22 August 2015

Touring Gn. Bunder - Curug Pangeran


Sekitar jam 11 siang kami sampai di tempat istirahat dekat Curug Pangeran, tujuan touring kali ini. Panitia sudah memesan tempat di warung Kiara, persis di jalan masuk menuju air terjun. Di sini kami istirahat sebentar untuk makan siang sebelum bermain ke air terjun.


Hidangan yang dipesan adalah makanan tradisional, ikan goreng, sayur asem, ayam cabe hijau, lalapan dan tak ketinggalan, pete. Warung ini juga menyediakan teh betawi, jahe dan tentu saja kopi. Makanan terasa sangat nikmat setelah perjalanan panjang yang cukup melelahkan.


Kenyang makan, leyeh-leyeh dulu sambil melihat video perjalanan yang direkam panitia. Sederhana, tapi sangat menarik, dan yang penting adalah kebersamaan. Beberapa orang langsung tertidur pulas, dan salah satu peserta tertidur sangat pulas sampai dikerjain macam-macam juga tidak terbangun.


Beberapa kali aku lihat rombongan orang bersepeda lewat depan warung. Salut!


Dari warung ke pelataran parkir menuju Curug Pangeran jaraknya sekitar 300 meter. Aku memilih berjalan kaki karena jalannya cukup menanjak dan tidak mulus, sementara kebanyakan orang memilih untuk naik motor.


Lumayan mendaki, tapi dengan udara segar di sekitar ini, perjalanan tidak terlalu melelahkan, Apalagi sebelah kanan-kiri juga penuh dengan pepohonan dan beragam bunga, jadi tidak membosankan.


Dari pelataran parkir kami harus berjalan kaki sekitar 400 meter menuju air terjun Curug Pangeran. Jalannya landai, sesekali perlu melewati anak tangga, tapi tidak terlalu curam. Tidak seberapa dibanding perjalanan menuju air terjun Dolo di Kediri.


... penasaran, ini bunga apa ya?


Rupanya air terjunnya kecil, mungkin tingginya hanya 3-5 meter, kedung-nya juga tidak begitu luas. Waktu rombongan kami tiba ke tempat itu, ada beberapa wisatawan yang sedang mandi. Mereka langsung menyingkir dan pulang melihat kehadiran kami hehehe .... Meskipun kecil, tapi tetap indah, dan bagian dekat air terjun itu lumayan dalam, bisa menenggelamkan orang dewasa. Debit air tampak sedikit karena masih musim kemarau, tapi airnya jadi jernih. Kalau musim hujan mungkin air terjunnya lebih besar lagi dan genangan airnya juga lebih luas, mungkin.


Bagian sungai di bawahnya ternyata juga sangat menarik, dengan hamparan bebetuan gunung yang besar-besar. Cocok buat foto prewedding kalau mau. Sayangnya saat kami datang, ada rombongan anak sekolah yang lagi melakukan aktivitas perploncoan di sana. Jadinya pemandangan sedikit terganggu, dan aku enggan mengeksplorasi tempat itu.


Sebagian besar peserta menikmati  acara mandi bareng, tidak peduli umurnya lebih dari paruh baya dan sudah punya cucu hehehe .... Aku batal ikutan nyebur meskipun sudah bawa baju ganti. Soalnya terlalu sempit, jadi rasanya bakal kurang puas berendam.


Jadinya aku cukup menikmati sejuknya air pegunungan ini dengan merendam kaki saja. Airnya benar-benar segar dan bening.


Yang namanya anak remaja jaman sekarang, kalau piknik pasti bawa tongsis buat selfie atau groupfie :)

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...