07 May 2013

Short Visit to Chinese Garden


Tempat wisata yang selalu ingin aku kunjungi adalah tempat yang bernuansa alam, budaya dan sejarah. Makanya, salah satu tempat yang ingin aku kunjungi adalah Chinese Garden. Hari ini ada sedikit kesempatan, berhubung hanya ada meeting pagi dengan client, dan bos ada janji makan siang dengan orang lain.


Dengan MRT, ada stasiun khusus untuk menuju tempat ini di jalur NE (hijau) dengan nama yang sama : Chinese Garden. Dari stasiun langsung ada jalan lurus menuju Chinese Garden, yang menurut peta merupakan jalan belakang. Memang jalan ini tidak bisa dilewati mobil, khusus untuk pejalan kaki. Untuk pengguna mobil bisa menggunakan pintu utama di sisi yang lainnya.


Menarik juga bahwa di kota/negara dengan kondisi perekonomian seperti Singapore, masih banyak lahan kosong dan tempat-tempat murah untuk refreshing, jauh dari hiruk-pikuk kendaraan dan polusinya.


Jembatan merah ini menjadi gerbang pintu masuk ke dalam areal Chinese Garden. Semula aku sempat kuatir kalau tiket masuknya mahal, soalnya aku sengaja gak bawa duit, dan duit yang didompetku pas-pasan buat naik kereta pulang dan makan siang. Syukurlah, masuk ke tempat wisata ini gratis. Yup, sekali lagi, gratis! Seperti halnya masuk ke kawasan Garden by the Bay :)


Oh ya, di bangku itu aku sempat istirahat sebentar untuk mengganjal perut dengan roti yang kubeli di 7Elven. Aku bakal telat makan siang, jadi kurasa harus mengisi perut dengan makanan seadanya biar gak masuk angin.


Mungkin karena hari kerja, tempat ini tampak sepi. Namanya juga kebun, isinya ya beraneka tanaman dan bunga, dengan rumput yang rapi dan jalanan yang bersih terawat. Benar-benar terawat, dan aku sempat beberapa kali menjumpai petugas kebersihan. Biaya perawatannya pastilah tidak murah, makanya aku sempat heran kok gratis :)


Ada beberapa pavilium/saung bergaya Tionghoa, yang bisa dipakai untuk nongkrong, beristirahat dan berteduh. Sayangnya waktu aku kesana, beberapa saung sudah "dikuasi" pengunjung lain yang entah pacaran entah tiduran.


Meskipun bernama Chinese Garden, kebun ini ada dua bagian yaitu Japanese Garden dan Chinese Garden. Dalam kunjunganku kali ini, aku mencoba menengok Japanese Garden dulu, yang arealnya lebih kecil. Jembatan berwarna putih ini adalah salah satu jalan menuju Japanese Garden.


Sebuah "perahu" yang digunakan secara khusus untuk membersihkan sampah di danau yang terdapat di tempat ini. Di sini tidak boleh memancing!


Seorang turis bule sedang menyeberangi jembatan beton putih dari arah Japanese Garden, sambil asyik bermain dengan tablet PC-nya. (Lha terus ngopo??? Iseng wae)


Nah ini bagian bagian dari Japanese Garden. Gapura merah itu adalah ciri khasnya (ah, lupa istilahnya apa). Sayangnya aku tidak sempat berkeliling di kebun Jepang ini, selain waktu terbatas, badan lelah, cuaca juga tampak kurang bersahabat.


Pagoda tampak dari seberang danau ... suasana kebun yang tenang, cocok untuk menenangkan diri.


Waktu aku memutuskan untuk kembali karena cuaca mendung, hujan turun rintik-rintik dan makin deras. Terpaksa aku berteduh sejenak di salah satu saung, bersama sepasang bapak-ibu Melayu. Hampir setengah jam aku berteduh, dah aku paksakan diri untuk melangkah pulang saat hujan masih rintik-rintik.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...