebelumnya. Tampaknya musim liburan sudah dimulai.


Pemeriksaan penumpang di Bandara Changi juga lumayan ketat dan membuat antrian lumayan lama. Padahal kami tiba sedikit lebih cepat dari jadwal tapi aku tetap menghabiskan waktu hampir 1 jam di bandara ini untuk proses pemeriksaan hingga keluar imigrasi. Padahal perjalanan kali ini aku hanya membawa satu ransel tanpa koper, jadi aku tidak perlu menunggu di tempat pengambilan bagasi.


Kalau gak salah, terakhir aku ke sini adalah bulan Mei lalu dan bangunan apartemen baru di samping Stasiun Tanah Merah itu belum terlihat. Cepat juga pembangunannya, apartemen yang lokasinya sangat strategis dan aku yakin pasti akan cepat terjual juga. Karena sudah agak siang, kondisi penumpang di MRT tidak terlalu padat.

Hari ini aku tidak sempat berkeliling kemana-mana selain ke kantor bertemu bos. Sepanjang hari juga waktu tersita untuk mengatur laptop baru dan sedikit waktu mendengar ide dan rencana kerja ke depan.


Mumpung lagi di kota ini, aku puas-puasin makan daging haram ini. Apalagi di daerah Bintaro agak susah mencari restoran yang menjual menu daging babi dengan harga terjangkau, tidak seperti waktu masih di Grogol.

Enak juga melakukan perjalanan dengan sedikit barang bawaan (travelling light), gak ribet. Ada kemungkinan aku akan sering melakukan perjalanan satu hari seperti ini, selain karena memang tidak banyak hal yang perlu dibicarakan langsung (koordinasi kerja biasa dilakukan secara online), juga jauh lebih menghemat biaya. Tapi aku juga gak mau terlalu sering, gempor juga dan gak sempat refreshing hehehe.


Bandara Changi tidak mau ketinggalan dalam menyambut film terbaru Start Wars, The Force Awakens. Sayang aku sudah harus berangkat pulang sehingga tidak sempat ikutan menikmati apa yang disajikan, lagipula aku bukan penggemar Star Wars maupun Star Trek.


Meskipun penerbangan pulang sedikit terlambat, tapi tidak terlalu parah dan antrian di imigrasi juga tidak panjang. Ada satu kejadian menarik waktu antri di sini, mbak di depanku persis (yang pakai celana minimalis) baru menyadari kalau passport-nya tidak ada saat berada di gerbang imigrasi. Wah, pasti dia sangat menikmati perjalanan bersama teman-temannya, sampai tidak menyadari hal itu. Kalau aku karena biasanya agak cemas, saat baru mendarat saja sudah cek passport dan dokumen-dokumen yang mungkin perlu, untuk memastikan.

Agar berhemat, saat pulang aku sengaja mencoba naik bis Damri ketimbang langsung naik taksi, toh belum terlalu malam. Apesnya, aku harus menunggu hampir setengah jam dan bis Damri itu masih keliling bandara terlebih dahulu untuk mencari penumpang. Ya mungkin juga karena bis yang menuju Lebak Bulus armadanya tidak terlalu banyak. Selain itu, ternyata di tol JORR juga terjadi kemacetan karena adanya perbaikan jalan. Ternyata bis menuju Lebak Bulus ini langsung masuk JORR hingga Lebak Bulus, tanpa melewati Slipi-Palmerah seperti dulu. Dari Lebak Bulu aku pindah naik taksi ke rumah dan tiba jam 11 lebih. Secara total, kalau dibandingkan termasuk biaya tol, aku bisa menghemat biaya 50% (sekitar 80 ribu), tapi waktu perjalanan juga hampir tiga kali lipat.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...