23 December 2013

Queuing at Gambir Station


Meskipun PT KAI sudah menerapkan sistem pemesanan tiket secara online dan bisa dilakukan di berbagai tempat, termasuk sambil tiduran di rumah, namun tetap saja penumpang wajib mencetak tiket tersebut di stasiun. Jadi pesan tiket gak pakai antri, tapi nyetak tiket tetap saja ngantri. Apalagi sekarang tempat mencetak tiket disatukan dengan tempat pemesanan tiket langsung, yaitu di lobby utara. Total ada 12 loket.

Tapi ternyata, loket nomor 10,11 dan 12 sebenarnya ditujukan khusus untuk mencetak tiket yang sudah dipesan sebelumnya. Awalnya aku tidak tahu hal ini, karena tulisan di atas loket informasinya. Setelah sempat antri hampir 30 menit di loket 9, seseorang memberi tahu kalau sekedar mau menukarkan tiket lebih baik di loket sebelah, karena di situ gak boleh pesan tiket. Walah, langsung aku pindah antrian, dan gak sampai 15 menit sudah bisa mendapatkan tiket kereta untuk mudik Natal nantinya.


Waktu aku hendak berangkat liburan, aku lihat beberapa orang sduah mulai menggunakan mesin cetak tiket  mandiri yang ada di samping loket pemesanan. Entah apakah mesin itu sudah beroperasi dengan baik atau belum. Seharusnya memang proses mencetak tiket itu bisa dilakukan lebih mudah, bahkan kalau perlu tidak harus di stasiun. Toh sekarang sudah ada pengecekan sebelum memasuki kereta api dan wajib menunjukkan kartu pengenal. Meskipun masih ada kekurangan, tapi harus aku akui pelayanan jasa kereta api sudah lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, dan sebagai imbal balik, harga tiketpun lebih tinggi :(

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...