07 December 2008

Verdian Wedding : Preparation



Selesai dirias, tantenya mas Ver langsung minta dipotret. Setelah potret di dalam ruangan, dia pengen juga potret di luar ruangan. Katanya mumpung make-up belum luntur kena keringat.
Semula dia berharap foto yang dihasilkan akan tampak lebih langsing, tapi ya apa mau dikata, kenyataannya seperti itu.



Kakak beradik ini sudah siap tanding, masing-masing hendak mencabut keris pusaka. Untung saja segera dilerai orangtuanya, sebelum terjadi pertumpahan darah menjelang pesta pernikahan. Wes, persis ketoprak.



Sebelum berangkat ke tempat resepsi, foto bersama dulu sekeluarga, dengan latar belakang pohon natal yang baru semalam dihias dan dipasang lampunya.



Sementara para suporter cilik gak mau ketinggalan juga, berpose dengan kostum seadanya di lantai atas, dengan latar belakang gugusan gunung Klothok nan menghijau di musim hujan.
Dari momen ini aku belajar penggunaan lampu kilat meski dalam pencahayaan yang cukup. Biasanya, jika aku arahkan fokus ke objek (orang), objek akan tampak terang, namun latar belakangnya terlalu terang (over exposure), sebalinya jika aku fokus di latar belakang (awan dan langit biru), objek akan jadi gelap (under exposure). Aku iseng-iseng (karena malas belajar teorinya), fokus aku arahkan ke latar belakang, sementara lampu kilat aku nyalakan. Hasilnya cespleng, kayak foto di studio saja :).



Berangkat ke tempat resepsi, harus jalan kaki dulu karena kendaraan gak bisa masuk ke dalam gang depan rumah.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...