19 November 2014

Sunrise on the Roof


Mumpung lagi (agak) santai, pagi ini mencoba menikmati matahari terbit dari atap rumah. Kebetulan langit tampak cerah setelah semalam turun hujan, meskipun masih menyisakan awan-awan tipis yang ikut menghiasi pagi ini. Udara segar berhembus di atas rumah, nyaman.


Butir-butir air masih tersisa di atas genteng, terutama di bagian genteng yang sudah aku beri aquaproof. Heran, padahal ini bagian paling ujung dari genteng, tapi justru bagian ini yang bocor. Airnya bisa merembes masuk meskipun tidak deras. Setelah aku lapisi lagi dengan aquaproof, rembesannya mulai berkurang meskipun tidak hilang 100%.


Cahaya matahari yang terpantul dari lapisan fiber membentuk pola tertentu. Entah karena permukaan fiber atau efek lain. Lubang-lubang tak beraturan di fiber itu sengaja aku buat sendiri untuk lubang ventilasi. Kalau gak ada itu, udara di dalam sangat pengap dan panas, kayak berada di dalam mobil box. Rencananya bagian atas aku bongkar dan ganti dengan kawat besi, biar ventilasi lebih lebar lagi.


Tangga ini sengaja aku buat, dan tinggalkan di atap rumah untuk memudahkanku naik turun genteng. Dalam kondisi rumah saat ini, aku masih bakal sering mondar-mandir ke atas genteng untuk mengecek kondisi atap, maklum, rumah lama sudah berumur 15 tahun. Selain itu kucing-kucing juga sering berkeliaran di atap rumah, bahkan keluyuran ke atap rumah tetangga, jadi kadang aku harus memantau juga. Sebenarnya aku pengen juga bikin tongkrongan di atap rumah, buat "leyeh-leyeh" di pagi, sore atau malam hari. Entah kapan ...


Seperti biasa, kucing-kucing pada "kepo" kalau aku naik ke atas genteng. Mereka biasanya ingin ikut keluar juga dan bermain di atap ataupun loteng. Kali ini tidak aku ijinkan, bikin repot.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...