09 September 2012

Check In at Terminal 2


Salah satu hiburan saat menunggu adalah dengan mengamati tingkah laku orang lain yang juga sedang menunggu. Seorang bapak dengan asiknya duduk di samping koper dan memainkan smartphone - mungkin update status, nge-twit, sms-an atau sekedar main game. Smartphone semakin membantu orang mengisi waktu menunggu.


Ada juga yang menghabiskan waktu dengan menelpon keluarga, sanak saudara ataupun rekan kerja, mungkin intinya gak jauh beda - update status kalau sekarang sedang menunggu sendirian hehehe...

Ada yang sedikit menjengkelkan dalam pengalamanku menunggu untuk checkin saat ini. Aku berangkat cukup awal, melalui perjalanan yang lancar tanpa macet (karena hari minggu), dan sampai 2.5 jam lebih awal dari jadwal keberangkatan. Dari papan pengumuman elektronik yang ada (yang mencatat keterangan penerbangan hari ini), aku dapat info kalau tempat check in adalah loket 25. Kulihat tak ada orang disana, juga tak ada petugas. Mungkin baru buka 2 jam sebelum keberangkatan. Oke, aku tunggu sambil mondar-mandir kayak anak kampung baru datang di kota.

Hampir 30 menit menunggu gak ada perkembangan, loket 25 masih kosong. Tapi kulihat ada aktifitas di loket 27, ada petugas dan ada sedikit antrian. Aku paling malas bertanya, tapi akhirnya kuputuskan untuk bertanya. Ternyata memang benar bahwa itu loket tempat aku check in. Fuih .... rupanya informasi di bandara internasional pun kurang akurat, tidak ter-update. Tetap harus bertanya pada petugas!


Eh, waktu menunggu kok sepertinya aku melihat seseorang yang pernah kukenal. Pak Eriel, pendetaku waktu di Jogja. Tapi aku enggan menyapa, selain sudah lama sekali gak bertemu, toh dulu kami juga kurang akrab, takutnya dia sudah lupa denganku. Lagipula sepertinya dia cukup sibuk. Mungkin lain kali lah...


Berhubung aku pakai koper baru, baru sekali ini pakai soalnya pinjem punya adik ipar, aku potret koper ini biar nanti gak kebingungan waktu mengambil di bagasi. Bukan soal pelupa (hehehe gak mau ngaku), tapi karena belum terbiasa saja :)


Kalau dipikir-pikir, bangunan dan interior ruang tunggu Terminal 2 Bandara Sukarno-Hatta ini tidak tampak modern, dibanding dengan Terminal 3 yang baru. Tapi justru memberi kesan lebih tradisional, lebih Indonesia lah. Tetap nyaman, apalagi kalau lagi sepi gini, lebih tenang.


Nah, ini yang katanya paling unik di bandara CGK, adanya taman alami di antara ruang tunggu. Selain terawat, juga ada kursi taman yang nyaman digunakan karena adanya pepohonan cukup rindang di sekitarnya. Tapi siapa yang bakal duduk di sana ya? Entahlah, enjoy aja, meski hanya menyaksikan. Last but not least, toilet di bandara cukup terawat, nyaman dan tidak bau :)

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...