21 December 2017

Terompet Tahun Baru


El sedang serius mengamati pemulung yang sedang membuat terompet dari kertas. Salah satu ciri/icon pergantian tahun Masehi adalah terompet, jadi wajar kalau banyak penjual terompet dadakan yang mencoba mengais rejeki.


Entahlah apakah bisnis terompet ini masih menguntungkan atau tidak, mengingat begitu gencarnya "kampanye" (baca: hasutan) untuk tidak merayakan pergantian tahun Masehi ini dan ajaran yang mengaitkan terompet dengan budaya Yahudi. Dengan meluasnya penggunaan media sosial, kampanye semacam itu jadi lebih masif dan meluas, ditambah dengan "potensi" penyebaran penyakit lewat terompet dan beragam meme liar yang beredar luas.


Terus terang, mengaitkan terompet dengan budaya kaum tertentu, apalagi dengan terompet malaikat maut, adalah hal yang konyol. Tapi aku setuju tentang masalah kesehatan,jadi perlu bijaksana, meski gak perlu terlalu paranoid.

Semoga saja para pemulung ini bisa mendapat tambahan rejeki yang banyak dari usaha terompet dadakan seperti ini.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...