27 December 2008

Supri's Wedding



Setelah menunggu cukup lama, Supri datang juga bersama rombongan pengantin wanita. Pagi hari resepsi sudah diadakan di tempat mempelai perempuan. Acara ngunduh mantu dilakukan langsung di hari yang sama.



Ruang tamu yang digunakan sebagai pelaminan cukup sempit, makanya agak susah memotret keseluruhan. Apalagi agak tertutup. Tapi justru kusen pintu dan jendela menjadi "frame" tersendiri.



Tamu yang hadir, terutama dari pihak mempelai wanita, ternyata melebihi perkiraan. Kursi yang disiapkan di tenda cuma sekitar 100 buah, sudah tidak mencukupi lagi. Akibatnya beberapa pengunjung, khususnya anggota keluarga sendiri, mengalah dan memilih duduk di luar tenda, sedikit di bawah pepohonan bambu agar teduh. Cuma ya resikonya sedikit gatal dan banyak semut.



Ah, namanya juga anak-anak, kerjanya main melulu. Gak peduli lagi panas, si Alan asik mengejar-ngejar kambing yang sedang merumput di lapangan.



Ini adalah Joko, adik Supri yang sudah terlebih dahulu menikah. Kunjunganku ke pernikahan Supri (sepupuku) juga menjadi kesempatan untuk silaturahmi dengan keluarga dari pihak Bapak, soalnya sudah cukup lama aku gak berkunjung ke sana, bahkan saat gempa Jogja pun aku gak sempat berkunjung, padahal rumah-rumah saudaraku ikut terkena dampaknya.



Lik Basuki, masih dengan gaya seperti dulu, tidak banyak berubah meskipun wajah sudah terlihat menua. Dia masih saja membujang, sementara keponakan-keponakannya sudah mulai menikah.



Kedua mempelai berpose bersama simbah putri, yang fisiknya sudah cukup lemah namun masih berusaha untuk bisa menyaksikan pernikahan cucunya.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...