Janur kuning dan informasi nama mempelai terpasang di depan gang yang berujung di samping rumahku. Mempelai wanitanya adalah anak dari tetangga belakang rumah, aku sendiri gak kenal, tapi dapat undangan karena kenal baik dengan kedua orangtuanya.
Acara pernikahan diadakan di jalan depan rumah, persis di depan masjid. Tidak terlalu mewah, seperti layaknya acara pernikahan di kampung, tapi acara berlangsung dari pagi (jam 10) hingga malam hari dengan suguhan organ tunggal. Saat siang masih tidak banyak tamu, tapi pas malam tampak makin banyak tamu yang datang.
Sepertinya inilah pernikahan yang aku hadiri atas undangan orangtua mempelai dan aku sama sekali tidak mengenal kedua mempelai. Biasanya aku hanya menghadiri pernikahan teman-temanku saja, atau teman-teman istriku.
Nah, terbukti memang benar bapak satu ini ada hubungan saudara dengan pak Budi dan bu Warni (tetangga yang punya hajatan). Rupanya memang dia adik kandung pak Budi, yang juga aku baru tahu kalau mereka bermarga Siregar :)
No comments:
Post a Comment