23 July 2022

Kemayoran

Penasaran, hari ini aku mencoba menjelajah (sebagian) daerah Kemayoran. Dari St. Jakarta Kota, aku naik bis TransJakarta yang ke arah Sunter. Bis melintas Jl. Gunung Sahari, belok ke jalan Angkasa, lewat Ghra Askrindo, jadi ingat dulu pernah ada client di sini dan beberapa kali meeting. Juga melintasi jembatan layang di samping gereja Reformed yang cukup megah. Turun di halte HBR Motik.

Dari halte aku jalan kaki, sepanjang jalan ada jalur pejalan kaki yang cukup lebar, tapi sepi. Ada taman tapi seperti tidak terawat juga.

Dugaanku tiang-tiang ini ditujukan untuk menghalangi kendaran (mobil, motor dsb) untuk melintas di trotoar, tapi entah mengapa begitu banyak dan posisinya termasuk acak.

Jalan layang dihias dengan cat warna-warni, khas dengan "pembangunan" Jakarta saat ini, penuh warna, berhias, instagrammable, entah apakah berdampak baik bagi kesejahteraan warganya atau tidak.

Selanjutnya aku melintas di samping Jl. Benyamin Sueb yang sangat tidak ramah pagi pejalan kaki karena susah mencari jembatan penyeberangan orang. Aneh juga, seingatku di tepi jalan ini ada jogging track yang bagus, tapi mengapa di ujungnya kondisi seperti ini ya. Setidaknya banyak pepohonan membuat tempat ini lebih asri, tidak gersang sebagaimana layaknya banyak tempat di Jakarta.

Kereta kuda sedang beristirahat di samping Jl. Benyamin Sueb. Sepertinya ini ditujukan untuk wisata, bukan untuk transportasi umum. Oh ya, aku sempat lihat ada beberapa orang duduk/nongkrong di pinggir jalan, sepertinya mereka mengharap rejeki dari orang-orang (kaya) yang lewat, meski tidak terang-terangan mengemis.

Nah, ini tujuan utamaku, cafe Roemah Sarapan. Beberapa waktu lalu Dessy menawarkan untuk ketemuan di sini, tapi karena aku "tersesat", jadinya batal dan mencari alternatif tempat lain. Makanya aku penasaran dengan tempat ini, jadi hari ini aku ke sana.

Di sini aku coba menu sop buntut bakar dan juga kopi ala V60, cuma ada varian kopi Bali Kintamani. Secara umum, rasanya lumayan, kopinya juga enak. Setidaknya gak merasa rugi dengan harga yang sekelas harga makanan di mall. Tempatnya juga cukup nyaman, setidaknya saat aku datang agak sepi, jadi tidak terlalu bising.


 Selesai makan, aku jalan lewat jalur lain, mengitari apartemen Spring Hill, terus tembus lewat underpass di bawah jalan HBR Motik. Balik lagi ke halte busway yang sama dengan pas aku datang, terus naik bis kembali ke arah St. Kota.

Kesimpulan, daerah ini agak sedikit membingungkan jika ditempuh dengan jalan kaki atau sepeda, misalnya. Selain jalan raya yang sangat lebar, tidak adanya akses menyeberang jalan yang berdekatan dan mudah.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...