04 March 2005

Arrived at Tokyo, a Clean Metropolitan



Dari Hiroshima kami menuju Tokyo dengan shinkansen. Meski perjalanan cukup kencang, masih bisalah menikmati pemandangan sekitar, termasuk rumah-rumah yang sebagian atapnya masih bersalju saat memasuki wilayah Tokyo.



Sebuah patung ibu dan anak, persis di depan stasion kereta yang diatasnya merupakan pusat perbelanjaan. Sudah umum di Jepang, kalau mal berada di atas subway. Kalau gak salah daerah ini namanya Kokubunchi.
Dari tempat ini kami naik bis kota menuju daerah Fuchu, tempat kami akan menginap selama di Tokyo.



... salah satu sudut kota Tokyo...



Tas-tas kubiarkan tergelatak di bawah pohon, sambil menunggu pak Iwan mencari recehan (maksudnya nukar duit dolar ke yen). Karena hari libur, cukup sulit mencari money changer yang buka, dan akhirnya juga memang gak dapat.



Salah satu kebiasaan, atau gaya hidup, orang Tokyo yang patut ditiru adalah tertib menyeberang. Jarang sekali terlihat orang menyeberang sembarangan, dan rambu-rambu lalu lintas cukup dipatuhi.
Kadang kalau ada yang menyeberang jalan waktu lampu merah menyala (untuk penyeberang jalan) meskipun jalanan sepi, bisa ditebak bahwa dia orang asing.



Selama di Tokyo, kami nginap di Dynax, tempat kerja Pak Iwan waktu di Jepang. Di sini sempat bertemu beberapa staff yang juga berasal dari Asia Tenggara -- Vietnam dan Thailand. Tapi aku gak sempat ingat nama-nama mereka.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...