18 February 2018

Perampingan Pepohonan


Di kompleks, ada 2 kawasan yang paling teduh karena banyak pohon rindang - di bagian selatan (pinggir sungai) dan bagian utara (dekat lereng). Hanya saja keberadaan pohon tinggi itu agak mengkhawatirkan saat cuaca hujan dan berangin, jadi beberapa warga mengusulkan untuk memangkas sebagian dahan dari pohon itu.


Dari yang aku dengar, ide awal adalah hanya mengurangi ketinggian dari pohon-pohon itu, sementara ranting-ranting di bagian bawah masih dipertahankan agar tetap rindang dan bikin adem. Tapi entah mengapa, oleh pak RT eksekusinya beda. Dua pohon tinggi tidak hanya dikurangi tingginya, tapi juga dipangkas ranting-rantingnya. Akibatnya keteduhan yang selama ini ada jadi hilang. Perlu waktu lama untuk menunggu ranting-ranting itu tumbuh kembali. Sementara itu satu pohon lagi , yang paling besar, malah dibabat habis, nyaris tak bersisa kecuali  pangkal setinggi kurang dari 1 meter.  Ya aku bisa paham sih, selain posisinya agak miring (kuatir tumbang), juga akarnya sudah mulai menyebar dan kuatir bisa merusak jalan atau tebing di sebelahnya.


El yang melihat tumpuk-tumpukan kayu langsung semangat dan menganggapnya sebagai wahana permainan. Kayu yang masih basah dan bergetah tidak dipedulikannya, dia belum paham soal baju kotor, yang penting asyik.

Dika datang membawa musang yang baru saja dibeli ayahnya, dan El cukup senang bermain dengan musang itu. Lucunya, musang itu berak di atas tangan Dika hehehe, untunglah kotorannya tidak terlalu bau, mungkin karena herbivora.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...